Happy readingAssalamualaikum Elara
Ini saya Refan, saya gak tahu harus bicara apa sama kamu tapi saya menulis ini untuk membuat sebuah pengakuan jika saya sudah jatuh cinta sama kamu saat pertama kali kita ketemu dibandara, mungkin ini terdengar aneh namun inilah yang saya rasakan.
Saya akan berusaha membuat kamu bahagia.
Jika kamu membalas surat saya, saya akan datang kerumah kamu dan meminta ijin kepada kedua orang tuamu untung menjadikanmu tunanganku.Refan
Begitulah isi surat yang Elara baca, kini ia tak henti-henti nya tersenyum
Memeluk surat itu erat dan membaringkan tubuhnya. Senyum bahagia terus ia tampilkan hingga ia terlelap dalam tidurnyaDisisi lain Hwara yang tengah memainkan handhpone nya. Ia tengah asik menscrool akun instagramnya sampai jarinya terhenti saat melihat postingan diberandanya.
Tak ingin melihatnya lebih lanjut ia mematikan handhpone nya dan memejamkan matanya.
- - - - - -
Waktu menunjukan pukul 06:10 WIB. Entah apa yang membuat Hwara berangkat sepagi ini, kini ia hanya seorang diri dikelasnya.
Menumpukan kepalanya dimeja dan mencoba meredap masalahnya, tanpa sengaja ia tertidur entah berapa lama ia terlelap dalam tidurnya. Hingga ia merasakan sebuah tangan yang mengusap lembut kepalanya
Ia membuka matanya dan menatap siempu, sampai ingatan nya tertuju pada tadi malam.
Tettt...tett..tettt
Bunyi bel sekolah menjadi pemutus pandangan mereka, jam pelajaran pertama kini tengah berlangsung semua sibuk memperhatikan guru yang sedang mengajarSampai suara ribut diluar mengalihkan perhatian mereka, tanpa menghiraukan sang guru mereka berlalu keluar melihat apa yang tengah terjadi
Hwara yang sedang malas hanya diam saja mendengar suara keributan diluar, sayup-sayup ia mendengar riuhan siswa
Wehhh...itu murid baru yang bening bener
Cantik banget njirr
Begitulah kira-kira yang Hwara dengar, ia menoleh pada kekasihnya yang dengan beberapa hari lalu mengisi bangku kosong disampingnya
Tanpa Hwara duga Dami menoleh menatapnya kembali
"Kenapa?" Tanyanya
Hwara menggeleng, saat Dami hendak kembali membuka suara, suara notifikasi mengalihkannya setelah membuka pesan tersebut Dami langsung memasukan handhpone nya, entah hanya perasaan Hwara atau apa sekarang raut wajah Dami berubah.jam istirahat telah tiba berbeda dengan yang lainnya kini Hwara tengah mencari keberadaan Arkan dengan niat mengembalikan buku yang ia pinjam tempo hari
"Liat Arkan gak? " tanyanya pada siswa yang tengah mengobrol didepan kelas
"Tadi si ke kelas Marvel deh kayanya" ucapnyaSetelah mengucapkan terimakasih ia bergegas menuju kelasnya Marvel, saat tiba diambang pintu langkah Hwara terhenti saat matanya menangkap dua orang yang sedang asik dengan dunianya.
Hatinya sakit melihat hal tersebut bagaimana tidak saat ini kekasihnya tengah disuapi oleh gadis lain
Ia mencoba mengacuhkannya dan kembali pada niat awalnyaIa melewati Dami yang kini tengah menatapnya begitu saja
"Nih, makasih" ucap Hwara mengembalikan buku Arkan
Arkan mengangguk menatap lekat sahabatnya, berusaha menerka apa yang terjadi antar dirinya dan DamiSedari tadi dirinya menahan diri agar tidak menghajar Dami takut jika Hwara kecewa padanya. Namun ia tidak tahu sampai kapan ia bisa menahannya
"Gue balik kelas ya, Ar, ka" pamit Hwara
Tanpa menunggu jawaban mereka Hwara bergegas pergi meninggalkan kelas tersebutMelihat Hwara berlalu begitu saja Dami bergegas menyusul kekasihnya
"aku kekelas dulu" pamit Dami dan dibalas anggukan oleh gadis tersebutDami mencari keberadaan Hwara kesana kemari sampai langkahnya terhenti ketika melihat sang kekasih duduk dibawah pohon rindang yang berada dihalaman sekolah, tatapannya kosong tidak menampilkan kesedihan ataupun raut kebahagiaan
"Ra dengerin aku dulu" tutur Dami ketika ia berada dihadapan kekasihnya
Hwara enggan menoleh saat ini ia tidak tahu harus bereaksi apa"Sayang" panggil Dami lembut
Merasa diacuhkan Dami menarik pundak Hwara lembut agar bisa berhadapan denganya"Siapa?" Tanya Hwara masih dengan tatapan yang enggan menatapnya
"Aku mohon kamu jangan salah paham" tutur Dami
Hwara masih setia mendengarkan Dami "dia tunangan aku" lanjutnyaHwara membuang mukanya kearah lain kini matanya memanas bersiap mengalurkan air mata yang sedari tadi ia tampung agar tak menetes
Sudah ia duga batinnyaKalung yang dikenakannya dan postingan instagram gadis lain yang menampilkan poto Dami menunjukan jika apa yang dikatakan Dami itu benar
Hwara beranjak dari duduknya bersiap meninggalkan Dami.
Dami hanya diam, ia akan memberikan celah untuk Hwara dirinya memang salah, apapun itu alasannya itu ia tetap salahHwara mengendarai motornya diatas rata-rata membelah jalan raya yang lumayan macet, ia hanya melajukan motornya tanpa tahu kemana arah tujuannya.
Entah dalam keadaan sadar atau tidak Hwara berhenti disebuah danau duduk ditepinya walaupun hujan tengah turun deras
Tatapannya kosong tubuhnya begitu lemah sekarang sampai hujan reda pun ia enggan beranjak dari sana kini tubuhnya basah kuyup, wajahnya pucat kini rasa pusing menyerangnya
Dengan keadaan lemah tangannya mengetikan sesuatu dihandphonenya dan mengirimkan pesan pada seseorang- - - - - - -
"Ar kita jadi kerumah aku kan?" Tanya Mawar
Kini keduanya tengah berjalan bersama menuju parkiran
Belum sempat Arkan menjawab, suara notifikasi mengalihkannya dan segera membukanya"Maaf ya, lain kali aja aku kerumah kamu" ucap Arkan lalu berlalu dari hadapannya
Lagi dan lagi Arkan menyakiti perasaannya namun seakan bodoh Mawar tetap teguh pada pendiriannya- - - - - - -
Hwara mendekap tubuhnya erat merasakan dingin yang menerjangnya tubuhnya menggigil wajahnya kian memucat, ia lemas tak sanggup menahan beban tubuhnya sampai seseorang mendekap tubuhnya dan memberikan kehangatan padanya
"Arkan" ucap Hwara lemah
Kini Hwara tengah berbaring diranjangnya ditemani oleh Arkan yang sedari tadi setia menemaninya.
"Makasih" ucap Hwara menatap Arkan
"Bandel banget si ujan-ujanan " tegur Arkan menyentil dahinya pelanHwara terkekeh memang akan seperti ini jika ia ketahuan bermain hujan oleh Arkan, ia tak berhenti mengomelinya namun ia juga selalu merawat Hwara kala ia demam. Ah ia jadi teringat masa kecilnya
"Ar, gue kangen sama lo" tutur Hwara
"Gue juga" ucap Arkan
"Gue boleh peluk lo gak?" Tanyanya hati-hati
Arkan mengangguk lalu menarik Hwara kedalam pelukannyaNyaman itulah yang dirasakan oleh mereka berdua
"Lo belum mau cerita? " tutur Arkan
Hwara mendongak menatap Arkan lalu menggeleng ia kembali mendekap Arkan erat dan menyembunyikan wajahnya didada Arkan"Ar" panggil Hwara didalam dekapan Arkan
"Hmm" jawabnya singkat
"Entah kenapa gue gak suka kalau ada cewe lain yang peluk lo" tutur Hwara
Arkan menegang pertahanannya kini runtuh, sudah beberapa bulan ini ia mencoba melupakan Hwara namun mendengar penuturan Hwara membuah sebongkah harapannya kembali"Apa karena dulu lo sama gue terus ya?" Lanjutnya
"Hmmm" lagi-lagi Arkan berdehem ia tidak tahu harus merspon apa
Saking asiknya dengan dunia mereka berdua, mereka tidak menyadari jika seseorang sedari tadi memperhatikan aktifitas mereka, dengan tangan yang terkepalSampai Hwara menyadari keberadaannya beberapa saat
"Dami" panggilnya pelanJangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Hwara & Elara
Teen Fictionmenceritakan tentang dua gadis bersaudara yang lahir dengan selisih waktu satu tahun, dengan kemampuan yang sama, kemampuan yang mengubah kehidupan mereka secara drastis yang membuat Elara berkecamuk dalam rasa takutnya dan yang membuat Hwara kehila...