KEZIA GRETHANIA SAGANTARA, seorang pianis muda yang cantik dan pintar. Berasal dari keluarga yang harmonis dan juga berada, membuatnya selama ini mengira hidupnya berjalan dengan baik, tanpa ada masalah apapun. Namun, ternyata apa yang Kezia kira se...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
Starlight High School 📍
Kelas 12 IPA 1, saat ini tengah menunggu kedatangan guru matematika mereka yang akan mengisi kelas pertama, Mrs. Sandra. Sudah 15 menit waktu berjalan tetapi Mrs. Sandra belum juga datang ke kelas mereka.
Sang ketua kelas 12 IPA 1 Andi sudah diminta anak-anak kelas untuk mencari Mrs. Sandra karena mereka perlu kepastian apakah guru itu ada atau tidak. Semuanya tentu berharap mendapat kabar baik. Kabar baik yang mengatakan bahwa Mrs. Sandra tidak ada alias tidak bisa mengajar.
Mrs. Sandra termasuk salah satu jajaran guru killer di Starlight. Guru itu sudah galak, ditambah mengajar mata pelajaran matematika. Sungguh perpaduan yang sempurna dan mematikan.
Ceklek
Seluruh pasang mata yang ada di kelas 12 IPA 1 langsung menatap ke arah pintu, begitu mendengar suara pintu terbuka diikuti Andi yang baru saja datang setelah diminta ke ruang guru mencari Mrs. Sandra.
Andi menatap teman-temannya yang saat ini tengah menatapnya. Ia tidak mengatakan apapun dan langsung berjalan ke bangkunya untuk duduk.
Hal itu tentunya membuat satu kelas terheran-heran. Ketua kelas mereka bukannya memberitahu sesuatu informasi yang didapat, malah langsung duduk santai di bangkunya.
"Eh, Andi! Gimana? Mrs. Sandra ada atau nggak?" tanya Elvin
"Si bambang, malah langsung main duduk aja bukannya kasih tau!" seru Vito kesal
"Apaan sih?!" balas Andi, membuat satu kelas langsung emosi mendadak.
"Heh! Buruan kasih tau! Gue mau ada rapat ini!" ucap Ziggy kesal sekaligus tidak sabaran.
Devan mengernyit mendengar itu, "Rapat? Rapat apaan?"
"Ada. Nanti gue kasih tau," kata Ziggy
Andi yang mendengar semua keluhan temannya itu menghela nafas dan menunjukkan ekspresi sok lelahnya. "Iye-iye, sabaran kenapa sih? Kasih gue duduk dulu!"
"Orang-orang kalau mau kasih informasi, pengumuman itu mah pada berdiri anjir, bukannya malah duduk kaya lo!" seru Devan
Andi mendelik, "Suka-suka gue dong, Van! Gue kan orangnya mau beda. Ngapain ikut-ikut yang lain?"
"Lo mau kasih tau Mrs. Sandra ada atau nggak aja kenapa ribet banget sih, Andi?! Cepetan kasih tau!" Alika selaku sekretaris kelas ikut membuka suara, karena Andi tidak kunjung juga memberitahu guru matematika mereka ada atau tidak.
"NGGAK ADA!" kata Andi dengan suara yang keras.
Satu kelas yang mendengar itu langsung bersorak bersama. Elvin dan Vito yang tadi emosi di awal bahkan sudah naik ke atas kursi sembari berjoget riang, merayakan ketidakhadiran guru matematika mereka.