NVJ Part 24

608 104 37
                                    

Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧


     (Tandai kalo ada typo!)








Sebuah kamar yang dihuni oleh keenam gadis cantik terlihat sangat berantakan. Kapal pecah. Dua kata yang mampu menggambarkan keadaan kamar tersebut.

Baju yang semula tersusun rapih di lemari, kini sudah tak berbentuk lagi. Di lantai pun, banyak baju dan beberapa buku serta bantal yang berserakan.

Empat orang gadis yang tengah mencari sesuatu membuat seorang gadis cantik yang terlihat polos itu hanya menatapnya dalam diam.

"Kaos kaki gue masa cuma sebelah woy!" Pekik gadis yang tengah mengacak-acak lemarinya di deretan paling atas. Dia, Nur.

"Lah punya gue masa adanya warna pink!" Sambung gadis yang tengah melongok di kolong kasurnya. Dia, Nabila.

Ana dan Suci yang sedari tadi terburu-buru untuk menyalin tugas itu hanya mampu menghela nafas.
Bagaimana tidak menghela nafas, mereka berdua melihat kamarnya yang berantakan. Bahkan, lemari mereka berdua ikut berantakan karena ulah Nur dan Nabila.

Saking kesalnya, mereka berdua lebih memilih membantu Nur, Nabila dan Arvi untuk mengerjakan tugas yang mencontek miliknya.

"Gue udah selesai." Kata Ana sambil menutup buku miliknya dan milik Arvi.

Suci mengangguk. "Gue juga."

Keduanya mengembalikannya badannya dan melihat kedua gadis yang kini tengah mengenakan kaos kaki.

"Udah ketemu?" Tanya Suci pada keduanya.

Nabila dan Nur mengangguk, "Punya gue nyelempet di tumpukan baju " kata Nur.

"Kalo punya gue nyelip di keranjang pakaian kotor."

Ana dan Suci mengangguk-angguk kepalanya. "Yaudah ayo berangkat. Gue sama Ana piket."

Nur menepuk jidatnya. "Anjir gue juga piket!"

Saat mengambil tasnya masing-masing, Suci melihat Arvi yang nampak lesu. Bahkan, dari semalam dia nampak tak bersemangat. Arvi yang cerewet, kini menjadi pendiam. Ada apa sebenarnya? Pikir Suci.

"Are you oke?" Tanya Suci menghampiri Arvi.

Arvi menggeleng. "I'm not fine. Semuanya bad." Katanya lirih.

"What happened?"

"Hari ini, tepat hari dimana kak Arley meninggal." Katanya.

Dengan kompak, Nabila, Ana, Nur, dan Suci menoleh pada kalender kecil yang berada di atas Nakas. 27 November. Tepat dua belas tahun kakak kandung Arvi meninggal.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang