Same Frame

«1»

‹Reader POV›

Dunia yang kutinggali saat ini sangat berisik?

Bagaimana tidak?

Tiada hari tanpa hero vs villian dan teriakkan orang-orang.

Aku? [Full Name] ini tidak begitu peduli.

Pekerjaanku lebih penting.

Dan kantong mata yang tebal ini.

"Ohayou"

"Ohayou gozaimasu"

Bagiku yang quirkless ini hanya bisa kerja duduk di depan komputer berjam-jam lamanya.

Aku bekerja di agensi hero, bagian arsip.

Mendokumentasikan hasil laporan hero.

Mengarsipkan semua laporan baik yang bertikai dengan villian maupun patroli.

Hah, melelahkan.

Bagianku ini tidak terhenti dari namanya lembur.

Tapi itu tidak apa bagiku.

"Hawks-san, osu!"

"Aa, ohayou~"

Karena piyik merah ini entah kenapa senyumnya buat aku semangat.

Ah, berkat dia juga aku menang kejuaran memotret dulu.

Iseng juga sih ikut itu.

Ah, kembali ke pekerjaan.

Apa aku menyukai Hawks?

Hei, siapa yang tidak bukan?

Hero muda peringkat 2.

Wajahnya manis dan tampan.

Yah, siapa yang tidak menyukainya?

Itu aku, awalnya sih.

Tidak, aku tidak membencinya, hanya saja iri.

Iri karena dia begiru terlihat bersinar, memiliki banyak teman dan fans.

Sedang aku? Aku hanya maniak buku dan fotografi.

Bahkan, mukaku seram, senyum saja jarang.

Diibaratkan foto, kami berada di bingkai yang berbeda.

Dari segi kehidupan maupun dunia.

Dunia hero dan dunia perkantoran.

Sangat sulit aku gapai.

"Hei"

"Ya? Ada yang bisa saya bantu Hawks-san?"

Terkadang dia menyapaku.

Jarang sih.

"[Y/n] kan? Hari ini kau pulang cepat?"

"Hm, tergantung"

"Hah, ayolah! Siapa sih yang berikan kau pekerjaan banyak ini?", kau orangnya ayam bodoh. "Kabari saja ya kalau kau sudah selesai, ada hal yang mau kutanyakan"

Kan bisa sekarang? "Wakarimashita, Hawks-san"

"Eh, punya kontakku?", dia ambil ponselku sembarangan. "Nah, sudah! Itu kontakku, nanti kabari ya!"

Benar-benar orang yang penuh kejutan.

Aku menatap ponselku yang layarnya masih mneyala.

Di sana ada kontak dan namanya.

"Wah, ada apa ini?"

"Beruntungnya senpai~"

"Tidak biasanya Hawks-san memberikan kontak pribadinya ke orang, apalagi perempuan"