Sarapan (tambahan story 1)

265 60 0
                                    

🔒Cerita ini tentang kehaluan Author seorang
🔒Ada beberapa hal yang mungkin tidak masuk diakal tapi masuk diakal haluan aku
🔓Tokoh-tokoh dalam cerita ini adalah milik Ken Wakui seorang

"Hahh..."

Chifuyu mengeluh dalam hati sambil menggaruk kulit kepalanya dengan tatapan kesal saat melihat isi kulkasnya habis.

"Kazutora!!" Teriak Chifuyu memanggil teman seatapnya itu.

"Kenapa?!" Jawab Kazutora dari arah kamarnya.

"Kapan terakhir kali kita membeli stok makanan?" Tanya Chifuyu sambil mengorek-ngorek isi kulkasnya berharap dirinya menemukan sesuatu yang dapat dijadikan sarapan untuk mereka berdua pagi ini.

"Hah? Mana aku tau." Kazutora yang tak kunjung datang ke dapur membuat Chifuyu semakin merasa frustasi.

Chifuyu pun pergi ke kamar Kazutora. Tok tok. "Apa aku boleh masuk?" Tanya Chifuyu meminta izin ke sang pemilik kamar.

"Masuk aja. Enggak dikunci." Jawab Kazutora dari dalam kamar, Chifuyu pun langsung masuk ke kamar Kazutora lalu duduk diatas ranjang Kazutora tanpa meminta izin yang punya kamar.

Kazutora menatap setiap langkah Chifuyu tanpa kehilangan sedetik pun.

"Kenapa?" Tanya Kazutora dengan tatapan tenang.

Chifuyu tiduran di ranjang Kazutora lalu menutupi kedua matanya dengan lengan kanannya, lalu dirinya menghela nafas cukup panjang. "Haa... Aku pusing, enggak ada sedikitpun makanan didalam kulkas." Keluh Chifuyu.

"Hahaha, tinggal beli lagi bukan? Apa yang bikin pusing." Kazutora hanya tertawa kecil mendengar keluhan Chifuyu.

"Kamu enggak tahu sih. List belanjaan tuh pasti panjang bange dan aku tuh lagi males ngangkatin nya."

Kazutora menaikkan kedua alisnya. "Aku bisa menemani mu ke swalayan untuk membeli kebutuhan bahan makanan."

Chifuyu menatap Kazutora dengan tatapan yang Kazutora sendiri tidak mengerti apa maksudnya.

"Kamu emang mau ngakatin semuanya?"

"Hmm..." Kazutora menggantung kalimatnya karena ragu.

"Mhm?"

"Seberapa banyak bahan yang kamu mau beli?" Tanya Kazutora.

Sore harinya jawaban Kazutora sudah terjawab. Chifuyu tidak segan-segan membeli bahan makanan yang sangat, sangat, sangat banyak!

"Hei Chifuyu apa kamu tidak salah beli?" Tanya Kazutora dengan wajah kelelahan karena mengangkat dua kantongan besar dikedua tangannya. Padahal mereka baru saja jalan dari depan pintu swalayan ke parkiran.

Chifuyu menatap Kazutora dengan tatapan meremehkan. "Apa kau tidak kuat mengangkat itu?"

Kazutora kembali menatap Chifuyu dengan tatapan kesal. "Jangan meremehkan ku. Lagipula aku hanya bertanya apa kamu salah beli atau tidak, jangan mengalihkan pertanyaanku."

"Ahhh... Aku tidak salah beli. Memang bulanan kita sudah habis, jadi sekalian aja." Jawab Chifuyu dengan tenang, mengabaikan tatapan seram yang ditunjukkan oleh Kazutora untuknya.

"KAU." Kazutora menggertakan giginya, menahan amarahnya.

Chifuyu yang sudah berhasil menghidupkan sepeda motornya langsung naik keatas jok motornya. "Kalau kamu marah-marah terus aku tinggalin loh." Chifuyu menatap Kazutora sambil tersenyum jail.

Kazutora yang tidak ingin ditinggalkan di swalayan sendiri bersama dengan kantongan besar yang ia pegang langsung menutup mulutnya rapat lalu ikut naik keatas jok motor milik Chifuyu.

"Dah puas?" Tanya Kazutora saat sudah naik di jok motor.

"Hahahaha puas." Jawah Chifuyu sebelum menjalankan motor miliknya menuju rumah mereka.

⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣⌣

🎐Tidak menerima yang namanya plagiarisme. Hanya menerima leader yang jujur ataupun reader yang diam-diam menghanyutkan. ♡( ◡‿◡ )

🎐Slide story ini terjadi sesudah Chifuyu dan Kazutora sudah menjadi pasangan kekasih.

🎐Slide story ini adalah one shot tambahan.

Cuarta Vez Te AmoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang