Zico sedang berada di kelasnya. Setelah pergi dari kantin, dia lebih memilih untuk ke kelas. Selain tempat yang nyaman buat nya, dia juga bisa untuk belajar di kelas, agar menghilangkan pikiran pikiran yang sedang menimpanya. Padahal banyak orang yang sangat malas masuk kelas, biasnya orang orang lebih suka kantin untuk mejadi tempat pelarian. Mungkin karena Zico oranya unik.
Tangannya membuka buku pelajaran, dia ingat jika dirinya mempunyai tugas yang belum di kerajaan. Dengan telaten dan penuh sabar dia mengerjakan soal tersebut begitu mudah. Mungkin jika orang lain yang mengerjakannya akan merasa sulit, tapi karena otak Zico yang encer, dia dengan mudah mengerjakan soal itu.
Saat fokus mengerjakan, Riski datang tiba tiba di mejanya dengan tidak santai.
"Ada hubungan apa lo sama bebeb gue?" Riski yang baru datang langsung menggebrak meja Zico, tapi Zico tak marah sedikitpun, dan tetap fokus pada soalnya.
"Mending lo tanya saja sama bebeb lo itu," Zico tak menengok sama sekali ke Riski. Sebenarnya Zico merasa geli sendiri saat mengucapkan kata bebeb.
"Kalau nggak ada hubungan apa apa, kenapa kalian dekat seperti itu," tudingnya ke Zico.
"Lo pasti tahukan kenapa dia tadi deket sama gue?" Zico masih fokus dengan garapannya.
Bukannya Riski tak tahu kenapa Revi tadi begitu dekat dengan Zico, tapi dia merasa aneh, biasanya Revi sama Zico tidak pernah sedekat itu. Dan yang berada di otak Riski yaitu pikiran negatif. Dia sangat cemburu kala Revi berdekatan dengan Zico tadi.
"Apa yang dia bisikin ke Lo?!" Tanya Riski dengan sinis.
"Lo nggak perlu tahu, itu masalah pribadi gue,"
Riski pun tersulut emosi lalu dia membentak Zico.
"LO TAHU ZIC GUE CEMBURU, GUE CEMBURU SAMA LO. GUE TADI BERHARAP JIKA REVI DATANG KE GUE, BUKAN LO!!!" Riski benar benar murka.
Zico yang mendengar teriakkan Riski berusaha sesabar mungkin. Dia memaklumi Riski karena dia juga merasakan apa yang Riski rasakan.
Zico mengembuskan napasnya kasar, seraya meletakan bolpoin nya. Dengan perlahan dia mengahadap ke arah Riski.
"Lo cemburu dengan orang yang tidak tepat ris,"
"Gue nggak akan mungkin rebut Revi dari lo!"
"Sedangkan hati gue sudah terisi oleh orang lain, dan itu bukan Revi,"
"Dan lo pasti tahu siapa pemilik hati gue,"
Riski merasa tertegun oleh ucapan Zico barusan. Dia membenarkan ucapan Zico yang tak akan mungkink menyukai Revi. Karena Riski tahu persis bagaimana kebimbangan hati Zico sekarang.
"Tapi kenapa tadi dia bisikin sesuatu ke lo?" Kini nada bicara Riski rendah
"Ada masalah pribadi yang lo nggak harus tahu,"
Lalu tiba tiba Riski mendekat ke arah Zico dan memeluknya. "Hua__ kenapa dia belum suka sama gue zic, kenapa?" Riski merengek seperti anak kecil.
"Lepasin gue, gue jijik bangsat!" Zico mendorong Riski dengan kasar. Dirinya begitu merinding kala Riski memeluknya tadi.
"Lagian Revi bukannya belum cinta tapi belum,"
"Lo tahu dari mana?"
"Mungkin, dan lo cuma butuh perjuangan lagi seperti gue yang juga butuh perjuangan untuk mengembalikan keadaan," lanjutnya dalam hati.
"Bener kata lo zic, gue cuma butuh perjuangan lagi untuk meluluhkan hati Revi," ucapnya penuh menggebu gebu.
Lalu Zico menepuk pundak Riski pelan. "Itu baru sahabat gue,"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGED
Fiksi Remaja# rank 1 goodboy, (22,23 -9-2021) # rank 2 sma (28-9-2021) # rank 5 ceritapendek(29-9-2021) Dia yang mendapat julukan The Queen Of Bullying, si troblemaker, dan si bad girlnya SMA Pancasila. Dia mempunyai kecantikan di atas rata rata, walaupun mem...