Apa yang lebih menakutkan dari efek peristiwa horor atau menonton film horor?
Bertemu orangtua dari seseorang yang kamu cinta.
Itu seharusnya sudah lama terjadi pada Juita. Takut menghadapi orangtua Gerka—pria yang memiliki hubungan lebih dari sekadar teman atau bahkan atasan dan bawahan. Juita bahkan kenal dengan ibu Gerka dengan tak sengaja, tak tahu jika ternyata wanita itu memiliki obrolan yang nyambung dengan Juita. Parahnya, Juita malah menghadapi Audree sangat sering. Bukannya menjadi lampu hijau, yang ada justru menjadi sinyal akan adanya badai bila Juita terlalu dekat dan tidak memiliki persiapan apa-apa.
Begitu pula kejadian yang terjadi sekarang. Hari dimana Audree meminta bertemu di kafe salah satu mal besar. Audree dengan gaya hijab panjangnya dengan aksen pakaian mahal, membuat anak muda terkadang melirik ke meja mereka. Mungkin heran dengan eksistensi Audree di sana. Juita juga sebenarnya heran, mengapa Audree mengajaknya bertemu begini. Padahal niatnya Juita tak masuk kerja hari ini untuk bebas dengan dirinya sendiri.
"Kamu udah punya pacar?"
Pertanyaan itu membuat Juita menatap Audree dengan heran. Apa yang mendasari ibu Gerka itu mempertanyakan hal demikian?
"Hah? Pacar, Nte?" Audree mengangguk antusias.
Sebenarnya jika memang Audree tahu hubungan Juita dan Gerka, seharusnya tak begini jalan yang terjadi. Langsung saja bicara dan Juita akan pergi. Urusan akan lebih mudah. Sebab Juita bisa menggunakan alasan itu kepada Gerka untuk mengakhiri hubungan tak bermasa depan mereka.
"Iya, pacar. Kamu udah ada pacar?"
Dengan tak nyaman Juita membalas. "Nggak ada, Tante Dree. Aku masih sendiri, kok. Memangnya kenapa, Nte?"
Audree menggeleng pelan. Dia menyesap minumannya lebih dulu sebelum melanjutkan.
"Tante ada kenalan yang kebetulan seagama sama kamu. Anaknya temen tante ini memang lagi nyari pasangan gitu. Awalnya tante bingung mau bantu gimana, soalnya tante punya anak laki-laki dan nggak seagama sama mereka. Jadi, tante inget kamu."
Tak tahu harus memberikan reaksi seperti apa, Juita berdehem singkat. Menurunkan pandangan pada permukaan meja. Kepalanya kosong, tidak tahu menanggapi dengan jawaban macam apa untuk tak membuat Audree curiga sekaligus berhenti berusaha menjodohkannya dengan siapa pun itu.
"Juwi? Tante salah, ya?"
Itu adalah sebuah teguran. Juita tak suka berada dalam kondisi semacam ini. Namun, dia juga tak enak hati dengan inisiatif Audree yang ingin mengenalkannya pada pria yang pasti baik asal usulnya.
"Nggak, Nte. Aku cuma lagi mikir aja. Apa anak kenalan Tante Dree mau sama aku yang besar di panti? Aku nggak punya orangtua, aku nggak tahu orangtuaku siapa, dan aku juga bukan dari kalangan yang ... setara sama Tante Dree dan teman Tante Dree itu."
Audree menggenggam tangan Juita erat. Seperti sedang mempercayakan sesuatu pada Juita yang bahkan tak tahu apa perkenalan itu bisa berjalan dengan baik atau tidak.
"Kamu jangan bicara begitu, Juwi. Kamu adalah gadis yang cerdas. Tante tahu kamu akan menjadi calon menantu idaman. Seandainya kamu memiliki keyakinan yang sama dengan kami, mungkin ada kesempatan bagi kamu untuk menjadi bagian dari keluarga tante."
Itu sebuah peringatan atau jalan bagus, sih? Kalimat perandaian yang Audree berikan itu, apakah hanya untuk menyadarkan Juita bahwa mereka sangat berbeda? Atau memang tulus karena Audree mau menerima Juita menjadi menantunya jika memang seiman?
Nyatanya Juita lebih yakin pada pilihan pertama. Audree tak benar-benar mengharapkan Juita menjadi menantunya. Sebab, ya ... latar belakang keluarga Juita memang tak jelas. Ekspresi Audree saat mengatakannya saja tak benar-benar dari hati. Ya ampun, Juita sepertinya terlalu sensitif dengan ekspresi Audree yang mungkin juga salah dibaca oleh Juita.
"Kalo boleh tahu siapa nama anak temen, Tante itu?" tanya Juita.
Terlihat raut bahagia yang muncul dari wajah Audree. Yang kali ini memang tulus Audree perlihatkan. Sepertinya memang Audree ingin Juita segera menjauh dari sisi Ahmad Gerka Daud itu.
"Namanya Yoga. Nanti kamu bisa kenalan sama dia. Tante kasih kontaknya, ya."
Audree buru-buru membuka ponselnya dan memberikan nomor baru untuk Juita simpan dengan nama Yoga. Juita melihat semua itu dengan senyuman nanar. Gerka pasti bakalan marah lagi kalo tahu aku simpan nomor pria lain.
"Simpen, ya. Kasih tahu tante kalo ada kabar baik. Oke?"
"Ya, Tante Dree."
*
Ahmad Gerka Daud [kamu nggak di apart?]
Juita mengabaikan pesan itu. Dia masih duduk di kursi tunggu depan lobi mal. Setelah berpisah dengan Audree dengan alasan sudah memesan ojek online, Juita sengaja duduk lama untuk menyendiri ditengah lalu lalang kerumunan orang.
Audree sudah menunjukkan sikap hati-hati, alias menjaga putranya dari Juita. Alasan agama sebenarnya hanya satu dari sekian alasan yang disimpan oleh Audree. Namun, jelas sekali terlihat bahwa Audree tak menyukai interaksi Juita dan Gerka. Mungkin juga wanita itu membaca kepergian mereka yang tiba-tiba saat acara pengajian terakhir kali di rumah Audree.
Ahmad Gerka Daud [Ta? Kamu di dlm? Kamu baik-baik aja, kan? Aku panik. Kalo kamu nggak angkat tlp nya, aku hub polisi atau pemadam.]
Sama seperti ibunya. Gerka juga tukang ancam. Pandai sekali membuat Juita mau tak mau menuruti keinginan mereka.
Ahmad Gerka Daud calling ...
"Halo," ucap Juita lesu.
"Dimana??? Kamu kenapa??? Kalo ada masalah, bilang sama aku. Aku nggak ngerti kenapa kamu susah dihubungi. Aku ngelakuin kesalahan?? Bilang sama aku, Ta!"
"Kamu pulang aja, ya, Ka. Aku di panti. Nginep."
Ada jeda yang terjadi sebelum jawaban Gerka terdengar. "Kenapa? Kamu nggak biasanya nginep di panti. Bilang sama aku, Ta. Kita bicarain masalahnya bareng, ya? Aku nggak bisa ikutin kemauan kamu gitu aja tanpa tahu alasannya."
Airmata Juita menitik pelan. Tatapannya mengabur dan ia tak tahu harus bicara apa.
"Kayaknya, mama kamu tahu semuanya."
"Apa? Kok, bis—"
Juita tak bisa melanjutkan pembicaraan itu lagi. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangan. Tak peduli bahwa orang-orang melihatnya dengan tatapan heran.
Juita lelah.
[special chapter bermuatan dewasa season 2 sudah ada di Karyakarsa, ya. Bagi yang udah beli paketnya, udah tinggal baca! Happy reading!]
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You're Doing That [Tamat]
Fiksi UmumSEASON 2 HANYA ADA DI KARYAKARSA (kataromchick) DAN KBM (Freelancercreator). 19+ Ada batas ambigu yang dijalani Gerka dan Juita. Mereka mungkin akan bersikap biasa saja ketika berada di tempat kerja. Melihat semua aktivitas yang ada bukanlah bagian...