17. Kekepoan santriwati

4.6K 409 0
                                    

Mertuanya tengah memasak makan siang didapur bersama santri yang sedang piket.

"Bunda"ucapku tersenyum.

"Apa sudah selesai beres-beres nya?"tanya Syifaa mengiris wortel.

"Sudah kok Bun, ada yang bisa Aina bantu gak bun"tanyanya kembali.

"Gak usah nak, udah selesai bentar lagi kok"ucap Syifa.

"Umi ini sudah selesai"ucap santri berkerudung merah.

"Kalau sudah selesai kalian boleh kembali"ucap bunda tersenyum ramah.

Kedua santri itu keluar dari ndalem dengan bertanya-tanya.

"Teteh tadi siapa ya?kok dia manggil umi bunda kayak Gus Azka dan ning Risha manggilnya"ucap santri berkerudung biru.

"Aku gak tau, mungkin saja sepupunya ning Risha"ucap santri berkerudung merah.

"Kalian ngomongin apa?"tanya seseorang dengan seragam sekolahnya.

"Ah anu-ning tadi dindalem ada teteh cantik banget, manggil umi dengan sebutan bunda"ucap santri itu.

"Siapa ya?"tanya Risha bingung.

"Ah apa mungkin kakak ipar"ucap Risha berlalu meninggalkan santriwati dengan segala kekepoannya.

"Ning Risha tadi bilang apa?kakak ipar?kalau ning manggil kakak ipar berarti teteh tadi istrinya Gus Azka dong"tebak santri berkerudung merah.

"Masak gus Azka udah nikah sih?kok gak ada kabar apa-apa?"heran santri berkerudung biru.

"Udalah kita balik aja gak baik ngomongin orang tauk"peringat santri berkerudung biru.

Memang pernikahan Azka dan Aina tidak ada yang tau, yang mengetahui nya hanya keluarga dekat saja dan Teman-teman Azka.

"Kakak ipar"teriak Risha kegirangan melihat kakak iparnya itu.

"Salam dulu"peringat Syifa.

"Maaf bun, Assalamualaikum"ucap Risha tersenyum.

"Waalaikumsalam"jawab Bunda Syifa dan Aina.

"Kakak ipar dateng dari kapan?"

"Tadi pagi sama kakak kamu"jawab Aina.

"Kakak sama kakak ipar kamu bakalan tinggal disini"kata Syifa pada Risha.

Mendengar itu Risha berlonjak kegirangan "ah beneran Bun. Ah aku seneng banget ada temen ngobrol"

"Ya ya terserah kamu, cepat ganti baju mu itu"ucap Syifa.

"Iya bunda ku sayang, dada kakak ipar"kata Risha melambaikan tangan pada Aina.

Menurut Aina adik iparnya ini sangat lucu, dan menggemaskan. Aina hanya tersenyum menanggapi adik iparnya ini.

Tiba-tiba Aina ingat wanita yang kemarin datang ke apartemen dan membuat dia harus pindah kemari. Bukan tidak senang Aina tinggal disini, tapi dia tidak enak kepada mertuanya ini.

"Bunda"panggil Aina.

"Kenapa nak?"tanya Syifa pada Aina.

"Aina mau tanya bun, boleh nggak?"

"Mau tanya apa?tanya aja nanti bunda jawab kalau bisa"kekeh Syifa.

"Bunda kenal gak sama wanita yang namanya Jihan?"tanya Aina.

"Jihan"gumam Syifa pelan.

"Kenpa tanya wanita itu?"tanya Syifa yang sudah tahu siapa wanita bernama Jihan itu.

Gus Imamku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang