BAB 3 PERNIKAHAN

4 1 0
                                    

Pernikahan yang ditunggu-tunggu oleh kedua keluarga besar kedua mempelai, akhirnya tiba juga. Pernikahan mewah Devan dan Cinta yang diselenggarakan di ballroom hotel bintang lima di tengah kota Jakarta, tak luput dari sorotan media. Pernikahan yang bertaburan berbagai macam bunga asli, baik dari dalam negeri maupun luar negeri membuat ruangan pernikahan itu semakin indah.

Cinta menatap dirinya di cermin, tiga puluh menit lagi dia akan berubah statusnya menjadi Nyonya Devan Alexander. Rasa gugup membuat tangannya gemetar dan keringat dingin keluar.

"Bismillah," ucap Cinta tersenyum di depan cermin.

Devan begitu tegang, saat akan mengucapkan ijab qabul.

"Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara Devan Alexander bin Alexander dengan anak saya yang bernama Cinta Putri Bimantara binti Bimantara dengan maskawinnya berupa perhiasan berlian beserta logam mulia dan seperangkat alat salat, Tunai." Ucap Papa Cinta dengan tegas.

"Saya terima nikahnya, Cinta Putri Bimantara binti Bimantara, dengan mas kawin berupa perhiasan berlian beserta logam mulia dan seperangkat alat salat, dibayar tunai." Jawab Devan cepat, jelas dan tegas seraya menghela nafas dan tersenyum bahagia.

Alhamdulillah, ijab qabul diucapkan dengan lancar oleh Devan. Selama akad dan prosesi ijab qabul berlangsung, calon mempelai wanita disembunyikan terlebih dahulu di tempat terpisah. Setelah selesai ijab qabul, mempelai wanita dijemput oleh keluarganya ke ruangan akad, untuk bertemu dengan mempelai pria yang kini telah sah menjadi suaminya.

Devan terpana melihat Cinta yang begitu menawan dengan gaun pernikahan, kebaya panjang berwarna silver, dengan nuansa adat sunda yang kental. Tatapan laki-laki itu tidak berkedip sedikit pun, senyumnya semakin melebar, saat Cinta sudah berada di samping dengannya. Devan dan Cinta membubuhkan tanda tangan di buku pernikahan. Kini mereka telah sah menjadi suami istri baik agama maupun negara. Kebahagiaan terpancar dari wajah mereka berdua.

Setelah selesai acara akad, langsung dilanjutkan ke acara resepsi yang tak kalah megah. Ruangan di setting seperti di istana negeri dongeng. Kali ini acaranya bernuansa internasional, dikarenakan Devan keturunan campuran palembang-inggris. Ibu keturunan palembang, sedangkan Ayah keturunan Inggris. Perpaduan yang membuat Devan semakin tampan dan menawan.

Sebelum acara resepsi berlangsung, Devan dan Cinta menyempatkan diri untuk salat sunnah terlebih dahulu di kamar VVIP yang sudah disediakan, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah telah mempersatukan mereka berdua.

Kini acara resepsi telah dimulai, mereka berdua memasuki Ballroom, Devan sangat gagah dengan setelan jas berwarna putih dan Cinta dengan gaun pengantin, yang berekor panjang sepanjang tiga meter berbalutkan permata swarovski, nampak begitu mempesona bagaikan bidadari.

Langkah kaki mereka diiringi musik dengan lagu Can't help falling in love, semakin membawa suasana semakin romantis dilanjutkan dengan acara dansa berdua. Semua mata tertuju pada kedua sejoli yang tampan dan cantik, semua tamu yang hadir memuji pasangan muda tersebut, mereka berdua adalah pasangan sempurna.

***

Malika dan Revano, memberi selamat pada mereka berdua. Devan maupun Cinta, dibuat kaget dengan tangan Revano yang melingkar ke pinggang Malika.

"Malika-, kalian bukannya sudah putus?" tanya Cinta sambil menatap dengan penuh penasaran kepada sahabatnya itu.

"A-Aku, itu," gagap Malika.

"Ya, kami baru saja balikan lagi, kalian tidak mengucapkan selamat juga pada kami?" potong Revano cepat kepada Cinta dan Devan, agar mereka tidak bertanya lebih jauh lagi.

Malika mencubit pinggang Revano dan menatap tajam.

"Sejak kapan aku setuju balikan lagi sama dia?" gumam Malika kesal.

Devan tertawa ringan dan cinta pun hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

Saat mereka asyik bercengkrama, tiba-tiba hadir sosok laki-laki tampan menghampiri mereka.

"Maaf, saya datang terlambat, pak Devan," sahut Marvel

"Pak Marvel!" seru Devan kaget.

"Terima kasih, di tengah kesibukan Anda, masih menyempatkan hadir di acara pernikahan saya." Sahut Devan seraya berjabat tangan.

Lalu, Devan mengenalkan istrinya kepada Marvel. Cinta tersenyum kepada lelaki itu. Senyuman wanita itu membuat hati Marvel begitu hangat. Tanpa disadari tangannya terus saja menggenggam tangan Cinta. Devan berdeham keras dan menatap Marvel. Laki-laki itu kaget dan langsung melepaskan tangannya Cinta.

Revano yang melihat kejadian itu langsung tertawa terkekeh. Melihat Devan ada tanda-tanda api cemburu pada CEO PT. MACTV itu. Padahal dia sendiri tidak sadar, kalau pasangannya sendiri sedang menatap laki-laki lain. Dia adalah Malika yang pandangannya sedari tadi tetap tertuju pada CEO muda itu.

"Dia yang begitu tampan, menarik dan laki-laki yang sempurna. Dia berharap pasangannya nanti seperti laki-laki itu," gumam Malika tersenyum tipis.

Ravano menoleh ke arah Malika, sekarang dua laki-laki sedang dilanda oleh api kecemburuan.

Devan mengingatkan Marvel, jika Cinta itu miliknya seorang dan sekarang telah sah menjadi istrinya. Jangan berharap untuk merebut Cinta darinya, kecuali dirinya sudah mati. Cinta kaget mendengar Devan bicara seperti itu, lalu tangan Cinta langsung menutup mulut Devan.

"Sst, Sayang nggak boleh ngomong begitu, baru menikah kok, ngomong kematian, kamu ini membuat aku semakin takut." Ujar Cinta penuh rasa khawatir.

Devan lalu memeluk dengan erat dan mengecup keningnya. Marvel yang melihat pasangan itu tersenyum. CEO muda itupun izin pamit, karena ada urusan mendesak.

Sebelum acara resepsi selesai, Devan memainkan piano dan menyanyikan lagu kesukaannya, yang dipersembahkan untuk istrinya tercinta, Cinta. Suara dentingan piano yang begitu indah dan suara Devan yang begitu merdu, membuat semua tamu yang hadir terhanyut dalam suasana romantis.

"I'll give my all to you

You're my end and my beginning

Even when I lose, I'm winning

'Cause I give you all of me

And you give me all of you... "

Cinta menangis terharu bahagia, tidak disangka Devan begitu sangat romantis. Walaupun dia tahu selama ini, semenjak dia kecil, lelaki itu selalu perhatian kepadanya.

Ayah Devan dan Papa Cinta sangat bahagia, melihat Devan dan Cinta bersatu dalam pernikahan.

"Bima, sampai kapan pun, kamu adalah keluargaku, aku janji akan selalu menganggap Cinta seperti anakku sendiri dan akan selalu menjaganya." Ujar Ayah Devan kepada Papa Cinta.

Walaupun mereka berdua sudah berumur, tetapi kegagahan mereka membuat mereka tidak tampak tua.

***

Cinta MarvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang