"Oh?" gumam Kim Junkyu, member TREASURE dibelakangnya ikut berhenti.
"Ada apa, Junkyu-ya?" tanya Choi Hyunsuk.
Semua mengikuti arah pandang Junkyu, hening seketika. Lontaran candaan mendadak menghilang begitu saja.
Didepannya-disisi kanan mereka maksudnya terdapat Kim Jennie as BLACKPINK's member tengah duduk dengan kepala yang di dongakkan keatas serta mata yang tertutup.
"Ya, bagaiman bisa Jennie sunbaenim tertidur disana?" si lucu kita akhirnya membuka suara Takata Mashiho.
"Dilihat dari pose nya, dia tidak tidur. Hanya memejamkan mata atau beristirahat?" Park Jihoon menyahuti.
"Annyeonghaseo sunbaenim," semuanya terdiam saat Bang Yedam dengan seluruh keberaniannya maju dan menyapa seniornya tersebut.
Jennie membuka matanya lalu tersenyum, "Oh, annyeonghaseo.."
"Maaf lancang, sedang apa sunbaenim disini? Sedang menunggu seseorang ya?" kali ini semuanya menoleh pada asal suara-Park Jeongwoo.
Jennie mengangguk, "Kalian pasti ada jadwal ya? Lewati saja aku,"
Bukannya berlalu, 12 orang pemuda itu justru duduk dilantai. Serentak, seperti sudah diatur sebelumnya.
"Loh? Untuk apa duduk dilantai? Hei, pakaian kalian akan kotor. Kalian datang kesini karena ada pekerjaan, cepat berdiri."
"Sunbaenim terlihat sendiri, kami akan menemani sampai orang yang ditunggu Jennie sunbaenim datang." berbanggalah kalian pada Watanabe Haruto.
"Noona," ucap Jennie.
"Ne?"
"Jangan terlalu formal padaku, jangan menambahkan sunbaenim setelah namaku. Tambahkan saja noona,"
Jennie tak tahu saja jika wajah ke-12 pemuda tersebut memerah. Ya siapa yang tidak senang berinteraksi sedekat ini dengan seniornya yang terlebih lagi sudah dikenal secara International-ditambah, panggil noona saja katanya.. rrrgggh, tolong ingatkan mereka jika gadis yang ada didepan mereka adalah seniornya, jika tidak dipastikan mereka akan berteriak kegirangan.
"Ye.."
"Noona, pemotretanmu dengan calvin klein itu sungguh waaaah.." puji Kim Doyoung.
"Apa kau melihatnya?"
Doyoung mengangguk ribut, "Tentu saja! Mana mungkin aku tidak melihatnya,"
Jennie tersenyum, "Berapa usiamu.. hm?"
"Doyoung-hyung baru berusia 18 tahun noona," kali ini yang menyahut So Junghwan.
Jennie terkikik geli lalu mengacak surai hitam legam milik Doyoung, "Perhatikan apa yang kau lihat. Fotoku terlalu vulgar, tidak sepantasnya kau melihatnya."
Doyoung tersenyum canggung. Ya bagaimana dia bisa menahan?! Foto itu terus bertebaran di page instagram bahkan twitter.
"Omong-omong, siapa yang noona tu-"
"Je, kajja. Oh? Kau sedang bersama TREASURE rupanya."
"Jiyong sunbaenim? Tuhan, mimpi kah ini? Aku bertemu dengan sunbaenim?" maklum, Hyunsuk itu kan fans berat Kwon Jiyong dan Song Minho.
Jiyong tertawa kecil, "Tadi aku ke toilet sebentar. Terima kasih sudah menemani Jennie," katanya ramah.
"Kajja," ucap Jiyong lalu membantu Jennie bangun, bahkan berjalan.
"Kaki noona bermasalah lagi?" tanya Junkyu, mereka baru sadar jika ada alat bantu jalan di sebelah Jennie.
"Hanya sedikit, tidak sengaja terkilir saat berlari." sahut Jennie.
"Noona, kau sudah bekerja keras. Tetaplah semangat!"
Jennie terdiam beberapa saat sebelum tersenyum. Itu adalah kalimat yang paling ia suka, kalimat singat yang jarang sekali orang ucapkan untuknya.
"Noona, kau hebat!"
Setetes air mata Jennie jatuh, namun dengan cepat ia menunduk. Ia menghapus air mata itu, "Terima kasih,"
"Oppa.."
"Aku mendengarnya. Bukankah sudah kubilang? Banyak yang mencintaimu, termasuk aku."
Jennie tertawa kecil sebelum mencubit perut Jiyong pelan. "Tak tahu situasi, masih saja merayu."
"Loh? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya,"
"Sudahlah! Tak akan ada ujungnya jika berdebat dengan Oppa,"
Jiyong tersenyum sebelum menjatuhkan kecupan ringan pada dahi Jennie. "Baiklah, aku akan mengalah untuk kekasihku."
"Ya, apakah kehadiran kita ini transparan?" tanya Jihoon pelan.
"Rumor itu memang benar, mereka suka menebar kemesraan di gedung." sahut Hyunsuk.
"Aku iri,"
-end.
open req..