Note:
- Aku masih kurang paham kultur budaya jepang terutama pakaiannya, jadi kalo salah mohon di beri tahu ya, biar aku ikut belajar
- One shoot ini terinspirasi dari lagu lilili yabbay (13th month dance) dari Seventeen, dan mengusung tema mengenai bulan ke-13 di kalender pohon celtic. (Dengan beberapa perubahan untuk kepentingan penulisan oneshoot)
Tw / cw : major character death
mari berlayar Bersama!~
---
Bila bertanya mengenai cinta maka bukan Mingyulah orangnya. Mingyu hanyalah pria berkepala dua yang terpaksa membangun sebuah keluarga di usianya yang cukup belia. Ia bukan di posisi yang bisa menolak paksaan itu begitu saja. Ada takhta yang harus ia pertahankan, ada beban yang harus ia tanggung. Maka dengan berat hati ia menerima pernikahan berdasarkan perjodohan tersebut bulat-bulat.
Kehidupan Mingyu sendiri cukup rumit, terkadang ia bahkan merasa menyesal telah di lahirkan sebagai Kim, sebuah keluarga yang turun-temurun memberikan kontribusi yang besar pada negara.
Di abad ke-21 ini, Kim masih berkuasa sebagai keluarga kaya raya di Korea Selatan. Mereka masih berpegang teguh pada kebiasaan serta kepercayaan keluarga mereka. Mereka percaya bahwa Kim akan tetap jaya selagi mereka mesih mempertahankan darah murni keluarganya. Itulah mengapa keluarga inti Kim hanya akan menikahi anak dari keluarga terluar Kim juga.
Namun, Mingyu merupakan pengecualian. Satu ramalan yang paling mereka pegang hingga akhir adalah ramalan mengenai mata merah. Alih-alih di ceritakan dalam bentuk tertulis, ramalan itu malah di nyanyikan. Ramalan yang menjadi dasar keluarga Kim.
'bilamana terdapat mata merah sewarna darah di bulan ke-tiga belas, maka harus dinikahkan dengan pendamping sehidup sematinya sebelum berusia Sembilan belas tahun...'
Persis sama seperti yang ramalan tersebut katakan, Mingyu terlahir dengan mata semerah darah. Tubuh Mingyu kecilpun terbilang bongsor di bandingkan anak seusianya. Pada kelahirannya, ia lahir di bulan ke-tiga belas, dimana di malam tersebut seluruh keluarga Kim berkumpul menarikan sebuah tarian persembahan untuk merayakan kelahiran Mingyu kecil yang telah di ramalkan sejak lama.
Tanpa Mingyu sadari, sejak tarian itu dimulai hingga waktu yang tak pernah menepi barang sejenak. Mingyu tidak hanya mengemban takhta dan beban sebagai penerus keluarga Kim, tetapi Mingyu juga memikul beban takdirnya sendiri.
Dan begitulah caranya Mingyu menikah di umurnya terbilang muda. Menikah tanpa berkenal maupun tanpa cinta. Semuanya mengalir begitu saja tanpa ada persetujuannya. Mingyu sangat tahu bahwa ia tidak dalam keadaan yang bisa membuatnya memilih. Ia juga tidak dalam posisi menguntungkan.
---
Namanya Xu Minghao, tidak banyak yang Mingyu tahu mengenai pasangan sehidup sematinya. Apa yang Mingyu tahu hanyalah kehidupan Minghao yang sangat sederhana. Sejak kecil Minghao di asuh oleh kakeknya, dan entah mengapa bisa, seluruh ramalan yang dikatakan oleh pendahulu Kim mengarah kepada keluarga Xu yang saat itu hanyalah Minghao sendiri di generasi ke-sembilan.
'...akan terlahir di luar kebiasaan dimana kehidupan, jodoh, dan kematian menjadi sebuah rahasia. Namun, pasangan akan mirip, terlihat dekat meskipun nyatanya jauh. Terlihat ada meskipun dianggap tidak. Pasangan yang di berkahi oleh berkat semesta. Bahkan malaikatpun tahu kebenarannya...'
Tidak seperti Kim, keluarga Xu bukanlah keluarga yang terkenal, mereka hanyalah keluarga sederhana yang masih memegang teguh budaya Jepang kuno. Rumah utama Xu pun masih berupa kayu jati, dan Mingyu yakin tak banyak perubahan yang terjadi pada rumah tersebut dari masa ke masa.
KAMU SEDANG MEMBACA
13th Month : Moon Elder ✔
Fanfictioncc @ gyheffect on twitter cerita ini merupakan remake dan repost dari platfrom sebelah