Epilog

610 54 12
                                    

WARNING!

Episode ini mengandung darah, pembunuhan dan adegan kekerasan. Diharapkan kepada pembaca untuk dapat bijak dalam membaca konten yang ada disini. Terimakasih.

Happy reading!

***

  Rose mengerjapkan mata saat kesadaran mulai memenuhi tubuh lemahnya. Ia menangis sepanjang malam tanpa kenal lelah, hingga akhirnya terlelap entah sedalam apa. Dengan kaki yang masih lemas dan badan penuh pegal, ia beranjak dan berjalan keluar dari ruang operasi. Ruang tamu tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, sepertinya semua temannya masih bergelut dengan selimut dan bantal, sibuk mengisi ulang tenaga yang sudah habis.

  Rose pun membuat kertas putih dan mulai menulis sesuatu disana. Setelah selesai mencoret kertas tersebut dengan rentetan kalimat, ia meletakkan kertas dan pena di atas meja depan TV, tempat biasanya mereka berkumpul sambil menonton, berkelahi, mengobrol, dan kegiatan lainnya. Mengingat hal itu, Rose tersenyum, hatinya akan merindukan suasana itu. Namun ia harus menuntaskan misi terakhirnya, memperbaiki semua yang berantakan. Karena semua dimulai karena keegoisan dirinya, ia harus bertanggung jawab. Sebelum pergi, ia mampir lagi ke tempat Jaehyun berbaring. Tubuh itu masih dingin, namun belum berbau busuk layaknya mayat. Rose menggenggam jemari tanpa tenaga itu, lalu berkata, "aku pergi dulu ya."

  Lalu setelah itu, Rose menggelindingkan chronosphere. Benda yang awalnya sebesar kelereng itu mulai membesar sering permukaan emas menyentuh lantai, hingga muncul sebuah kursi dan beberapa tuas serta tombol. Rose menaiki kendaraan yang ia gunakan untuk berkelana ini. Ia meutar waktu pada tanggal 26 Agustus 2020. Setelah itu ia kembali masuk ke lubang cacing tanpa ujung. 

  Tak lama, ia sampai di kamarnya. Kamarnya yang dulu, kamarnya di tahun 2020. Ia melihat ke jendela, suasana nya adalah suasana 2020 yang terlihat sedikit kuno di mata Rose. Sepertinya ia sudah terbiasa tinggal di tahun 2065. Tanpa membuang waktu, ia langsung keluar dan menggedor pintu rumah profesor Claudius atau sering ia panggil sebagai pak Dongwook.

"Halo Rose, kamu ke─ eh, kamu mau kemana?!" Profesor Claudius tampak kaget saat Rose tiba-tiba masuk tanpa permisi ke rumahnya. Ia langsung saja turun ke lantai dasar, menuju laboratorium bawah tanah tempat profesor Claudius melakukan berbagai eksperimen menakjubkan sekaligus gila. "ROSE! Apa-apaan ini?! Apa kau tak tahu tata krama??" Profesor Claudius menahan gerakan Rose yang membabibuta. Sedangkan gadis itu tak peduli dan mencari sosok Jaehyun. Harusnya ada tanda-tanda penelitian untuk menciptakan manusia disana. Dan ternyata netranya menangkap beberapa gumpalan daging yang mirip seperti embrio berada didalam tabung air yang terisi penuh. Lalu sisanya ada di pembuangan sampah, siap untuk dibakar. 

"Bapak.. ini apa?"

"Rose, ini tidak seperti yang kamu kira. Bapak sedang─"

"Apa? Ingin menggantikan posisi Tuhan? Ingin membuat skenario akhir bahagia selamanya di bumi?"

"Sejauh apa kamu pergi?"

  Pertanyaan itu membuat tangan Rose terkepal. Profesornya sadar kalau ia sudah tahu semuanya. Tahu bahwa profesor itu tengah melakukan penelitian untuk menciptakan manusia dengan tujuan menghabisi manusia ciptaan Tuhan, lalu fakta bahwa profesor Claudius juga adalah time travel dari tahun 1997. "Harusnya ku bunuh saja kau di tahun 1997," gumam Rose sambil menatap tajam profesor itu. 

  Yang ditatap menunjukkan senyum, "bunuh saja saya jika kau bisa, nak..."

"Bapak tidak main-main kan dengan ucapan bapak? Karena saya tidak main-main dengan ucapan saya sebelumnya," Rose berucap.

TIME HUNTER | 97l ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang