28

34 13 0
                                    

Suasana ruang kerja tuan Lee menjadi hening walau tuan Kim ada disana. Ia mengunjungi kediaman tuan Lee untuk meminta maaf secara langsung atas apa yang Jongin lakukan tempo hari. Tak mudah untuk bertemu tuan Lee terlebih rekan bisnisnya itu tampak tak ingin bertemu dengannya. Terbukti, sejak tuan Kim berada di ruangan itu, tuan Lee tak membuka mulutnya untuk sekadar bertanya maksud kedatangannya.

"Tuan Lee, aku datang kesini untuk meminta maaf atas sikap putra ku. Aku akan mengurusnya untuk menyetujui perjodohannya dengan putri mu." Jelas tuan Kim.

"Kau masih berani membicarakan soal perjodohan itu? Kau tidak lihat bahwa putra mu tidak menyetujuinya. Putra mu menolak putri ku dan itu merendahkan ku. Bagaimana bisa dengan tidak tau malunya kau datang kesini dan tetap bersikeras untuk menjodohkan mereka?" Ucap tuan Lee sarkas.

"Maaf tuan Lee, aku akan mengurus Jongin jadi tolong jangan batalkan perjodohan mereka."

"Bahkan aku juga ingin membatalkan perjodohan Saerom dan Mingyu. Juga membatalkan kerja sama perusahaan kita. Aku tidak yakin Mingyu menyetujui perjodohan ini dan aku yakin, dia juga akan menolak putri ku. Dan jika itu terjadi? Bukankah keluarga ku ditolak dua kali oleh keluarga mu?"

Ucapan tuan Lee sontak membuat tuan Kim terkejut. Ia tak ingin membiarkan kesuksesannya hilang karena ulah sang anak.

"Tolong beri kesempatan untuk ku mengurus putra ku dan akan aku pastikan Mingyu tidak akan menolak perjodohan ini." Pinta tuan Kim yang hanya mendapat tatapan tajam dari tuan Lee.

"Aku bisa mencari pria yang lebih dari putra-putra mu itu untuk putri ku. Aku tidak akan membiarkan putri ku ditolak dua kali dari keluarga yang sama. Keluarlah, aku sudah tidak ada urusan dengan mu." Usir tuan Lee kepada tuan Kim yang kini telah kehabisan kata-kata. Ia mengepalkan tangannya, ia bangkit, membungkuk kepada tuan Lee dan keluar dari ruangan itu. Bagaimanapun tuan Kim tak bisa menandingi kuasa yang dimiliki tuan Lee. Ia harus tetap menghormati tuan Lee walau tuan Lee bersikap seenaknya kepadanya.

"Tuan Kim." Panggil Saerom saat melihat tuan Kim hampir sampai di ambang pintu rumahnya. Tuan Kim berbalik dan melihat Saerom yang berlari kecil kearahnya.

"Ada apa, Saerom?" Tanya tuan Kim.

"Aku mendengar pembicaraan kalian."

Tuan Kim diam, ia mengerutkan keningnya karena tak mengerti apa maksud Saerom.

"Sebenarnya aku menginginkan perjodohan itu, tuan. Jujur saja, aku menyukai Mingyu tapi aku sangat sedih mendengar kalian membatalkannya." Jelas Saerom.

"Ayah mu yang membatalkannya. Jika kau menginginkannya aku akan sangat senang jika saja ayah mu kembali setuju dengan itu."

"Apa tuan bisa memastikan Mingyu menyetujui perjodohan ini? Maksud ku aku juga takut aku akan ditolak seperti kak Jongin menolak kak Mijoo. Jika tuan bisa memastikan Mingyu, aku juga akan membujuk ayah agar kembali menyetujuinya."

Penjelasan Saerom tentu saja di tanggapi dengan sangat baik oleh tuan Kim. Ia bisa menggunakan Saerom agar membuat tuan Lee kembali menyetujui perjodohannya dan kerja sama perusahannya. Tentu saja, tanpa pikir panjang tuan Kim menyetujui ucapan Saerom.

"Baiklah, akan aku pastikan Mingyu tidak akan menolak mu dan kau bisa membujuk ayah mu agar kau bisa bersama Mingyu." Tuan Lee menepuk pelan pundak Saerom yang membuat Saerom tersenyum senang.

Rencananya adalah membuat Mingyu tak dapat menolak perjodohannya dan menggunakan tuan Kim adalah jalan satu-satunya agar Mingyu menjadi miliknya. Saerom harus melakukannya terlebih kini ia mengetahui bahwa Mingyu menyukai Rose dan bahkan Mingyu juga terlihat semakin dekat dengan Chaeyeon. Saerom tak akan membiarkan Mingyu bersama Rose ataupun Chaeyeon.

PentagonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang