5. Suki

19 1 0
                                    

BOOMMM...

Terdengar suara ledakan dari sayap pesawat.

Kepanikan para penumpang pun tak terelakan lagi.

"Semuanya harap tenang, ambil pelampung dan kencangkan sabuk pengaman"

Ucap seorang pramugari.

"Cepat! pakai pelampung ini .... "

BOOMMM...

Ledakan kembali terjadi di sayap kanan pesawat, kali ini membuat lubang di badan pesawat sehingga membuat udara menarik keluar apapun yang ada di dalam pesawat.

Termasuk aku.

-

"Huwaaaa."

Aku terbangun dari mimpi aneh itu.

Air mata sebelah kiriku keluar, aku pun tidak tau kenapa.

"Mimpi yang aneh ya..." Ucapku sambil mengusap mataku.

...

Pagi yang cerah, disertai suara laut dan angin yang berhembus, membuat suasan tempat ini sedikit sejuk.

Ini adalah musim panas, dan kudengar musim ini adalah musim favorit orang orang Jepang.

Maka dari itu di desa ini akan diadakan festival musim panas.

Aku sendiri tidak terlalu tau festival musim panas itu apa, tapi Komi chan sudah sedikit menjelaskannya padaku.

"Naofumi... karena Komi sedang pergi bersama temannya, bisa kah kamu berbelanja untuk makan malam besok." Ucap Ibu Kaori memanggil ku.

"Berbelanja!?"

...

"Aku sedikit gugup Kaori san, tapi aku akan mencoba nya." Aku menjawab di hadapan Ibu Kaori dengan cukup yakin.

"Eheh, kamu semangat juga ya Naofumi, kalau gitu ini uang dan catatan belanja nya."

Kaori san memberikan ku catatan yang bertuliskan macam macam bahan pokok makanan.

"Yasudah... aku mengandalkanmu ya, Naofumi."

Kaori san lalu pergi dari ruang utama.

Aku melihat catatan itu dan melihat uangnya, aku tidak tahu berapa harga harga bahan ini, tapi aku akan berusaha

Yosh, ganbarre yo diriku!

Biasanya Komi chan yang melakukan ini, namun, kali ini dia sedang pergi keluar bersama teman temannya, aku tidak tau kenapa anak remaja sangat ingin keluar ruangan di tengah panas nya sinar matahari ini.

Dan juga karena akan ada festival, Hideyoshi ji san tidak menangkap ikan hari ini, dia akan libur dulu katanya.

Maka dari itu, aku sangat nganggur di musim yang panas ini...

...

Setelah menyiapkan jiwa dan raga, aku akhirnya berangkat menuju supermarket.

Diperjalanan aku melihat kios kios pedagang yang saling berjejer sedang bersiap.

Rasanya walaupun desa ini cukup kecil dan masih asri, namun terlihat sangat ramai.

...

Aku pun sampai di sebuah supermarket.

Tanpa pikir panjang aku masuk ke dalam dan mengambil keranjang, lalu aku mencari semua bahan makanan yang ditulis di catatan itu.

Tapi.

Siapa dia?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang