Happy Reading...
🐶❤️🦊
***
"Aku tau eomma,,, aisss sudah lah aku mau menemui Renjun dulu" Jeno bergegas naik ke lantai dua menuju kamarnya.
"Dasar pasangan muda"
***
"Ini laporan yang kau inginkan"
"Terimakasih, kau boleh kembali bekerja"
"Aiissshhh kenapa bisa sih Renjun sangat menempel kepada si Jeno, Jeno itu... Bahkan dulu saat dia menjadi pacar ku, dia tak selalu nempel pada ku, dia sangat penurut" Jisung mengacak rambutnya sedikit frustasi.
***
Renjun membuka matanya. Seperti biasa pertama yang dilihat adalah wajah suaminya.
Tangan mungilnya menjelajahi wajah tampan suaminya.
"Kau kemarin jahat kepada ku Jeno" sambil memencet hidung suaminya.
"Aku tak ingin kau di sentuh oleh wanita lain selain aku" Renjun memukul dada Jeno
"Akh. Sepagi ini kamu sudah menyakiti suami mu yang tampan ini" ucap Jeno dengan akting kesakitan karena ulah Renjun.
"Kau jahat kepada ku"
"Aku tak akan melakukannya lagi... Percayalah kepada ku, aku tak akan meninggalkan mu hanya demi wanita lain"
"Kau bohong... Kau bohong... Kau bohong kepada ku Jeno" Renjun memukul-mukul dada Jeno
Jeno memeluknya, dan Chuuup mencium bibir istrinya sekilas.
"Percayalah. Jika aku ini berbeda dengan mantan kekasih mu" Jeno membelai rambut Renjun, merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.
"Kau cantik Renjun, mana bisa aku meninggalkan mu" Jeno mengeratkan pelukannya cukup lama.
"Ayo kita turun, kita sarapan dan pergi ke kantor"
"Jeno, aku ingin pergi menemui Haechan"
"Tapi hari ini aku tak bisa, aku akan menyelesaikan pekerjaan ku yang kemarin tertunda" Jeno melonggarkan pelukannya, dan menatap Renjun.
Mendengar itu, Renjun cemberut sambil mempoutkan bibirnya. Jeno yang gemas melihat tingkah istrinya, dia mencubit pipinya.
"Jika kamu ingin ketemu, aku bisa meminta eomma untuk mengantarkan mu"
"Aku tak mau dengan eomma" Renjun membalikkan badannya sehingga menatap langit-langit, dan menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
"Masa aku harus ijin lagi ke appa, itu tidak enak. Aku tidak ingin memakan gajih buta" ucap Jeno sambil membelai rambut Renjun.
"Aku akan pergi sendiri saja" Renjun membalikkan posisi tidurnya ke semula, menghadap dengan Jeno.
"Aku tak akan memberikan mu ijin, jika pergi sendiri"
"Kenapa?"
"Terakhir kamu pergi sendiri, dan itu berujung di hotel ya meski...." Jeno mengingat kejadian di hotel saat dirinya menghabiskan malam penuh cinta bersama Renjun. Kemudian Jeno tersenyum genit ke Renjun
"Aissshhh kamu ini. Otak kamu itu selalu mesum"
"Otak ku berpikiran seperti itu hanya didepan mu. Karena kamu begitu sangat menggoda, dan seakan ingin aku makan saja"
Renjun memukul kepala Jeno, hanya pukulan ringan. Kemudian Renjun beranjak dari tempat tidurnya.
Renjun berencana untuk membantu eomma mertuanya membuat sarapan.
***
"Aku akan ikut dengan mu ke kantor, nanti setelah itu aku akan pergi menemui Haechan sendiri" ucap Renjun setelah sarapan pagi, dan sekarang Renjun sedang menyiapkan tas kerja Jeno.
