12

603 68 8
                                    

"Krist di sini menggunakan gear yang sama dengan milik ayahku." Ujar Off sambil menyesap cangkir tehnya yang ketiga. Sementara Tay memperhatikan sebuah foto dalam album yang ia bawa kemari. "Tapi.. bukankah semua anak teknik punya gear?"

Off menggeleng. "Gear yang dipakai Singto berbeda dengan ayahku. Berdasarkan info dari internet, Singto dan ayahku satu angkatan. Tapi Krist, ia berada di tingkat ketiga saat ayahku dan Singto masuk. Apakah kamu tidak tahu tentang mitos gear?"

"Aku tidak tahu."

Off menaruh cangkirnya kembali. "Gear itu tanda cinta, tanda hati. Jika kamu menyimpan gear pasanganmu, maka bisa diartikan kamu menyimpan hati pasanganmu. Itulah yang dilakukan Singto dan Krist."

Tay meringis. Ia ingat gear ini ada dalam sebuah kotak di kardus barang New.

"Lalu foto pantai ini seharusnya di lakukan oleh angkatan Singto. Lihat, di album ayahku ada Singto dan teman-temannya yang lain. Sementara pada album yang kamu bawa, Singto hanya berdua dengan Krist."

"Tapi bisa saja mereka juga foto bersama yang lainnya?"

"Ya, tapi setidaknya mereka pasti punya hubungan. Itulah kenapa Singto memberikan hartanya pada New. anak kandung Krist."

Off menunduk pada buku pangkuannya. "Mereka tidak memiliki foto berdua dengan orang lain baik itu wanita atau pria. Tapi Singto dan Krist punya."

Tay memperhatian lekat semua foto itu. ia mengerutkan keningnya dalam.

"Tunggu, aku pernah lihat cincin ini di lemari milik New. Krist dan Singto memakai model yang sama."

"Bisa jadi ini adalah couple ring milik mereka."

"Mustahil." Kata Tay, Off menggelengkan kepalanya.

"Tidak ada yang mustahil Tay. Kamu tahu sendiri Singto tidak menikah. Ia memberikan hartanya pada New. padahal jelas sekali jika mereka tidak memiliki hubungan apapun. Kecuali, Krist dan Singto memang miliki hubungan spesial. Singto bisa saja menganggap New sebagai anaknya seperti sebagaimana Krist memilikinya."

Tay meringis lagi. "Lalu siapa ibunya?" Tanya tay pelan.

"Tidak tahu. Krist juga tidak memiliki riwayat menikah."

"Jadi, yang perlu ku lakukan sekarang menemukan ibunya?"

"Ya, ada kemungkinan jika sebenarnya New tahu jika Krist adalah ayah kandungnya. Dan ia tahu siapa ibunya. Bisa jadi sekarang New sedang bersama ibunya, sebagai satu-satunya orang tua yang ia punya." 

.

.

.

Tay mengatur jadwal untuk bertemu dengan Pluem. Ia mendapati pemuda itu berada di Bangkok. Di sebuah rumah yang belum pernah Tay sambangi, rumah ayah Pluem.

Di tangan kirinya berpegang teguh pada album foto, sementara Pluem mondar-mandir di dapur. Dia mulai membuat satu teko teh lagi.

"Lalu apa yang kamu temukan hingga perlu buru-buru kemari?" Tanya Pluem menoleh pada Tay.

"Aku menunggu laporan dari bagian forensik. Untuk meyakinkan bahwa New Thitipoom masih hidup. Namun untuk saat ini, aku membutuhkan beberapa informasi."

Pluem mengingit bibirnya keras lalu berpaling.

"Dua tahun," ucap Pluem.

"Aku hanya ingin semua berakhir. Aku ingin bertemu dengan New. lalu apa yang ingin kamu ketahui?"

Tay duduk dengan kalem di meja dapur. Agak terasa asing, tapi melihat Pluem begitu Nyaman membuat Tay berpikir sejenak jika memang Pluem mirip dengan New. mereka memiliki bentuk wajah yang sama, juga struktur wajah yang mirip. Jika diperhatikan dengan cermat Pluem dan New seperti saudara kandung.

Memories Bout YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang