Bab 9 Paman Aneh

9.2K 1.1K 37
                                    

Hallo ketemu lagi😊

Happy Reading 🐣

Saat aku masuk ternyata lampu menyala otomatis dan aku melihat Ruangan apartemen sangat besar dan bersih plus semua perabotan lengkap ini sangat keren.

Aku berjalan kearah sofa besar yang memang sudah ada, Aku menyimpan kantong plastik hitam diatas meja. Langsung menenggelamkan diriku disana, sofa ini yang terbaik aku sangat puas

Setelah 15 menit mengistirahatkan tubuh kecil dan lemah in, yang sejujurnya aku kurang suka tapi mau gimana lagi jika sudahh dilahir seperti ini bersyukur saja lah masih ada kesempatan hidup untuk kedua kalinya.

Aku pun mengelilingi setiap sudut rumah jni dengan mata haru bagaimana pun ini rumah ku sekarang yang tidak akan terasa seperti penjara, dikehidupan ku sebelumnya walaupun hidup berkecukupan tetapi aku selalu hidup layaknya tahanan rumah, tidak bebas sama sekali aku membenci perasaan itu. Tapi lihat sekarang aku bebas... ah ini impian pertama ku sungguh rasa nya luar biasa.

Setelah melihat-lihat ternyata Apartemen ini memang besar dan mewah memiliki ruang tamu yang cukup besar, apur dan ruang makan yang lengkap, 3 ruang kamar, 1 kamar utama, 1 kamar tamu yang minimalis, 1 ruang baca yang cukup nyaman, 2 kamar mandi yang masing-masing ada didalam kamar, terdapat 2 balkon besar dipembatas antara ruang tamu dan dapur.

#ngertikan?!!#

Kruuukkk....

Aku lapar...

Aku juga belum beli makan juga dari pagi, aku ingin makan luar saja, aku berjalan ke kantong plastik hitam diatas meja dan mengambil kartu ATM ku, sepertinya besok aku harus mengambil banyak uang lagi.

Aku berjalan kearah pintu, membuka dan menutup pintu yang secara otomatis akan terkunci sendiri, untung aku bukan orang pelupa bisa repot nanti jika kelupaan pin pintu.

Setelah mematiskan pintu memang terkunci aku langsung berjalan kearah lift, setelah berada dalam lift tiba-tiba lift berhenti di lantai 6, aku melihat seorang 2 pria dewasa kira-kira dari wajah mereka berdua berumur 25 tahunan menggunakan jas kantoran rapi.

Bisa aku lihat dari mata memandang heran dan terkenjut melihat anak kecil berumur 3 tahun mungkin?!. Aku kesal sekarang mengapa salah satu paman aneh itu terus memandangiku dengan intens seperti aku akan lari karena ketahuan mencuri aja.... aku ingin memukul nya agar dia tidak memandangiku lagi... sial kapan lift ini sampainya.

Setelah lift sampai ke lantai dasar aku langsung keluar dan berjalan santuy sambil memandang tajam kearah paman aneh ini.... tunggu dia bukan om om pedo kan.
tapi repot memberikan salam kepada 2 orang dewasa disebelah ku ini yang sabgat aku yakin jika paman aneh itu om pedo, tidak peduli aku tidak kenal mereka berdua.

End Pov

??? Pov

Saat aku masuk kedalam lift, aku cukup terkejut karena didalam lift ada anak kecil yang tingginya kira-kira anak berumur 3-4 tahun.

Yang aku heran kemana orang tuanya kenapa membiarkan anak kecil seperti ini keluar sendiri. Dari yang aku lihat juga dia tampak terlalu santuy untuk seorang anak kecil yang keluar sendirian bahkan dari gaya saja seperti anak remaja yang bersikap cool saja. Aku menatap dengan geli kearah anak yang masih bersikap acuh tak acuh seperti orang dewasa aja

'Imut.....lucu' kataku dalam hati sambil menahan gemas kepada anak belagu satu ini. aku yang masih setia memperhatikan dia dengan lebih intens. Hehe dia sepertinya menyadari jika aku terus memandanginya dengan sangat intens.

HAHAHA lihat tatapan lucunya itu sepertinya itu tatapan tajam tapi kok jatuhnya imut sekali.

Aku terus memandanginya secara intens dari belakang, tunggu bukannya anak ini terlalu kurus hampir seperti kekurangan gizi, terlalu kecil ohhh... aku baru menyadarinya anak ini Albino ternyata. Pantas aja tubuhnya terlihat sangat lemah

Illegitimate Child ReicarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang