Bab 11

57 1 0
                                    

Berpikir sebentar kemudian tersenyum kecil, akhirnya apa yang diinginkan oleh [Name] tercapai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berpikir sebentar kemudian tersenyum kecil, akhirnya apa yang diinginkan oleh [Name] tercapai.

[Name] terkejut kala katana miliknya itu berubah warna menjadi hitam pekat tersebut. Dirinya menoleh kearah Dazai yang berada tepat dibelakang nya saat ini, dan tersenyum kearah [Name]. Dan [Name] membalas senyuman dari Dazai kemudian kembali mengalihkan perhatian nya kearah katana hitam miliknya yang secara mekanis dapat lebih memudahkannya untuk menyalurkan berbagai macam teknik bayangan kedalam katana tersebut.

Kemudian [Name] memasukkan katana nya itu kedalam sarungnya dan berjalan mendekati Dazai juga serigala yang berada tepat disamping Dazai.

"Omedeto-!! [Name]-chan!!!" teriak Dazai disertai dengan dirinya yang langsung memeluk [Name] yang berada di hadapannya

"Uhm, terima kasih Dazai-san"
"Apa kita mau pulang sekarang?" tanya [Name] kepada Dazai yang masih memeluk tubuhnya si [Name].

"Hmmmmm... baiklah ayo kita pulang" jawab Dazai, kemudian mereka berdua berjalan beriringan menuju Port Mafia tidak lupa dengan hewan peliharaan [Name] yang baru saja ia adopsi dari hutan.

//SKIIPPP

"Selamat malam Dazai-san"
"Selamat malam juga [Name]-chan"
Mereka berdua berpisah di lorong gedung untuk menuju ruangan istirahat masing-masing. Di jalan [Name] berpapasan dengan Chuuya. Seperti biasa [Name] selalu menyapa semua orang yang berada disekitarnya dengan sopan.

Chuuya yang berpapasan langsung dengan [Name] hanya mengangguk kan kepalanya sebagai tanda respon dari sapaan [Name] yang ditunjukkan kepada dirinya. Tapi sebelum benar-benar berpisah, Chuuya menahan tangan [Name]. Gadis itu sontak langsung menghentikan langkah kakinya yang akan segera menuju ruangan nya guna untuk beristirahat.

"Apa kau besok sedang sibuk? ada yang ingin aku bicarakan padamu atau lebih tepatnya ada yang ingin bertemu denganmu" ucap Chuuya

"Kebetulan besok saya sedang senggang, jadi saya akan datang. Ngomong-ngomong dimana dia ingin ketemuan" tanya [Name]

"Didekat distrik pelabuhan, tempat biasanya kau dan Dazai berjalan jalan santai"

Setelah mendengarkan perkataan Chuuya tersebut, [Name] otomatis mengangguk paham akan hal itu. Dan Chuuya pun melepaskan genggaman nya pada tangan [Name]. Seketika mereka kembali ke keadaan semula, [Name] sekarang telah berada didalam ruangannya ditemani dengan dua peliharaannya.

[Name] baru menyadari bahwa selama ini dirinya selalu memakai kalung dengan liontin bulan yang sangat indah. Dirinya kembali teringat dengan moment ketika pertama kali mendapatkan kalung tersebut, saat ketika sebelum kejadian kecelakaan itu menyerang. Tepatnya 30 menit sebelum kejadian itu terjadi yang menimpa keluarga kecil nya itu.

"Huh~ ingatan itu selalu menghantuiku sudah beberapa kali aku mencoba untuk menghilangkannya, tetapi seakan-akan memori kecelakaan itu terus berputar-putar di ingatan ini" [Name] mencoba berpikiran positif dan menepis jauh-jauh ingatan itu untuk sementara waktu. Dirinya kini mengalihkan pandangan nya kearah burung gagak dan juga serigala nya yang saat ini sedang melihat kearah [Name] sendiri.

Dia bingung akan hal itu tetapi tidak ingin memperpanjang pikiran dan juga ia harus istirahat setelah tadi seharian sibuk melatih kemampuan khusus nya itu. Tidak lama kemudian [Name] telah tidur menuju alam mimpinya.

Dipagi hari nya seperti biasa ia akan melakukan rutinitas nya setiap hari. Mulai dari membereskan tempat tidur, berberes diri, memberi kedua hewan peliharaan nya makan dan masih banyak lagi. Setelah selesai dengan semua itu [Name] bersiap siap untuk menemui Chuuya dan juga segera menemui 'dia' yang katanya ingin bertemu dengan [Name].

[Name] mengambil katana nya yang berada di atas meja kemudian segera keluar dari ruangannya. Didepan pintu markas Port Mafia [Name] melihat Chuuya sedang bersandar di sebuah mobil sport berwarna hitam, tanpa basa basi lagi [Name] mempercepat langkahnya menghampiri Chuuya.

Sesampainya [Name] dihadapan Chuuya dirinya langsung membungkuk 90°

"Maaf membuat Chuuya-san menunggu" ucap [Name] sambil menunduk tersebut

Chuuya yang melihat itu langsung menyuruh [Name] itu tegak kembali, dia juga mengatakan tidak apa-apa dengan gestur tangan. Kemudian mereka berdua masuk kedalam mobil tersebut dan melaju menuju tempat yang akan datangi untuk bertemu 'dia'. Butuh beberapa menit untuk mereka sampai di distrik pelabuhan itu.

Sampai disana [Name] beserta Chuuya segera turun dari mobil, [Name] celingak-celinguk mencari keberadaan sosok yang akan menemui mereka, tetapi yang [Name] lihat hanya tempat pelabuhan yang terdapat banyak container -container yang berjejer tersusun rapi dengan warna yang berbeda beda.

Tiba-tiba terdengar suara orang kekehan dari arah belakang mereka berdua, sontak hal itu langsung membuat mereka berdua menolehkan kepala nya untuk melihat siapa gerangan orang yang berada di belakang mereka saat ini.

Mata [Name] kemudian membola tidak percaya akan sosok orang yang sekarang ada dihadapannya. Sosok yang pernah datang ke kehidupan nya, 'dia' juga adalah sosok yang selalu menemani dirinya ketika sendirian, bermain atau pun ketika [Name] dijauhi oleh teman-teman nya.

"Hisasiburida na~ [Name]" kata sosok dihadapan [Name] yang sukses membuat dirinya terkaku

Saat ini tubuh [Name] terlihat bergetar seperti akan segera menangis tetapi hal itu ia tahan karena masih ada seorang Nakahara Chuuya disini. Melihat hal tersebut 'dia' meminta Chuuya untuk kembali ke markas Port Mafia terlebih dahulu dan mengatakan bahwa dirinya lah yang akan mengantarkan [Name] untuk kembali nanti.

Chuuya yang memahami hal tersebut langsung bergegas pergi meninggalkan kedua insan yang berbeda gender itu untuk berbicara secara empat mata. Setelah memastikan bahwa Chuuya benar-benar sudah pergi dan hanya meninggalkan mereka berdua disana. 'dia' menolehkan kepala nya kearah [Name] dan melihat insan di depan nya sudah mengeluarkan air mata tetapi masih tetap menahan untuk tidak menangis.

Kemudian 'dia' merentangkan kedua tangan nya memberikan gestur yang terkesan memeluk dihadapan [Name], gadis itu tidak mau membuang banyak waktu langsung menerjang sosok didepan nya dengan pelukan dan menangis kepada sosok tersebut. 'dia' sosok yang saat ini sedang di peluk oleh [Name] hanya terkekeh pelan serta mengangkat tangan yang satu nya lagi untuk mengelus rambut [h/c] [Name] yang indah.

"Yosh.... [Name]. Tadaima" bisik 'dia' tepat ditelinga gadis yang tengah dipeluk nya itu tak lupa mengusap usap surai milik [Name]

"Okaeri... (??) "

 (??) "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ㄒ卄乇 爪卂千|卂"-(ʙᴜɴɢᴏᴜ sᴛʀᴀʏ ᴅᴏɢ) [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang