Chapter 39. Oho~

747 113 70
                                    

Awas puyeng karena banyak lompatan waktu lagi~














.....

Ting!

Menyentuh pesan masuk yang muncul dari notifikasi membawa Seungmin pada grup percakapan yang tidak kalah sibuk dengan grup perkumpulan mahasiswa jurusannya.

Hawo Bestie (3)

Candra Jisung Hala
Wid, dimana?
Mau pinjem kemejaaaa

Widya
Lagi beli ricis, otw kosan

Candra Jisung Hala
Aku tunggu depan gerbang kosan aja ya?

Widya
Okey

Felix Baskara
Kenapa gak pc aja sih? '_'

Widya
Wkwkwkwkwkkwkw

Singkatnya, Seungmin hampir berlari karena nalurinya mengatakan jika Jisung sedang terburu-buru. Dan benar saja, Jisung yang duduk di atas motor skupi coklat tampak gelisah.

"Candra!"

"Wid!"

"Hayu masuk." Undang Seungmin sambil membuka gerbang kosan.

Jisung segera turun dari motor dan mengikuti. Ternyata kemeja yang dia pakai secara tidak sengaja terkena noda yang entah berasal dari siapa. Terburu-buru karena dalam sepuluh menit dia akan bimbingan bersama dosen yang  menyukai kerapihan, juga karena terlalu malas untuk kembali ke kos miliknya yang lebih jauh, akhirnya dia meminjam baju.

Bukan sekali dua kali Jisung mampir kemari, toh mereka menimba ilmu di universitas yang sama, hanya berbeda prodi dan berbeda lokasi kos.

"Wid."

Seungmin sedang mengambil nasi ke atas piring, "Yap?"

"Baru dua minggu kemaren aku kesini, masih inget banget kalo dus itu masih penuh." Jisung menghela napas ketika melihat dus isi mie instan yang sudah kosong setengah, "Kurang-kurangin makan mih. Kamu sibuk sana sini, masa makannya yang begini?"

"Iyaa." Mengambil posisi duduk bersila, Seungmin mulai menyantap, "Makanya ini beli ricis."

"Sekalinya bukan mih malah makan yang pedes." Jisung mendesis, menyadari betul jika sifat keras kepala Seungmin menjadi lebih tebal. Mengeluarkan gadget dari saku, jemarinya dengan lincah menari di atas layar.

Selesai dengan pesan yang dia kirim untuk orang yang ada di sana, Jisung pamit, "Doain ya! Huhu degdegan nih!"

Dengan pipi yang penuh, Seungmin mengacungkan dua jempol, "Mangat Candra~"

Pukul sepuluh malam, diskusi yang dia lakukan bersama kawan baru saja usai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul sepuluh malam, diskusi yang dia lakukan bersama kawan baru saja usai. Melangkah pelan saat berjalan pulang, getaran yang konstan dari dalam saku jaket menyadarkannya dari lamunan. Melirik sekilas nama kontak yang membuat panggilan, ikon berwarna hijau digulir.

LIBENA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang