; fool you to love you #2

757 73 5
                                    

Setelah percakapan antara Haruto dan Junkyu di kantin satu minggu yang lalu, sekarang Haruto jarang sekali untuk sekedar menatap sekilas mata Junkyu. Apalagi datang untuk menjahili Junkyu. Sudah tidak pernah.

Junkyu sedikit merasa.. Sepi?

Aneh. Harusnya dirinya merasa senang. Karna seseorang yang paling Ia benci tak pernah mengganggunya lagi.

Tapi entahlah, Junkyu hanya merasa sedikit ada yang Hilang.


















Pagi ini Haruto berangkat menuju sekolahnya. Senyumnya sesekali mengembang.

Ada yang akan terjadi hari ini, Katanya dalam hati.






























Jeongwoo berdiri di ambang pintu dengan gaya coolnya. Tangan kanannya Ia masukkan ke dalam saku.

Terlihat Haruto sudah datang. Jeongwoo yang melihatnya beranjak melangkahkan kakinya tiga langkah lalu berhenti menunggu hingga Haruto menghampirinya.

“Yo wassup man”

Haruto berhenti di hapadan temannya, Jeongwoo. Lalu keduanya melakukan 'salam' yang mereka buat ala mereka sendiri.

Orang orang di sekitar mereka berdua sedikit demi sedikit berteriak histeris.

“AAAAA HARUTO HARI INI GANTENG BANGETTT”

“GILA JEONGWOO SWAG PARAAHH”

“ANAK HITS BEDA YE SALAMANNYA”

Terus terusan bertambah.

Jeongwoo tertawa, “Ebuset, gue cape dah di puji mulu, To”

Haruto yang mendengar memutar bola matanya. “Gausah sok iya lo. Dah buru masuk”

Jeongwoo dan Haruto masuk ke kelas bersama.

Sampai di kelas, Haruto langsung melihat ke kursi dimana Junkyu duduk. Namun kursi itu tidak ada orangnya.

“Lah woo, Junkyu kemana?”

“Mana gue tau. Palingan kaga masuk”

Haruto mengernyit. Tidak masuk?




























“To, nongkrong ga lo?”

Haruto memakai helmnya lalu naik ke kursi motornya.

“Hari ini gue ga nongkrong, ada urusan. Dah ya gue cabut”

Haruto melaju dengan motornya meninggalkan Jeongwoo yang masih bingung.

“Tumben anjir tu anak”


















Iya, Junkyu hari ini sakit. Jadi tidak masuk sekolah dulu untuk beristirahat dan menjalankan pengobatan mandiri di rumah.

Jujur Junkyu agak sedikit merasa lega. Ya walaupun sakit, setidaknya hari ini Ia tidak di jahili dan tidak mendengar cibiran secara langsung.

Namun jujur lagi, Junkyu merindukan Haruto. Junkyu ingin menepis perasaan Rindu itu, namun seolah olah rasa itu tak mau di tepis. Sangat berat.



















Tok tok tok.

“Masuk aja, bunda”

Cklek.

Junkyu sedikit menegakkan posisinya saat Bundanya masuk ke dalam kamar.

“Jun, kamu punya temen juga? Kok ngga kasih tau bunda?”

Junkyu mengerutkan dahi mulusnya. Teman?

“Junkyu emang ngga punya kok bun”

“Jadi yang di bawah siapa kamu?”

“Bawah? Ada siapa di bawah?”

“Aduh bunda lupa deh, suaranya kayak bapak bapak gitu. Kalo ngga salah—

Wa? Wata— Nah! Watanabe Haruto”
























“Lo ngapain kesini?”

Haruto terkejut ketika mendengar suara seseorang yang Ia cari. Haruto menoleh ke arah Junkyu dan bergeming. Junkyu memakai baju tidur setelan Koala. Oh, itu sangat lucu di mata Haruto.

Junkyu yang merasa risih di pandang oleh Haruto, berdehem pelan.

“Eh itu— Anu, lo.. ngga masuk kenapa?”

“Cuma sakit. Kenapa?”

Mendengar jawaban dari Junkyu, Haruto segera berjalan mendekati Junkyu yang berdiri agak jauh darinya. Tangan besarnya dengan pelan mendarat di dahi si Manis. Berniat untuk mengecek suhu Junkyu.

Haruto meringis, mungkin sekarang suhu Junkyu mencapai 39 derajat.

“Panas banget ini, Jun. Udah minum obat?”

Junkyu diam. Bahkan sekarang Ia terjebak dalam manik yang lebih tinggi. Pipinya memerah.

Haruto yang sadar Junkyu malu setelah tangannya yang berada di dahinya tadi, tersenyum kecil.

“Gue ganteng ya?”

Zlap.

Junkyu malu. Kenapa barusan Ia menatap dalam mata Haruto? Ah, memalukan.

Tangannya bergerak gelisah. Junkyu salah tingkah. Ada apa dengan dirinya, Tuhan.

Haruto sedari tadi hanya tetap memandangi bidadari yang ada di hadapannya dengan penuh— Kasih sayang.

“Jun? Haruto ajakin ke kamar aja. Kamu kan musti istirahat”

“Hah? Oh, oke bun”





















Di sini lah mereka berdua. Di dalam kamar Junkyu.

“Jun udah, lo baring aja. Gue temenin tidur”

Junkyu menggeleng.

“Lo pulang aja, To. Gue gausah di temenin”

Haruto menghela napasnya. Duduk persis di hadapan Junkyu.

“Gue suka sama lo, Junkyu. Gausah nanya kapan. Udah lama, sebelum lo kenal gue”

Hening. Junkyu masih mencerna kalimat yang dilontarkan Haruto barusan.

“Gue sayang banget sama lo, Jun. Tapi gue nutupin itu dengan cara ngejailin lo. Maaf”

Haruto menundukkan kepalanya. Sedangkan Junkyu tetap menyimak.

“Maafin gue jadi pengecut. Gue gatau caranya deket sama lo gimana. Apalagi sahabat gue pada ga suka sama lo”

“Gue tau gue egois, tapi kayaknya keegoisan gue bakal berhenti detik ini juga”

Kini. Kedua pasang netra itu bersitatap.
























“Gue juga”









Fool you to love you, End.

( ahaha maaf banget ini cerita ngga jelas... karena otak aku udah buntu banget. oh iya kayaknya aku bakal jarang update dulu, terimakasih! )

( eum by the way, kalian ada request genre atau prompt untuk chapter selanjutnya? kalau ada ketik di komen yaa )

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot - HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang