🔒Berisi tentang kehaluan Author seorang
🔒Ada beberapa hal yang mungkin tidak masuk diakal tapi masuk diakal haluan aku
🔓Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah milik Ken Wakui seorang
🔒Akan hiatus dalam beberapa minggu dikarenakan sudah banyak ulangan harian ditambah dengan beberapa tugas sekolah
🔓 Penjelasan beberapa kalimat rumahan yang sering ku pakai ada dibagian akhir chapter ini (menghindari pertanyaan yang sudah ada jawabannya)
•
•Keesokan harinya, Kazutora datang ke toko dengan pakaian yang *demek, lalu dengan rambutnya yang panjang terlihat berantakan dan kusut.
Chifuyu menatap Kazutora dengan bingung. "Hei, kenapa kau berpenampilan seperti itu?"
Kazutora melihat kearah orang yang melempar pertanyaan padanya, lalu tersenyum kaku. "Ah, aku hanya kehujanan. Bukan masalah besar," jawab Kazutora lalu kembali dengan pekerjaannya.
Chifuyu semakin menatap Kazutora dengan perasaan kebingungan. Dikarenakan memang ada hujan tapi hujan turun kemarin malam. Lalu bagaimana Kazutora kebasahan padahal sudah tidak ada hujan yang turun?
"Apa kau yakin, kau seperti itu karena kehujanan?" Tanya Chifuyu dengan nada yang kebingungan walaupun dirinya sudah berusaha keras menutupinya.
Kazutora tidak menatap Chifuyu sedikitpun tidak seperti yang diawal Chifuyu bertanya padanya. "Iya," jawab Kazutora dengan singkat lalu segera ia mengakat kardus-kardus berisi snack kucing kedalam gudang.
"Lah kok? Ditinggal. Kan aku belum selesai ngomong." Chifuyu melihat punggung Kazutora yang menghilang dibalik pintu sambil menggerutu karena ditinggal saat dirinya belum selesai berbicara.
Siangnya saat Chifuyu memeriksa Kazutora digudang, Chifuyu mendapatkan Kazutora sedang tertidur dengan beberapa kucing didekatnya.
Chifuyu yang melihat pemandangan itu hanya tersenyum. Terlebih lagi bukan hanya Kazutora yang tertidur tapi para kucing itu juga tidur didekatnya.
Namun sesaat kemudian Chifuyu menyadari keanehan diwajah Kazutora. Wajah Kazutora terlihat sangat pucat, Chifuyu lantas segera mendekati Kazutora lalu memegang jidat Kazutora membuat para kucing terbangun lalu berlarian kesana-kemari. Saat punggung tangan Chifuyu mengenai jidat Kazutora, ada hawa panas yang langsung terasa ditangannya.
Chifuyu kembali kedepan guna mengambil termometer. "Huft... Untung pet shop ku ini multifungsi jadi aku punya termometer untuk manusia."
Sesudah menemukan termometer yang ia cari Chifuyu segera kembali ke gudang untuk menemui Kazutora.
Chifuyu membuka kemeja yang digunakan Kazutora lalu mengapitkan termometer diantara ketek Kazutora.
Kazutora sayup-sayup membuka matanya karena merasa ada sesuatu yang membuka kemejanya.
Chifuyu menatap Kazutora lalu segera menghentikannya saat Kazutora mulai bergerak. "Jangan bergerak. Belum selesai ini termometernya ngecek suhu mu. Udah lama nih aku nungguin termometernya keluarin hasilnya." Protes Chifuyu dengan wajah kesal.
Kazutora pun mengangguk mengerti. Ia berhenti bergerak dan ikut Chifuyu menunggu hasil termometer tersebut.
Selang beberapa saat Chifuyu menarik termometer itu lalu melihat seperti jarum yang berada didalam kaca yang terpasang di termometer itu. "Ah, kau demam. Empat puluh satu derajat. Pantas tubuhmu panas sekali."
Kazutora hanya memandangi Chifuyu. "Tapi aku tetap bisa berkerja kok," ucap Kazutora.
Chifuyu menatap Kazutora dengan serius sambil menyatukan kedua alisnya. "Hey ayolah. Nanti kalau kau pingsan bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuarta Vez Te Amo
FanfictionCuarta Vez Te Amo adalah bahasa Spanyol yang artinya "Keempat kalinya aku mencintaimu". Baji, Chifuyu, dan Kazutora adalah teman semasa kecil. Sedari kecil Chifuyu selalu mengikuti dua sahabatnya kemana saja mereka pergi, namun alasan lebih tepatnya...