"Berarti hari ini pake mobil kamu" ucap Jeno
"Pake mobil kamu aja, aku akan menemui Haechan pake bus"
"Aku tidak mengijinkan mu naik kendaraan umum untuk saat ini"
"Tapi Jeno, aku sangat merindukan naik bus" ucap Renjun sambil bergelayut di tangan kekar Jeno.
Jeno menghela nafasnya "aku tak ingin kamu kenapa-napa, aku khawatir terjadi sesuatu kepada mu Jung Renjun"
"Ayolah Jeno, aku ini sedang mengandung anak mu. Bagaimana jika nanti anak mu kenapa-napa karena satu permintaan saat di kandungannya tak terpenuhi"
Jeno menghela nafasnya dengan berat, menarik Renjun kedalam dekapannya. Mencium pucuk kepalanya. Rasanya berat sekali mengabulkan permintaan yang satu ini.
Dulu saat awal menikah, Renjun terbiasa menaiki kendaraan umum karena dia belum membelikan mobil baru untuk Renjun.
Namun saat ini, Jeno merasa tak ikhlas jika Renjun pergi sendirian dengan kendaraan umum. Mungkin Jeno sudah terbiasa dengan keberadaan Renjun yang selalu menempel di sampingnya..
"Kamu harus hati-hati" ucapnya dengan berat hati.
"Itu pasti.. ayo berangkat" Renjun menarik tangan Jeno untuk mengajak pergi ke kantor.
Sesampainya di kantor. Renjun segera menuju ruangan Jeno. Dia sangat ingin cepat-cepat membaringkan badannya di tenda kesayangannya dan tak lupa juga menjinjing paper bag yang berisi moomin-moomin kesayangannya.
Untuk saat ini Renjun belum merasa mual atau apapun, hanya saja dia sering lelah dan tambah manja.
Renjun membaringkan badannya di tenda miliknya memakai headset, memilih lagu yang. Renjun memilih lagu My Everything by NCTU. Memejamkan matanya menikmati alunan lagu.
Sesekali Jeno melirik istrinya.
Satu pesan masuk pada ponsel Renjun. Segera Renjun membuka pesan dan membalasnya.
"Jeno, aku akan segera pergi"
Jeno beranjak dari kursinya dan mendekati Renjun yang sedang memberesekan barang-barang yang akan ia bawa.
Jeno duduk di samping Renjun, dan kemudian membelai rambut istrinya, seakan aktifitas itu menjadi candu bagi Jeno.
"Kamu akan bertemu dengan Haechan dimana?"
"Di cafe Mouse Rabbit"
"Aku akan mengantarkan mu"
"Tidak usah, jika kamu mau jemput saja saat pulang"
"Heeem. Baik lah. Jaga dirimu baik-baik"
Renjun menganggukan kepalanya. Renjun segera beranjak dan melangkahkan kakinya. Namun saat dia memegang kenop pintu, Jeno memeluknya dari belakang. Membalikkan badannya dan menciumnya dengan sangat lembut.
"Aku mencintai mu" ucap Jeno
Mendengar pengakuan Jeno, Renjun terpaku. Selama dia menikah dengan Jeno, Jeno belum pernah mengatakan perasaan pada dirinya.
Renjun tersenyum, dan membalas ucapan Jeno dengan ciuman. "Aku akan menghubungi mu saat sudah beres"
Renjun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Jeno. Jeno masih mematung di depan pintu yang tertutup itu.
"Kenapa dengan hati ku ini" ucap Jeno kemudian dia kembali ke meja kerjanya dan membereskan pekerjaan yang sempat tertunda.
***
"Kamu terus pantau dia, jangan sampai lepas"
"Siap"
TBC
🐶❤️🦊
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Partner (NOREN GS) ✔️
RomanceRenjun yang kabur saat pernikahannya karena di jodohkan dengan Lucas yang playboy. Di sisi lain Jeno membantu Yangyang untuk kabur di acara pernikahan mereka. Bagaimana kisah selanjutnya, yu cus baja aja_