"Akhh, akhirnya kita sampai juga disini..." ucap Suigetsu yang akhirnya merasa senang karna bisa kembali ke kampung Halaman nya yaitu Desa Kirigakure.
"Sepertinya sedang ada Festival yah." ucap Jugo yang menelisik banyak nya orang yang sedang berlalu-lalang.
"Hn, kita cari penginapan terlebih dahulu." ucap Sasuke yang sedari tadi berjalan di depan.
"Sasuke-kun! apa kau mau sekamar denganku..." ucap Karin malu-malu.
"Hah? Jangan konyol Karin, mana mau Sasuke dengan gadis kasar seperti mu." ucap Suigetsu menatap Karin dengan pandangan meledek.
"Apa katamu?!" ucap Karin tak terima dengan pernyataan Suigetsu.
"Apa? aku benar bukan, kau itu perempuan kasar." ucap Suigetsu seraya menggelengkan kepala nya dan berlari bersembunyi di balik tubuh besar Jugo, sebelum dirinya terkena bogem dari Karin.
"Awas saja kau Hiu." ucap Karin yang mencoba mendekati Suigetsu, namun langkahnya di hentikan oleh Sasuke.
"Sudah Karin, jangan membuat keributan. kita cari penginapan sekarang..." ucap Sasuke kembali berjalan dengan sesekali melirik ke kanan dan kiri guna mengecek keadaan sekitar yang di penuhi oleh orang-orang yang sedang membeli makanan.
"Cih, jika saja Sasuke-kun tidak menghentikan ku. akan ku pasti kan kau mati di tangan ku Hiu!" ucap Karin mulai berjalan mengikuti Sasuke yang sudah agak jauh dari mereka bertiga. sedangkan Suigetsu hanya bersyukur karna dirinya tidak terkena amuk dari perempuan berambut merah itu.
"Sebaiknya kau jangan menganggu Karin lagi Suigetsu." ucap Jugo yang ikut menyusul Sasuke.
"Ya, ya... aku mengerti." ucap Suigetsu pasrah.
.
.
.
Sakura tampak tersenyum senang, karna ia baru saja menyelesaikan operasi sulit yang pada awalnya ia ragu akan berhasil, namun keraguan itu sirna kala jantung pasien kembali berdetak, membuat para dokter yang berada di ruang operasi tampak senang, tak terkecuali juga Sakura. dan saat ini ia sedang menikmati jam istirahatnya dengan berjalan santai di sekitar kedai makanan yang tak jauh dari rumah sakit, senyum manis yang tercetak jelas di wajah Sakura membuat para pria yang sedang berada tak jauh dari gadis itu, tampak terpesona dengan senyum indah gadis musim semi itu.
"Sakura-san!" langkah Sakura langsung terhenti kala suara yang tak asing, memanggil namanya membuat langkah gadis musim semi itu langsung berhenti.
"Eh? Lee-san, ada apa?" tanya Sakura seraya berbalik dan menatap bingung pria itu.
"Akhirnya aku menemukan mu Sakura-san..." ucap Lee senang karna sudah berhasil menemukan gadis itu.
"Ada apa mencariku?" tanya Sakura menaikan salah satu alisnya tak mengerti.
"Begini, Tsunade-sama tadi mencarimu di rumah sakit. namun para perawat bilang kau sedang beristirahat usai berhasil melakukan operasi besar, jadi aku di perintakan oleh Tsunade-sama untuk mencarimu." jelas Lee panjang lebar.
Sakura pun tampak menganggukan kepala nya tanda mengerti, dengan penjelasan pria itu.
"Begitukah, baiklah terimakasih yah Lee-san. aku akan langsung ke kantor Hokage setelah makan siang, Jaa!" ucap Sakura seraya berlari meninggalkan pria itu, tak lupa ia juga melambaikan tangannya kearah Lee dengan menampilkan senyuman manis. membuat Lee terpesona.
"Sampai jumpa Sakura-san." ucap Lee berteriak kala ia melihat Sakura mulai tampak menghilang di penglihatannya.
'Hum, aku yakin... suatu hari nanti, aku akan menjadi pendamping hidup Sakura-san.' batin Lee seraya menangis haru, ia pun mulai mengempalkan tangan kirinya dan semangat masa muda mulai muncul dalam dirinya.
"Aku mencintaimu, Sakura-san!" teriak Lee dengan semangat masa muda nya.
'Bletak' sebuah pukulan mendarat kasar di kepala Lee, membuat pria itu mengusap kepala nya yang benjol.
"Tenten..." ucap Lee terkejut karna keberadaan Tenten.
"Kau ini kemana saja hah? bisa-bisanya menghilang di tengah-tengah latihan kita." ucap Tenten bersiap kembali memukul Lee.
"Akhirnya kami menemukan mu Lee." ucapan dari Neji membuat Tenten tak jadi memukul kembali pria itu.
"Maafkan aku teman-teman, tadi aku disuruh oleh Tsunade-sama untuk mencari Sakura-san." ucap Lee seraya menggaruk kepala belakangnya.
"Hhhh~ kau ini, setidaknya jangan membuat kami khawatir." ucap Tenten pasrah, seraya menghela nafas panjang mendengar ucapan Lee.
"Sudah, yang penting kami sudah menemukan mu." ucap Neji.
"Asal kau tahu saja, Neji sampai memakai Byakugan nya untuk mencarimu." ucap Tenten menatap mata Lee.
"Haha, maafkan aku... baiklah, saatnya kita berlatih lagi." ucap Lee seraya menarik kedua tangan rekannya itu. dan berlari kembali menuju tempat latihan mereka, yang berlawanan arah dengan Sakura.
"Tsunade-sama, apa kau tadi mencariku?" tanya Sakura seraya memasuki kantor Hokage.
"Akh, Sakura kemarilah." ucap Tsunade yang sudah tampak menunggu kehadiran gadis musim semi itu.
"Ada apa Tsunade-sama mencari ku?" tanya Sakura bingung.
"Begini Sakura, kami berdua mendengar tentang keberhasilan mu melakukan operasi besar, jadi Tsunade-sama meminta agar dirimu mau menerima sebuah misi tunggal." ucap Shizune yang muncul tiba-tiba dan berdiri disamping kiri Tsunade.
"Haha, iya begitulah... aku senang dapat menyelamatkan nyawa orang lain..." ucap Sakura seraya tersenyum samar.
"Ini Sakura, terima ini..." ucap Shizune seraya memberikan Sakura sebuah surat kecil yang sudah di lipat dengan baik.
Sakura pun menerima surat itu, dan mulai membuka lipatan dari surat tersebut dan tatapan nya tampak serius saat membaca isi surat tersebut.
"Jadi, aku perlu mencari tanaman-tanaman ini?" tanya Sakura menunjuk kearah surat itu.
"Yeah Sakura, cari lah obat-obat itu. mengingat perang sebentar lagi akan dimulai, jadi kita harus menambah persediaan karna tanaman obat yang kau cari bersama Ino dan Chouji tempo lalu tidak cukup untuk desa kita. ku harap kau segera pergi ke perbatasan dan mengambil tanaman obat langka itu, sebelum desa Suna atau Kumo mengambil terlebih dahulu tanaman tersebut, apa kau mengerti Sakura?" tanya Tsunade seraya memicingkan mata nya menatap Sakura tajam.
"Di mengerti Tsunade-sama." ucap Sakura menganggukan kepala nya mantap.
"Hm, pergilah sekarang dan pulang sebelum matahari terbenam." ucap Tsunade. "Tapi bagaimana dengan rumah sakit?" tanya Sakura ragu.
"Aku bisa mengambil alih rumah sakit sementara selama kau pergi Sakura." ucap Shizune.
"Baiklah Shizune-senpai, Tsunade-sama. Aku pamit dulu, Jaa!" ucap Sakura seraya membungkukan badan nya hormat dan mulai berlari pergi meninggalkan kantor Hokage.
Usai makan siang tadi, ia langsung buru-buru pergi ke kantor Hokage. dan ternyata ia tak menyaka akan mendapatkan misi tunggal berupa mencari tanaman obat tambahan.
.
.
.
"Yosh, saat nya aku pergi." ucap Sakura seraya berjalan keluar melewati gerbang Konoha.
"Hati-hati Sakura." ucap penjaga gerbang Konoha seraya melambaikan tangannya.
"Yeah, terimakasih senpai." ucap Sakura seraya mulai berlari.
ㅤㅤㅤㅤㅤ
.
Hai guys, aku kembali bawa cerita baru... entah kenapa cerita seperti itu tuh menarik dan selalu ada di pikiran ku😅 terimakasih bagi yang sudah mampir ke cerita ku jangan lupa untuk baca cerita ku yang lain nya, terlebih lagi yang suka latar canon dan time travel, boleh dong kepoin cerita fiksi penggemar ku yang lainnya. Pastinya tentang SasuSaku-Sara dong.
Terimakasih sekali lagi bagi yang sudah baca, vote serta dukungan komentar nya. See you💖
KAMU SEDANG MEMBACA
PERAN (END)
FanfictionSasuke yang sedang berada di Kirigakure bersama tim taka mendadak merasakan sakit kepala hebat hingga dirinya terpaksa kembali ke penginapan lebih awal. di lain tempat, Sakura yang sedang menjalani misi tunggal mencari tanaman obat tiba-tiba saja me...