Eps. 2 - Bertemu

846 65 1
                                    

TEMAN TAPI MENIKAH
Eps. 2 - Bertemu

===============

Kaos hitam, celana jeans biru, rambut yang sudah di sisir, dan tubuh harum bak habis mandi parfum. Sepertinya Arshen sudah siap untuk pergi bersama wanita yang ia dambakan, dirinya selalu berharap wanita itu akan menjadi jodohnya.

"Gila, Kakak gue wangi bener dah ah." tiba-tiba seorang perempuan muda masuk.

"Apaansih lo, udah gua bilang ketok dulu." Arshen mengomel pada adik pertamanya, Arleen.

"Mau kemana lu, mas?" tanya Arleen kepo karena melihat Arshen yang sudah rapih.

"Kepo." jawab Arshen singkat yang langsung mengambil tasnya dan keluar kamar.

Arshen menuruni anak tangga dengan riang. Di bawah terdapat Ayahnya, Arman, dan Bundanya, Artha serta Adik laki-lakinya yang masih TK, Arlan.

"Ayah, Bunda, aku pergi dulu ya." Arshen menyambangi kedua orang tuanya untuk pamit.

"Tumben, mau kemana? Biasanya ngedekem terus di kamar." tanya Arman pada anak sulungnya.

"Mau pergi sama temen-temen." jawab Arshen sedikit gugup.

"Mau pergi sama cewek." kata Arleen ikut nimbrung.

"Apaansih lu?!" Arshen reflek menabok kecil mulut adiknya yang lemes itu.

"Heh! main pukul-pukul aja. Beneran emang?" ucap Arman.

"Cewek siapa?" tanya Artha.

"Kepo banget sih, udah ah aku pergi ya. Assalamualaikum." Arshen segera pergi agar tidak terus-terusan diserbu pertanyaan.

Arshen memasuki mobil kesayangannya, HR* alias mobil sejuta umat. Ia akan segera menuju tempat ia dan Ara akan bertemu, Ara bilang ia akan berangkat sendiri.

-

-

-

-

-

"Ara pamit ya, yah." pamit Ara pada Ayahnya yang sedang merokok di teras rumah.

"Mau kemana kamu? Ngelayap mulu tiap libur." tanya Bimo.

"Mau pergi sebentar. Beli buku sekalian mau nyari apartemen." jawab Ara.

Sepertinya Ara sudah jenuh dengan keadaan rumah yang semakin hari membuatnya tidak nyaman.

"Apartemen? Buat apa?" tanya Bimo.

Ara tidak menjawab ia hanya diam dan sibuk mengikat tali sepatunya.

"JAWAB!" bentak Bimo.

"Ara mau pindah." jawab Ara.

"Gak usah macam-macam..." 

"Ara gak macam-macam, Ara memang sudah ingin pindah sejak lama. Udah ya, yah. Ara gak mau terus-terusan berantem, Ara pamit." ucap Ara.

"Gak boleh, keluarga Haikal mau datang kamu malah pergi." ucap Bimo.

"Yah, Ara sudah bilang kalau Ara tidak mau di jodohkan. Kalau Ayah masih bersikeras menjodohkan, Ara akan benar-benar angkat kaki dari rumah ini." 

Ara meninggalkan Bimo yang masih mengoceh dengan sumpah serapahnya, ia berusaha tidak menghiraukannya dan pergi dengan ojek yang sudah dipesannya.

-

-

-

-

TEMAN TAPI MENIKAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang