Ala memasuki kelas dengan santai di kala pagi itu. Sambil mendengarkan lagu dari Calvin Harris yang berjudul Under Control, dia berjalan sambil menduduki tempatnya. Setelah dirasa telah mendapatkan posisi ter-pw nya, ia pun segera menelengkupkan kepalanya di dalam sweater yang dijadikkan sebagai bantal untuk tidur.
Baru 5 menit tidur, earphone-nya ditarik sebelah. Ala yang masih mengantuk, tetap melanjutkan tidurnya.
Orang yang menduduki kursi di sebelah Ala pun menggeleng, "Najis, pagi-pagi udah dengerin ginian. Budek dah lo lama-lama."
Ala refleks menjawab, "Suka-suka gue."
"Itu kuping budek lama-lama lo pake buat dengerin gituan mulu tiap hari. Mending dengerin lagu-lagunya John Legend, kan adem," celetuk Ezra.
"Berisik. Sana lo pindah," balas Ala jutek.
"Kenapa sih, cewe tuh baper banget?" yang dijutekkin olehnya, malah menanyakkan hal lain-yang menurut Ala-tidak penting.
"Au ah, Mau tidur lagi gue." jawab Ala sambil mencoba-coba menutup matanya. Tetapi, percuma. Usahanya sia-sia, karena Ezra selalu berhasil mengganggunya.
Terus aja ganggu, batin Ala kesal.
-
"Jadi, karena setengah dari murid-murid yang ada di kelas ini mendapatkan nilai ulangan harian yang berada dibawah garis kemiskinan, Ibu berniat untuk membuat kelompok belajar. Yang mendapatkan nilai diatas KKM, akan membantu yang dibawah KKM. Kelompoknya itu terdiri dari 2 orang, akan Ibu bacakan nama-nama kelompoknya setelah ini," jelas Bu Aini, selaku guru Matematika yang merangkap sebagai wali kelas XI-IPS 2.
"Alysha - Naomi."
"Arzan - Filza."
"Bian - Arsha."
Beberapa menit kemudian..
"Ezra - Ala."
"Anjir, mimpi apaan gue. Masa iya udah sekelas sama dia mulu, duduk juga sebelahan sama dia," gumam Ala. Ya, setelah gurunya memberitahu nama-nama yang menjadi partner kelompok, Ala pusing setengah mati. Pasalnya, Ala yang terkenal pintar dan mendapatkan nilai ulangan diatas KKM, harus mengajari Ezra.
Gumaman Ala yang lumayan bisa didengar oleh sebelahnya pun dibalas, "Mungkin udah takdir kalau kita harus selalu barengan."
"Najis. Mending sama setan gue," sungut Ala.
-
Bel pulang pun berbunyi. Murid-murid yang sudah terlalu penat belajar matematika, langsung buru-buru membereskan buku masing-masing. Begitu pula dengan Ala dan Ezra.
Ala yang sedang membereskan buku-bukunya, teringat dengan kata-kata gurunya tentang kelompok belajar. Ia ingin menanyakan perihal belajar bersama kepada Ezra, tetapi gengsinya terlalu tinggi untuk memanggil nama cowo paling bawel kedua setelah kakaknya.
Ezra yang melihat Ala pun langsung melihat Ala.
"Kalau mau manggil, gak usah gengsi gitu kali."
"Siapa yang gengsi," jawab Ala datar. Ini orang bisa baca pikiran apa gimana, batin Ala
"Ya lo lah, emang gue ngomong sama siapa lagi selain lo?" Kata Ezra.
"Eh, Zra."
"Iya?" Ezra yang tadinya niat berdiri, langsung kembali duduk saat mendengar namanya dipanggil Ala.
"Soal kelompok belajar tadi, mau gue ajarin kapan?" tanya Ala tanpa berbasa-basi.
"Sebenernya, hari ini gue free. Kapan aja sih gue free. Tapi, ya terserah lo aja," jawab Ezra sambil tersenyum miring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something and Nothing
Teen FictionBagaimana jika aku menganggapmu lebih dari something, sedangkan kamu bertindak seolah-olah aku itu nothing? cover made by: pizzajunkie Copyright © 2015 by yasmin