[X] Si Buruk Rupa

2.6K 539 218
                                    

"Apakah kau tahu mengapa cerita ini menjadi cerita favoritku?"

"Yeu kagalah, kita aja baru ketemu. Tapi gue udah diancam mau dibunuh."

Sosok itu terkekeh pelan, kemudian menatap lurus tepat di kedua netra Jeongwoo.

"Kau lihat lukisan yang ada di sepanjang lorong kastil ini?"

Jeongwoo mengangguk. Dirinya tadi sempat memperhatikan lukisan-lukisan itu. Lukisan yang cantik, namun ekspresi wajah pada lukisan itu membuatnya sedikit tidak nyaman.

Rasanya, sorot mata di lukisan tersebut terus mengikutinya ketika ia berjalan.

"Mereka bangsawan ya? Satu clan sama Princess Diana ?"

"Bukan."

Jeongwoo menundukkan wajahnya, kedua alisnya bertaut, dan keningnya berkerut.

"Mereka pemilik kastil ini sebelumnya?"

"Salah."

"Kang sapu?'

"Kau bodoh ya? Tidak ada untungnya bagiku memajang potret mereka di kastil ini."

"HOO, GUE TAU. Mereka orang-orang yang ngutang sama lu, tapi pas ditagih malah balik marah-marah?"

"Pfft, nyali mereka tidak sebesar itu untuk berhutang padaku."

"LAH, TERUS SAHA!?"

"Bukankah di awal aku sudah mengatakan bahwa 'ceritamu akan menentukan nasibmu' ?"

Jeongwoo mengangguk.

"Mereka adalah orang-orang yang gagal."

"Cerita mereka membosankan. Belum lagi sifat angkuh dan arogan yang mereka miliki. Jadi, aku mengurung jiwa mereka dalam lukisan itu dan menyembunyikan raganya di dalam hutan. Lumayan, lukisan-lukisan itu bisa menghiburku di saat bosan."



GLEK

"B-berarti g-gue juga bakalan dikurung di sana?"

"Iya, awalnya memang begitu-

Tapi berkat aegyo yang kau lakukan tadi, aku akan memberimu kesempatan kedua."

"Ini hanyalah tes sederhana untuk menguji ketulusanmu. Tapi, jika kau gagal-

Kau lihat dinding yang kosong itu?"

Tangannya menunjuk salah satu sisi yang belum dipajang lukisan.

"I-iya?"

"Bisa jadi kau yang akan kupajang di sana."

***


"Aku akan memberimu sebuah pertanyaan. Jawablah dengan jujur."

Jeongwoo meneguk ludahnya kasar. Tes ini adalah kesempatan terakhirnya.

'Gue belum jadi orang kaya, belum pernah nonton konser TREASURE, belum kawin, masa mau mati duluan.'

"O-oke. Gue siap."

"Ada sebuah perkebunan apel. Ketika kau melewati perkebunan itu, pemiliknya memanggilmu. Kemudian ia memberikan salah satu apelnya. Dari luar, kulit apel tersebut bagus. Bewarna merah segar dan tampak menggoda untuk digigit."



CTAK

Sosok itu menjentikkan jarinya, lalu muncul sebuah apel segar di tangannya.

"Lihatlah apel ini, sesuai dengan perkataanku, bukan?"

My Astral Boyfriend-TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang