Pacaran Beneran

30 4 0
                                    

"Usil boleh. Bawa perasaan jangan!"
~Kezia Axelliona~

Zia tersenyum misterius saat melihat targetnya sedang duduk di kantin bersama teman-temannya. Dari ambang pintu kantin, Zia merapikan rambutnya dan berdehem sekali.

"LINTANG—" Pekik gadis itu sehingga kedua sahabat yang berdiri di samping kiri-kanannya menutup telinga erat.

Sialnya, bukan Lintang yang menengok ke arah Zia tapi seluruh murid-murid yang di kantin kecuali Lintang! Zia menggeram marah. Ia kesal bercampur malu karena diacuhkan oleh targetnya itu. Tak ingin menyerah, Zia berlari kecil mendekati Lintang yang sibuk dengan ponsel di tangannya.

"Heh mau kemana lo?" Siska sedikit berteriak tapi Zia tak menyahut sama sekali.

"Ikutin aja yok, gua kayaknya tau rencana si Zia." Ujar Dhea kemudian menarik tangan Siska.

"Lintang! Lo kok tega banget cuekin cewek cantik kayak gua?" Tanya Zia saat sudah berdiri di samping Lintang. Cowok itu diam, membuat Zia kembali menggeram marah. Tapi sudut bibirnya terangkat sebelah membentuk smirk yang penuh arti. Yang cuek-cuek begini lebih menantang!

"Hahaha kasian lo Zi, dicuekin sama Lintang." Ujar Andra, salah satu sahabat Lintang sambil tertawa keras.

"Diem lo!" Ketus Zia. Tatapannya tajam menusuk ke arah Andra. Yang ditatap langsung menghentikan tawa saat melihat tatapan Zia yang menakutkan.

"Cantik-cantik nyeremin lo Zi." Celetuk Gavin di samping Andra.

"APA LO BILANG?!" Tanya Zia sedikit keras karena tidak terlalu mendengar celetukan Gavin.

"Berisik!" Lintang beralih menatap tajam Zia yang masih berdiri di sampingnya. Bukannya takut, Zia malah membalas tatapan tajam Lintang.

"Pergi lo!" Usir Lintang.

"Nggak mau, gua sama temen-temen gua mau makan di sini!" Jawab Zia tegas. Ia sudah mengambil tempat duduk tepat di samping Lintang. Murid-murid yang lain memandang ke meja mereka dengan tatapan aneh dan sinis. Pasalnya, sebelum ini tidak ada rumor Lintang dkk dekat dengan Zia dkk. Apalagi Lintang dan Zia, mereka itu sudah seperti Tom and Jerry.

"Cabut!" Perintah Lintang pada kedua sahabatnya, Andra dan Gavin.

"Mau kemana?" Tanya Zia.

"Lo sama temen-temen lo mau duduk di sini kan? Kalau gitu biar kita aja yang pergi." Kata Lintang.

"Eh nggak bisa gitu, gua mau duduk sama lo." Kata Zia.

"Lo mau ngedrama apa lagi sih?" Sepertinya Lintang mulai kesal.

Zia terkekeh. "Gua ngedrama? Bukannya lo yah yang sering ngedrama? Lo lupa ya, siapa yang lo bilang pacar buat ngusir ulat-ulat bulu?"

Lintang mendengus kesal. Memang sih dirinya yang sering berdrama. Jika ada perempuan-perempuan yang mendekatinya di luar sekolah pasti Zia lah yang jadi sasarannya. Zia yang selalu dijadikan pacar palsu oleh Lintang untuk menjauhkan perempuan-perempuan itu. Hanya di sekolah saja mereka tampak seperti saling membenci, yah walaupun di rumah juga begitu.

Zia berdiri tepat di hadapan Lintang dan teman-temannya. Kini mereka sudah menjadi pusat perhatian murid-murid SMA Cempaka.

"Lo sering jadiin gua pacar palsu. Gimana kalau kita pacaran beneran?" Murid-murid perempuan memekik mendengar pertanyaan Zia. Sungguh, berani sekali cewek itu.

Love You Kang GhostingWhere stories live. Discover now