Pukul 16.00
Azka terbangun dari tidurnya, senyumya mengembang saat melihat wajah cantik istrinya didalam dekapannya.
Cup.
Satu kecupan mendarat dikening sang istri. "Sayang bangun udah sore"
"Egh" hanya lenguhan yang terdengar.
"Bangun gak?"ucap Azka menciumi seluruh wajah sang istri.
Merasa terganggu dengan ciuman bertubi-tubi diwajahnya Aina terbangun "ih, mas kok cium-cium sih. Modus banget"kesal Aina.
"Habisnya dibangunin gak bangun-bangun sih"ucap Azka mencium pipi Aina.
"Ini udah bangun"ucap Aina.
"Udah ah Aina mau mandi"ucap Aina pada Azka.
"Cepet nanti baru aku yang mandi"
30 menit Aina berada dikamar mandi belum juga keluar. "Sayang kamu lama banget mandinya, mandi apa tidur sih?"heran Azka.
"Sebentar dong mas sabar"teriak Aina didalam kamar mandi.
Ceklek.
Pintu kamar mandi terbuka menampilkan Aina dengan tubuh berbalut handuk sebatas dada sampai paha, dengan rambut yang basah.
Azka yang melihatnya tersenyum menggoda. "Kenapa gak pake baju"ucap Azka mendekati Aina.
"Aku lupa bawa baju makanya lama deh"ucap Aina tersenyum canggung.
"Sebentar mas Aina ambil baju dulu"secepat kilat Aina mengambil baru dan masuk kedalam kamar mandi.
"Hahahah, lucu banget istriku itu"tawa Azka pecah melihat ekpresi gugup istrinya.
Adzan magrib berkumandang di area pesantren. "Sayang mas ke masjid dulu, kamu sholat disini aja"ucap Azka.
"Iya mas"
Pukul delapan malam Azka dan kyai aji baru pulang dari masjid. Setelah itu mereka makan malam bersama.
Ruang tamu.
Disini lah mereka sekarang berkumpul sekeluarga, merasakan kehangatan sebuah kelurarga.
"Bun, Yah tadi pas aku pulang sekolah didepan ndalem ada yang tanya teteh cantik yang manggil bunda itu siapa?yang dimaksut teteh cantik itu kakak ipar"ucap Risha.
"Sepertinya sudah waktunya kalian mengadakan resepsi pernikahan, karena pernikahan kalian kan cuma keluarga dekat aja yang tau"saran kyai Aji.
"Gimana nak"tanya syifa pada Aina.
"Aina terserah mas Azka aja Bun"ucap Aina menatap Syifa.
"Gimana Azka kamu setuju tidak?"tanya kyai Aji.
"Azka setuju kok yah"ucap Azka pada ayahnya.
"Biar ayah dan bunda saja yang mengurusnya, kamu kan sibuk"kyai Aji.
"Kalian tenang aja, biar bunda sama ayah yang urus semuanya."ucap Syifa semangat.
"Nanti biar ayah yang telfon ayah dan bunda kamu nak"ucap sang mertua pada Aina.
"Iya yah"ucap Aina.
"Sekarang kita istirahat, udah malem"kata Syifa.
"Risha jangan tidur malem-malem, besok sekolah"peringat kyai Aji.
"Iya yah sebentar lagi filemnya juga selesai"ucap Risha tanpa mengalihkan pandangannya pada televisi.
"Bunda juga mau istirahat"ucap Syifa. Ayah dan bunda sudah berlalu pergi menuju kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Imamku✓
General FictionDua orang yang berbeda dipertemukan tanpa sengaja, yang mengharuskan mereka untuk mengucapkan ijab kabul secara terpaksa. Aina yang selalu menganggap dirinya tidak pantas bersanding dengan seorang Gus seperti Azka. Azka yang terus membimbing Aina me...