Bab 10 Diremehkan

8.4K 1.1K 30
                                    

Hallo ketemu lagi, jarang sekali bukan langsung double up gini, kalian senang gak?!


Happy Reading ~🐣

Didalam kamar yang diterangi oleh cahaya matahari yang leaat dari celah-celah jendela Rey yang merasa terusik perlahan membuka matanya

"Hhgghh...Hooooaaammmm"

#astagaaa suara orang menguap gimana sih😫#

Yah pokoknya Rey yang sudah terduduk sambil mengumpulkan nyama perlahan tapi pasti, langsung melanjutkan aktifitasnya dipagi hari seperti mandi lalu menggunakan baju yang dianggapnya masih bersih

"Sepertinya memang seharusnya aku membeli baju baru kemarin, lihat aku seperti anak jalanan saja" sambil melihat cermin bagaimana tidak terlihat seperti anak jalanan semua baju yang dibawa dari panti asuhan sangat hmm... lusu dan kusam?

"Sudahlah aku lapar sekali jam berapa sih ini?" Sambil mencari jam lalu setelah melihat jam langsung saja Rey lari kedapur untuk membuat makanan, bagaimana tidak lari sekarang tepat jam 12 siang hanya sisa 1 jam lagi untuk pergi untuk ketemu agen jual beli rumah

Setelah membuat sarapan sederhana yaitu roti dengan selai coklat dan susu coklat digelas besar, sederhana bukan tapi enak dan membuat kenyang.

10 menit kemudia Rey sudah berjalan keluar dengan membawah kartu ATM keluar dan pergi kekantor agen jual beli rumah itu

Setelah naik Taxi ketempat yang diberitahukan oleh agennya kemarin disini lah Rey berada dikantor 2 lantai yang lumayan besar, sambil berjalan masuk dan duduk diruang tunggu.

Tak lama terlihat pria dewasa berjas rapi menghampir Rey "Hey Nak pergi dari sini kami tidak memberikan sumbangan kepada anak jalanan kotor seperti mu" kata pria itu dengan menarik kasar tangan Rey dan menyeretnya keluar gedung.

Rey Pov

APAAAN INI??!!!
Beraninya dia apakah dia pikir aku butuh uangnya, aku ini sudah memiliki banyak sekali uang...... aku mengeluarkan tatapan benciku kepada pria itu

Aku yang sudah diseret keluar gedung langsung saja dilempar keluar untung saja aku bisa menjaga kepala ku agar tidak terkena benturan.

"Aduhhh... dasar Paman gila, aku kesini sudah membuat janji untuk membeli rumah yang sudah aku pesan!!! Jangan asal tuduh aku itu tidak perlu uang recehan mu itu" kata aku sambil berdiri dan mulai berteriak kepada paman tidak ada otak ini

"Heh.. anak jalanan seperti ini ingin membeli rumah mewah yang kami jual!!! Dapat uang dari mana Kau?!!!! Makan saja mungkin masih mencari ditong sampah saja, bergaya mau beli rumah!!!! HAHAHAHA, mimpimu indah sekali anak kecil, sana kumpulkan lagi uangmu lebih banyak lagi" kata paman gila itu dengan keras dan nadanya aku tau itu dia meremehkan aku.

Sial aku seharusnya membeli pakaian yang layak dulu sebelum kesini, mungkin nanti aku tidak akan diremehkan dan dihina seperti ini, bodohnya aku.

Aku menatap tajam dan penuh kebencian kepada Paman jelek itu, hmph dia pikir hanya ini saja kantor agen yang bagus disini, kantor lain nya juga masih banyak.

Tiba-tiba ada pria dewasa hang datang dari belakang paman jelek itu, "Bejo ada apa ini??! Sampai kau membuat keributan didepan kantor" kata pria itu dengan dingin kepada Paman jelek yang ternyata bernama Bejo.

"Ohh Pak Manager Vano, tidak hanya masalah kecil, anak jalanan jni masuk kedalam gedung dan ingin membeli rumah disini, Hahaha Bukankah itu lucu Pak Vano" kata Bejo dengan nada menghina kepada ku, yah ku harap si Vano ini tidak berpikir pendek

"Ohh iya... tak kusangka ada anak berani seperti dia, Hey Nak kau jangan bergaya seperti Tuan mudah kaya raya, lihat saja baju mu itu cocok menjadi anak jalanan, Hahaha pulang lah nak, kau tidak akan mendapatkan uang sumbangan disini karena aku tidak akan memberikannya padamu, Hahaha... ayo Bejo, biarkan saja dia disana" kata vano dengan nada meremehkan dan menghina paling ku benci.

Illegitimate Child ReicarnationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang