****
Note: Jebal, vote dan komen demi perbaikan tulisan di masa mendatang ya readers baik. Terimakasih. Saranghamnida. Dan, happy reading.****
"Maafin Yara ya ma, Yara masih butuh waktu. Yara belum bisa pulang malam ini."
"Maafin mama dan papa Yar, mama tahu kamu kecewa.
"Mm... jangan bilang gitu, Yara tahu mama lebih kecewa. Maafin Yara ma nggak bisa menguatkan mama."
"Yara anak baik. kamu ada di mana sekarang?"
"Mmmm, Yara baik-baik aja kok ma. Mama istirahat di rumah. Jangan khawatirin Yara, Yara udah gede udah bisa jaga diri kok."
"Maafin mama Yara."
"Mama, nggak ada yang perlu saling bilang maaf dan memaafkan diantara kita berdua. Jadi, berhenti menyalahkan diri sendiri dan lekas istirahat ya Ma, Yara disini juga akan istirahat dan jaga diri dengan baik."
****
"......Tetapi, seperti halnya kehidupan yang penuh sandiwara. Kita pun juga menjadi penuh sandiwara, saling berlomba untuk menampilkan sisi bahagia yang sebenarnya juga tidak sebahagia itu....."
Yara mengangguk-angguk mendengar penuturan Luke.
Yara menatap Luke yang ada disampingnya, saat ini dia ingin mengabadikan bagaimana wajah khawatir Luke ketika datang kemari, wajah Luke yang mencoba tetap tenang saat mendengarkan ia bercerita. Dan Luke malam ini seakan sangat berbeda dengan yang biasa Yara temui, tidak ada sorot mata tajam dan muka songong yang kerap kali ditunjukkan untuk Yara.
Hari ini, Luke menjadi orang yang berbeda. Untuk Yara. Atau mungkin, Yara memang selama ini tak tahu dan ingin tahu sisi Luke yang sedewasa ini.
Ketika ditatap demikian, Luke juga turut menatap ke arah Yara. Mengelus rambut acak-acakan Yara, mencoba merapikannya dengan jari alih-alih pengganti sisir. Dia memperhatikan bagaimana Yara-nya yang berbeda.
Tidak ada lagi ekspresi marah yang selalu Yara tunjukkan. Tidak ada kata-kata penuh umpatan yang biasa Yara keluarkan untuk Luke. Yang tersisa mungkin hanya senyum Yara yang selalu manis. Tetapi, Luke tetap menyukai senyum Yara yang mengejeknya daripada senyuman Yara yang mencoba menutupi kesedihannya seperti saat ini. Luke benci sisi Yara yang ini. Berpura-pura tetap baik-baik saja padahal dia sendiri tahu bawa dia sedang tidak dalam kondisi baik-baik saja. Padahal dia sangat punya hak untuk marah dan melampiaskan semuanya.
"Awh," rintih Yara tiba-tiba di keheningan keduanya.
Luke juga terkejut. "Kenapa? Gue udah mencoba sepelan mungkin ngerapiin rambut lo," ucap Luke yang spontan jari jemarinya langsung melepaskan diri dari rambut Yara. Takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Begin Again (Lucas Wong)
Fiksi Remaja(Completed) Lucas wong as Luke Abinaya Ft. You as Ayara Garini Ayara adalah sosok perempuan santai cenderung ceroboh yang menyukai bermacam hal di dunia ini terkecuali satu, Luke Abinaya. Sementara, Luke adalah pria yang sering kali terlihat cekcok...