Hi, enjoy!
Jangan lupa vote dan komen ya.
Happy reading semuanya!
Yey.Dosen, Pak Dareen
Saya cuma bercanda, Nadira.
Ayo balas pesan saya.Ini kamu sudah 4 hari ga balas chat saya Nadira.
Kamu mau nilai kamu dapat C karena ga balas chat saya?
Saya bercanda kok.
Dareen menatap kesal ponselnya itu. Sudah empat hari setelah dirinya secara random mengajak Nadira untuk menikah, gadis itu kembali menjaga jarak dengan dirinya.
Saat dirinya memanggil gadis itu untuk membahas tugas, Nadira hanya membalas ucapannya seadanya.
Jika Dareen berusaha untuk mengajaknya bercanda, Nadira akan berusaha untuk menghindari dengan alasan ingin cepat pulang.
Emangnya gue salah ya kalau ngajak anak orang nikah tiba-tiba?
"Yon," panggil Dareen pelan tetapi yang dipanggil tampak tidak mendengar. "Yon-yon," panggil Dareen lagi.
"Arion!" ucap Dareen sedikit berteriak.
Arion yang begitu fokus pada laptopnya itu langsung mendongakkan kepalanya. "Apaan sih?" tanyanya malas.
"Lo tuh dari tadi gue panggilin bukannya denger," protes Dareen.
"Kenapa?" tanya Arion.
Dareen menghela napasnya pelan, "Kalau misalnya lo ngajakin anak orang menikah secara mendadak, aneh ga sih?" tanyanya.
Arion menaikkan alisnya, "Lo ngelakuin hal itu?"
"Jawab dulu ya elah," keluh Dareen.
"Ya aneh lah. Menurut gue mah orang itu gila," jawab Arion singkat. Dareen membelalakkan matanya tak terima karena dianggap gila oleh Arion.
"Ya gak gila lah. Masa yang kayak begitu gila," omelnya cukup bawel.
Arion tak menatap Dareen dengan minat, dirinya hanya terfokus untuk menyiapkan bahan ajarnya siang ini.
"Terserah," ucapnya malas.
"Emang paling ga asik," ucap Dareen. Arion hanya menatap Dareen sejenak tidak acuh pada pembicaraan Dareen.
"Ayon," panggil Dareen. Arion memejamkan matanya menahan napasnya sejenak lalu menghembuskannya kasar.
"Stop panggil gue Ayon," ucap Arion malas.
"Makanya dengerin gue cerita dulu dong, Ayon. Jangan nyebelin begitu," ucap Dareen dengan nada manja yang dibuat-buat.
"Gue lagi siapin bahan kuliah, Dareen." Arion masih setia menatap laptopnya itu sambil mengetik.
"Berapa lama lagi selesai?" tanya Dareen.
"Satu slide terakhir." Arion berdecak.
"Oke, gue tunggu lo selesai. Ini cerita penting soalnya," ucap Dareen.
"Kenapa ga tanya Bastian aja sih?" tanya Arion kesal.
"Lo tahu 'kan diantara kita bertiga Bastian itu otaknya susah nyampe kalau diajak diskusi," jawab Dareen.
"Bukannya lo berdua tuh sama aja?"
"Oh jelas beda...," elak Dareen. "Gue ganteng, dia cukup ganteng," sambungnya.
"Terserah," ucap Arion dan akhirnya bahan yang ia siapkan itu selesai juga. Dareen menatap Arion yang tengah memasukkan laptopnya ke dalam tas itu langsung tersenyum senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Absurd Lecturer [COMPLETED]
Romantik[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA] sebuah kisah yang mungkin terlihat sederhana, namun percayalah, kita tahu bahwa setiap masalah selalu ada alasan, dan setiap kali masalah itu kerap datang, komunikasikanlah. .. "Sebenarnya tadi sa...