SABAR AYING!!
GW NAFAS DULU!!!Pagi yang cerah, menunjukkan pukul 08.10 pagi, seorang pria yang berprofesi sebagai pilot, masih memejamkan matanya dengan tenang. Ya karena hari ini ia sedang cuti berkerja.
"Kakak Arsen... Bangun... Bangun!"ucap seorang gadis kecil yang mungkin masih bersekolah di bangku sekolah dasar kelas lima.
Arsen menarik bantal guling yang ia peluk, lalu ia taruh di atas telinganya, menutupi suara yang akan masuk.
"BANGUN JANGAN KEBO!!! KAK ARSEN"ucap Freya, sambil berloncat loncat di kasur milik Arsen.
"BANGUN! KALAU ENGGAK MOBIL PAJERO KAKAK AKU GORES YA!"teriak Freya, dengan secepat kilat Arsen mendudukkan dirinya, menyenderkan punggungnya di dinding kasur. Matanya masih merem melek, mengumpulkan nyawanya.
"Di bilang mobil langsung bangun"cibir Freya, sambil memeluk pinggang sang kakak sangat posesif.
Freya, ia sangat sayang sama kakak satu satunya ini, dia tak rela kakaknya ini di miliki oleh orang lain. Bahkan jika suatu hari nanti kakaknya akan menikah, ia tak akan mengijinkan istrinya untuk dekat dekat dengan sang kakak.
"Kak kok wangi sih"ucap Freya sambil mendusel di dada bidang milik arsen.
"Iya lah, emang kamu bau belum mandi"ucap Aran sambil mengelus punggung adiknya.
"Ih! Aku udah mandi tau!"
Buhg!!
Freya memukul dada Arsen, bukan merintih kesakitan, Arsen malah ketawa melihat adiknya yang sangat kesal kepadanya.
"Iya iya, yang udah mandi, udah ah peluknya, kakak mau mandi dulu"
"Ceper mandinya, nanti temenin Freya beli novel"
"Iya"ucap Arsen, ia membangkitkan tubuhnya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tak membutuhkan waktu lama, Arsen keluar dari kamar mandi dengan handuk yang ia lilitkan di pinggangnya. Tampak terlihat jelas dada bidang Arsen yang berotot, membuat pria itu sangat sexi.
Freya yang tadinya bergeletak di atas tempat tidur milik Arsen, sambil menonton kartun yang berada di tv, kini pandangannya beralih ke kakaknya.
Ia berlari ke arah Arsen yang sedang membuka lemari pakaiannya.
"Kakak"
"Hhmm"
"Coba lihat ke arah Freya"ucap Freya, Arsen pun membalikan badannya ke arah Freya.
"Kenapa?"
Freya pun menyuruh kakaknya itu berjongkok untuk menyeimbangkan tinggi badan mereka. Arsen hanya mengikuti permintaan adik kesayangannya itu.
"Ini kok bisa keras gini"
Freya mencucuk dada bidang Arsen dengan jari telunjuknya. Arsen hanya terkekeh melihat kepolosan sang adik.
"Kenapa? Freya mau kayak gini?"tanya Arsen yang di balas anggukan oleh Freya.
"Tuh, angkat barbel sana"ucap Arsen sambil menunjuk ke arah barbel.
"Males ah!"ucap Freya yang langsung berlari ke arah kasur dan lompat, menidurkan dirinya di kasur Arsen.
Arsen hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku adiknya itu. Ia kembali memilih baju yang ada di dalam lemari pakaiannya.
************
"Arsen, nanti kamu ikut papah dan mamah ke rumah calon istri kamu ya"ucap Bobby. Mereka sudah selesai sarapan, masih mendudukkan diri mereka di meja makan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia Pilot Tampan Ku (Chikara)
Teen Fiction[Completed] "jangan menunggu ku pulang, jika suatu hari nanti aku tak kembali, jangan mencari ku, jangan juga menagisi ku, cukup kau kirimkan doa kepada ku, itu sudah lebih dari cukup"--Arsen. "jangan membuat ku khawatir tentang keadaan mu, cepat l...