21. What is Pelanggan?

300 32 9
                                    

Happy Reading ^_^







Meskipun wanita itu menatap sang suami dengan sengit, namun tidak membuat pria itu takut. Justru suaminya itu juga membalas tatapan sengit sang istri. Keduanya sama-sama meruncingkan dan menyipitkan matanya.

Hingga akhirnya sebuah suara kembali memfokuskan mereka pada papan yang membentang dengan mereka yang langsung menunduk secara kompak.

"Udah ayo buruan." Ujarnya.

Salah satu dari mereka berempat cepat-cepat mengocok dadu. Setelah mendapat angka yang tertera, dengan lihai tangannya menggerakan sebuah pion berwarna hijau. Namun sebelum itu, dia memukul keras tangan jahil lawannya yang sudah menjatuhkan beberapa pionnya yang lain.

Dan dalam detik berikutnya, suara pekikan penuh kemenangan itu menggelegar hingga memenuhi ruangan tempat mereka bermain. Dengan riangnya Seok Kyung melompat-lompat dan sesekali menjulurkan lidahnya kearah dua musuh yang sudah terlihat lusuh itu.

Berulang kali mengajak sekutunya untuk berhigh five. Sesekali mereka juga saling berpelukan dan berjingkat-jingkat bersama.

"Hore bunda, kita menang!" girang Seok Kyung.

"Lagi. Ayo main lagi." Mohon Dantae dengan nada memelas.

Sebagai jawaban, pasangan ibu dan anak itu menggeleng kompak. Menolak keras permintaan tersebut. Sudah lima ronde mereka bermain hingga lupa waktu. Padahal niatnya hanya tiga ronde saja untuk menghilangkan bosan karena tidak tau harus melakukan apa dimalam minggu ini sebelum nanti beranjak tidur.

Seok Hoon sebagai sekutu Dantae hanya bisa pasrah dengan diam ditempat sembari memperhatikan adik, ibu, dan ayahnya saling berdebat. Sudah pasrah dia, dan dia siap menerima hukuman.

"Ayolah." Mohonnya lagi tidak menyerah.

"Ayah, kalah ngaku aja kalah, nggak usah sok-sok an lagi." Ejek Suryeon yang melipat tangan didadanya angkuh. Mengingat bagaimana angkuhnya seorang Joo Dantae tadi saat menantangnya, karena hanya menang diawal pertandingan.

"Bunda liat, ayah udah blank." Ujar Song Ah yang mengitari wajah Dantae dengan jari telunjuknya.

Suryeon tertawa, melihat wajah Dantae yang memang benar-benar blank layaknya orang bodoh, bahkan tatapannya juga terlihat sangat kosong.

"Saatnya pemberian hukuman." Seru Seok Kyung antusias, berjalan kearah Seok Hoon untuk membawa kakaknya itu dibuntuti oleh Song Ah dibelakang.

"Ayo ayah, waktunya hukuman." Tagih Suryoen memperingati. "Kali ini nggak boleh lari lagi. Ayo semangat Joo Dantae!" Seru Suryeon menyemangati dengan berulang kali mengangkat tangannya keudara.

Dantae berdecih dan menatap Suryeon remeh, dia tau kalau istrinya itu bermaksud mengolok-olok dirinya. "Awas aja kamu Shim Suryeon."

Dengan pasrah, Dantae mengikuti kemana anak-anaknya pergi. Sedangkan Suryeon langsung menjatuhkan diri disofa setelah membereskan papan lumayan besar dan menyimpannya ketempat semula.


💕💕💕


Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang