dua tiga (arkha)

412 68 8
                                    

sesuai janjinya dengan suika sebelum dia balik ke Singapore, kini hari ini, siang ini, arkha dan suika akan bertemu di bandara sebelum akhirnya mereka berdua berangkat liburan ke labuan bajo. tempat dimana arkha akan mewujudkan salah satu impian suika.

bertemu dengan lumba-lumba.

"kakk mau kemana?" tanya meera, ketika dirinya membuka pintu kamar arkha.

ditengah kamar, terlihat sebuah koper kecil dan beberapa barang yg belum selesai di bereskan diatas tempat tidur.

"pergi,"

"kemana? kayaknya kakak gaada agenda kemana-mana,"

"sok tau lu,"

"yaa makanya kasih tau!"

"gw mau liburan,"

"kemana? kapan? kok ga ajak adek? aaaaaa kakak jahat ga bilang-bila g kalo mau liburan!!" renggek meera. "sama siapa aja? kak kinan? kak nanta? kak azka? abang?"

mendengar nama azka, arkha teringat chat azka yg masih belum dia balas dari semalam.

bukannya arkha tak mau membalas, tapi dia selalu kelupaan ketika akan membalas.

"ihhh ditanyain adek dijawab," meera merujuk, duduk dipinggir tempat tidur disamping tas ransel yg akan dibawa arkha juga. "ini apa? kakak mau ke pantai ya? mau kemana? ke bali? ke lombok?"

"bajo," ucap arkha sekilas, karena dia sembari membalas pesan azka.

didalam pesan, azka hari ini mengajaknya untuk mencoba salah satu restoran temannya yg baru dibuka. tapi karena arkha siang ini akan berangkat, dia menolak tawaran azka.

"KAKAK MAU KE BAJO? SERIUS? SAMA SIAPA AJA? KENAPA GA BILANG? ABANG GA IKUT KAN? GA KAN? KAKAK GITUUU!!!"

"adekkk, gausah teriak-teriak," arkha menutup telinganya.

"JAWAB DULU!!"

"enggaaa! abang ga ikut. nanta ga ikut. kinan ga ikut. azka ga ikut,"

"terus kakak pergi sama siapa?"

"suika,"

mendengar nama suika, meera membulatkan matanya. "ka sui?"

"iyaa,"

"bukannya dia di Singapore ya?"

"dia terbang lagi ke Indo pagi ini,"

meera menyipitkan matanya. senyum curiga menghiasi wajahnya yg masih separo biru karena tragedi bola futsal yg mengenainya.

"kenapa wajah lu gitu?"

"...."

"smurf! ngapa muka lu gitu?"

"adek iniii! bukan smurf!" protes meera.

arkha dan rafka semenjak kejadian muka meera biru, memanggilnya smurf. karena ntah kenapa wajah meera yg memang sudah menggemaskan kini berwarna biru. mirip makhluk kecil berwarna biru tersebut.

ya, meski ga sebiru smurf seperti di kartun. tapi lucu untuk panggilan.

"abis muka adek lucu!"

meera mengerucutkan bibirnya.

"gimana? masih sakit?" arkha menghentikan kegiatannya. berjalan mendekat dan mengusap pipi meera yg masih biru.

meera mengangguk.

"udah dikasih obat?"

"udahhh! malu tau kakkk muka biru kayak gini di sekolah,"

"pake masker,"

dua lelaki, satu perempuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang