60. Azka and Sea Secret Relationship

1.2K 67 3
                                    

Tinggal beberapa chapter lagi, AZKASEA tamat ya RAADERS! 🤗

Tinggal beberapa chapter lagi, AZKASEA tamat ya RAADERS! 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

60. Azka and Sea Secret Relationship

"Kenapa berdiri di sini, Dek? Ayo turun!" Sea tersentak dalam lamunannya, saat menoleh ia melihat Kak Arsenio sudah berdiri di sampingnya.

Sejak kapan Kak Arsenio datang dan berdiri di sampingnya? Bahkan Sea baru sadar.

"Um, iya Kak."

Kata 'adik' itu benar-benar terasa seperti kalimat baru di telinga Sea. Di hari ini semuanya berbeda. Ada yang memanggilnya dengan sebutan 'adik' sekarang.

Semalam Kak Arsenio mengajaknya bicara selepas Azka pamit untuk pulang, Kak Arsenio tampak sudah bisa menerima fakta ini—bahwa dirinya adalah adik mereka yang telah hilang selama 16 tahun lamanya.

"Selamat pagi, Pah, Kak," sapa Sea dengan gerakan mata yang tampak sekali kikuk.

Sea menatap Kak Sakya dalam diam, Kak Sakya hanya mengangguk kecil sembari berdehem dengan mata yang tetap fokus pada sajian sarapan yang ada di piringnya.

"Pagi juga, Nak. Gimana? Semalam tidur mu nyenyak? Kamu suka dengan suasana dan dekorasi kamarmu? Jika tidak suka ... Papah akan minta untuk Dekorator mengubah suasana kamarmu lagi sesuai keinginanmu, Nak."

Sea menggeleng dengan cepat. Tidak. Itu semua benar-benar sudah cukup. "Sea sangat suka, Pah. Dua warna di kamar Sea itu warna favorit Sea."

Saat semalam melihat-lihat isi kamarnya yang begitu banyak sekali furniture-furniture yang sudah tersedia Sea sempat tidak bisa mengalihkan pandangannya pada wallpaper dinding dengan warna merah dan abu. Dua warna kesukaannya!

"Baiklah." Aditya ikut tersenyum juga dan setelahnya kembali melanjutkan membaca korannya.

Sea menatap satu persatu orang yang ada di meja makan. Matanya tertuju ke arah bangku yang berada di sebelah Kak Sakya. Sea menipiskan bibirnya, ragu untuk bertanya.

"Kak Galen nggak ikut makan, Pah?" Pada akhirnya Sea pun memberanikan diri untuk bertanya, membuat Sakya melirik bangku yang ada di sebelahnya.

"Galen—"

"Galen udah berangkat sekolah duluan." Sakya memotong ucapan Papahnya.

Sea semakin menipiskan bibirnya, ia mengangguk kecil sembari menatap ke arah lain agar dirinya tidak terlalu canggung. Ada satu hal yang mengganjal di hati Sea.

Apakah Kak Galen tidak ingin makan satu meja dengannya?

***

"Lo udah minta izin sama Papah lo?"

Sambil menunggu jawaban dari gadisnya, Azka fokus dengan helm yang tengah ia pakaikan kepada Sea.

Saat semalam Sea mengatakan jika sebelum berangkat sekolah ia akan ke panti terlebih dahulu, mengambil beberapa barang yang pastinya tidak Pak Zeo tahu dimana letaknya saat kemarin mengambil barang-barangnya di panti, dan juga Sea akan berpamitan pada Ibu Gerla, terutama adik cantik, Sea yakin jika gadis kecil itu menangis jika tak ada dirinya lagi panti.

AZKASEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang