Malam harinya seperti biasa Aina membuat susu untuk dirinya dan membawa beberapa cemilan kekamar.
Dia sering bangun saat malam hari karena lapar, mungkin karena dia sedang hamil nafsu makannya bertambah.
Setelah menghabiskan cemilan dan susunya Aina bersiap tidur. Menarik selimut sebatas pinggang untuk menutupi badannya. Dia segera memejamkan matanya saat pintu kamar mandi terbuka.
Azka berjalan menuju ranjang tempat dimana istrinya berada. "Udah tidur ternyata"kata Azka pelan. Sebelum Azka berbaring disisi istrinya dia mengecup pelan kening sang istri dan berpindah pada perut rata sang istri diusap dan dicium dengan kasih sayang perut rata itu.
Ada depabaran aneh saat dia mencium perut rata istrinya, rasanya sangat nyaman saat mengelus perut itu. Sang istri masih sama dengan posisinya berpura-pura tidur.
Azka berbaring menghadap sang istri dipandangi wajah cantik istrinya itu.
Pukul satu malam Aina terbangun dari tidurnya dia merasa sangat lapar. Dengan pelan dia turun dari ranjang dia tidak mau membangunkan suaminya yang sedang terlelap.
Tanpa sepengetahuan Aina, Azka mengikuti kemana perginya istrinya itu.
"Ngapain didapur"gumam Azka.
"Aduh, mana nih kok gak ada makanan sih"sebal Aina.
"Mana aku laper banget lagi, kenapa sekarang sih nak lapernya"ucap Aina mengusap perutnya.
"Cemilan juga udah habis semalem, ini gimana"matanya menangkap Air putih dimeja.
"Ah kita minum air aja, besok pagi baru makan. Oke sayang"ucap Aina yang terus mengusap perutnya.
Dia sudah meminum dua gelas air putih, tapi tetap saja dia masih merasa lapar. Saat akan meminum air yang ketiga kali, tangan nya dicekal oleh seseorang. "Mas Azka"ucap Aina saat melihat tangan nya dicekal oleh suaminya.
"Aku mau minum mas, haus"bohong Aina.
"Gak, ini udah gelas ketiga yang kamu minum"ucap Azka.
"Kamu bisa kembung minum air sebanyak ini"peringat Azka.
Memang benar ini gelas yang ketiga yang dia minum, bisa-bisa dia kembung minum air sebanyak itu. Tapi bagaimana lagi dia merasa lapar dan tidak ada makanan yang tersisa.
"Kamu laper?"tanya Azka pada Aina.
"Kalau ditanya jawab Na, kamu laper"sambung Azka lagi yang diangguki oleh Aina.
"Kenapa gak bangunin aku, aku bisa beliin kamu makanan didepan pesantren"ucap Azka.
"Yaudah kamu tunggu sini dulu, aku mau ambil uang"ucap Azka meninggalkan Aina.
Terlihat Azka berlari menuruni tangga ditangannya membawa jaket.
"Ini kamu pakai, diluar pasti dingin. Ayo"kata Azka menggandeng tangan Aina.
Sampainya didepan pesantren terlihat ada penjual nasi yang masih buka ditengah malam seperti ini.
"Gus Azka, mau pesen apa"tanya penjaga warung sambil tersenyum ramah.
"Sebentar ya Bu"ucap Azka.
"Kamu mau makan pakek apa?"tanya Azka pada sang istri.
"Nasi ayam sama perkedel"ucap Aina menunduk.
"Nasi ayam perkedel Bu"ucap Azka pada penjaga warung. Warung ini megang masih buka jam segini.
"Ini makananya"ucap penjaga warung tersenyum.
"Minumnya apa"sambungnya lagi.
"Teh hangat saja Bu"bukan Aina yang menjawab tetapi Azka suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Imamku✓
Fiksi UmumDua orang yang berbeda dipertemukan tanpa sengaja, yang mengharuskan mereka untuk mengucapkan ijab kabul secara terpaksa. Aina yang selalu menganggap dirinya tidak pantas bersanding dengan seorang Gus seperti Azka. Azka yang terus membimbing Aina me...