1

30 1 1
                                    

Bel sekolah berbunyi, menandakan pelajaran telah usai. Beberapa teman teman Jeana datang mendekati Jeana.

"Mau kerja kelompok di mana?" Tanya Wonyoung.

"Rumah Jeana aja." Jawab Haruto.

"Maaf jangan rumah gue ya, di siapa aja bebas asal jangan rumah gue." Jawab Jeana.

Ia membuka ponselnya dan sudah ada pesan dari kakaknya.

Kak Juyeon
Kakak sudah di depan gerbang.

Jeana pamit, karena ia tidak mau membuat kakaknya menunggu lama.

"Nanti kabarin ya."

Jeana pergi ke depan gerbang, benar saja sudah ada mobil kakaknya. Jeana masuk dan melihat raut wajah kakaknya sedang biasa saja.

"Kak, Jeana besok mau ada kerja kelompok. Boleh kan Jeana pergi ?"

"Boleh dan Ada syaratnya."

"A-apa kak?" tanya Jeana ragu.

"Ikuti perintah kakak hari ini."

"Baik kak."

Jeana tidak bisa membantah, jika ia tidak mau menuruti ia tidak akan bisa pergi kerja kelompok.

"Buka dahsboard." ucap Juyeon sambil mulai menjalankan mobilnya.

Jeana membika dashboard dan di sana ada vibrator yang sudah tak asing di matanya.

"Sudah tau apa yang harus kau lakukan Lee Jeana?"

Jeana mengangguk ia meletakan tasnya di belakang. Dan mulai membuka celana pendek serta dalamannya. Tersisa rok sekolah yang sepaha saja menutupinya.

Jeana mengangkat kakinya menjadi mengangkang, dirinya merasa geli saat ac dingin menerpa vaginanya.

Mulailah tangannya mengambil vibrator itu dan memasukannya ke dalam vagina miliknya sendiri.

"Akhh...."

Tak lupa ia nyalakan.

Juyeon mengendarai mobil sambil memandang segala kegiatan adiknya. Juyeon ingin bersumpah lenguhan milik adiknya sangatlah sexy.

Juyeon mengambil ponselnya yang terhubung pada vibrator itu dan mulai menyalakan dengan mode pelan dulu.

Jeana meremas kemeja kakaknya sambil mengeluarkan lenguhan serta desahan yang sexy bagi Juyeon.

Tenang saja kaca mobil Juyeon sangat gelap dari luar bahkan jika di dekatkan pun tidak akan terlihat.

"Shhhh....Kak Juyeon"

Tepat saat lampu merah Juyeon memandangi adiknya yang sudah kacau. Ia menambah kecepatan dengan sangat cepat.

"Akhhh....I'll be out."

Juyeon mendengarnya langsung mematikan vibrator itu. Sebentar lagi Jeana akan protes.

"Kakkkkk, Jangan mempermainkan ku please."

"No, tahan sampai di rumah."

Jeana merasa tidak tahan ia membuka seragam atasannya. Sehingga hanya rok sekolah yang tersisa. Tangan kanan nya ia gunakan untuk menggerakan sendiri vibrator itu.

Tangan kirinya meremas payudara miliknya sendiri.

Juyeon tidak tahan dengan pandangan itu. Ia akan tergoda juga. Juyeon menjaga little juy untuk tidak berdiri.

Lampu sudah berganti menjadi hijau. Mobil sudah mulai berjalan lagi.

"Berhentilah atau kau tidak boleh pergi."

"Kak, aku akan menuruti perintah kakak. Tapi-ahh ini sudah sangat tanggung."

"Jangan melawan Lee Jeana."

Jeana menghentikan segala aktifitasnya. Ia mulai duduk dengan normal.

"Tetap duduk seperti tadi." perintah mutlak Juyeon.

Jeana mengangkat kakinya lagi. Menampakan vaginanya yang sudah berkedut. Juyeon dengan sengaja membesarkan ac dan mengarahkan tepat ke vagina Jeana.

"Kakkk."

Juyeon tak menanggapi, ia tetap fokus pada jalanan. Jeana mengambil ponselnya. Ada pesan dari papanya.

Papa
Papa akan bersama Hyunjae ke luar kota
Sampaikan juga pada Juyeon.

Iya paa

Foto

Jeana membuka kamera dan memfoto dirinya saat itu juga dengan keadaan tanpa busana kecuali rok dan mengirimkan pada papanya.

Juyeon sudah tau kebiasaan papanya juga.

Sweatty jangan menggoda papa.

Tidak papa, ini sesungguhnya

Baiklah, nikamati waktumu bersama Juyeon
Papa juga harus mendapatkannya nanti

Mobil sudah masuk ke dalam rumah. Jeana membawa tas serta pakaiannya. Ia masuk dengan cuek meski hanya memakai rok. Tidak ada orang.

Duduk di sofa sambil menunggu kakaknya parkir mobil.

Rambut panjang Jeana di pindahkan ke samping kanan. Juyeon mulai menciumi leher mulus Jeana dan membuat tanda di pundak sebelah kiri.

"Akkh kak juyeon."

Juyeon duduk di sebelah Jeana dan menepuk pahanya. Jeana sudah paham kode tersebut. Kaki mulusnya mulai naik ke pangkuan Juyeon.

Jeana menciumi kakaknya. Juyeon membalas ciuman itu dengan penuh nafsu. Memasukan lidahnya dan mengabsen gigi milik adiknya. Tak lupa lumatan lumatan yang menggairahkan.

Tangan Jeana mulai membuka kemeja kakaknya. Dan melihatkan perut sixpack milik kakaknya.

Kakinya turun dan membuka celana kakaknya. Memeperlihatkan penis milik Juyeon dengan beberapa bulu halus miliknya.

Jeana memberikan lumatan lumatan kecil di puncak penis Juyeon dan sedikut memijatnya agar penis itu terbangun dengan sempurna.

Jangan tanya Juyeon, dirinya sudah menikmati permainan adiknya.

Jeana semakin pintar semakin hari.

Juyeon menarik Jeana untuk kembali naik ke pangkuannya. Dan mengarahkan penisnya masuk ke dalam Vagina milik Jeana.

"Akhhh Kak Juyeon sakitth."

"Kenapa lubangmu semakin sempit."

Jeana menyamankan posisi barulah ia bergerak. Sungguh meskipun ini bukan pertama baginya tapi tetapa saja ia merasakan sakit bercampur nikmat.

Juyeon menggempur Jeana tanpa ampun sampai sore. Itupun ia berhentikan karena Jeana merengek lapar.

"Kau boleh pergi, Jangan pulang lewat jam 3 sore."

"Makasih kak, tapi kakak anterin kan?"

"Tentu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY BAD FAMILY | THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang