Chap 24

6.2K 634 66
                                    

Shotaro mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu nya lalu kemudian menyalakan televisi untuk menonton drakor favoritnya.

Penemuan mayat yang telah di mutilasi membuat gempar masyarakat Seoul. Di duga mayat ini adalah mayat Minho karena mayat ini di temukan di belakang rumahnya. Seperti yang kita tahu Minho sempat menghilang satu bulan yang lalu bla bla bla.....

Wajah Shotaro berubah pucat. Maniknya bergerak gusar kesana kemari. Shotaro mengambil ponselnya lalu mencari no. Karina untuk ia hubungi.

"Hallo"

"Kak Karina sudah menonton berita tentang penemuan mayat Minho?"

"Hm, tapi kau jangan khawatir semua akan baik-baik saja"

"BAGAIMANA BISA AKU TIDAK KHAWATIR?! JISUNG DALAM BAHAYA DAN KAKAK MEMINTAKU JANGAN KHAWATIR, APA KAKAK GILA?!"

"AKU MENGERTI SHOTARO, TAPI MEMANGNYA KITA BISA APA SEKARANG?!"

Suara Karina meninggi dari seberang sana. Shotaro terdiam. Karina benar adanya. Tidak ada yang bisa mereka lakukan sekarang untuk membebaskan Jisung dari six brother's.

"Tapi kak aku tidak ingin Jisung berada dalam bahaya"

Air mata Shotaro membasahi pipinya. Acara televisi masih menayangkan bagaimana mayat Minho yang sudah tidak berbentuk itu dengan bagian tubuh yang terpisah yang di kumpulkan dalam satu plastik besar. Kedua orang tua Minho ada disana dan menangis histeris saat melihat keadaan anak mereka.

"Aku sedang mencari cara untuk bisa membuat Jisung terbebas dari jeratan six brother's, Shotaro. Seperti yang kau tahu, six brother's bukanlah orang yang bodoh yang melakukan apapun tanpa perencanaan yang jelas. Dan itulah kenapa sampai sekarang masih belum ada yang bisa menemukan siapa pelaku pembunuhan berantai selama ini"

Shotaro tidak sanggup berucap. Selama ini ia sudah sangat salah mengira tentang six brother's. Six brother's yang selalu di kagumi karena ketampanan dan kekayaan mereka itu tidak lebih dari seorang psikopat yang haus darah hanya karena obsesi gila mereka.

"Cukup biarkan Jisung tidak tahu apapun karena jika dia mengetahui nya lebih dulu maka jangan harap six brother's akan melepaskannya, kau mengerti Shotaro?"

"Baik kak, aku mengerti"

"Selama itu aku akan mencari cara untuk bisa membuat Jisung terbebas dari six brother's tanpa harus membuatnya mengetahui apapun tentang obsesi six brother's padanya karena takutnya itu akan membuatnya trauma"

"Baik kak"

Shotaro mengakhiri teleponnya lalu meletakkan ponselnya kembali keatas meja.

Di sarankan untuk masyarakat agar berhati-hati karena menurut dugaan polisi pembunuhnya adalah orang yang sama dengan pembunuhan berantai yang terjadi 4 tahun yang lalu.

"Kau harus baik-baik saja, Jisung" gumam Shotaro sembari maniknya menatap kosong ke arah televisi nya.

"Dan tolong jangan mencoba mencari tahu apapun karena itu akan membunuhmu secara perlahan" gumam Shotaro lagi seolah-olah Jisung bisa mendengar apa yang ia katakan.









Mark mematikan layar televisi yang menayangkan penemuan mayat Minho.

"Seharusnya bakar saja mayatnya waktu itu" ucap Haechan lalu mendudukkan dirinya di samping Mark.

"Mereka tidak akan bisa menemukan kita, santai saja" Chenle berucap dan diangguki oleh Haechan dan Mark.

Eres Mío🔞 [END] ✅✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang