Bab 1

87 4 0
                                    

Naura Kamila Hasim menggerakkan kedua tangannya ke atas dan ke bawah, sebelum berlari memutar komplek biasanya dia melakukan pemanasan terlebih dahulu. Cuaca pagi ini cerah, setiap hari minggu Naura membiasakan untuk berolahraga walaupun hanya sebentar.

Setelah dirasa cukup, Naura mendorong pintu pagar lalu menutupnya kembali.

" Kak... tunggu". Naura membuka pintu pagar sedikit dan terkejut melihat penampilan adiknya Nayla yang hanya mengenakan tangtop dan celana pendek.

" Kamu mau kemana?". Tanya Naura.

" Ya..joging lah kak..masa iya mau ke pasar. Emang Nayla emak - emak komplek..". Ucap Nayla asal. Naura memutar matanya kesal.

" Ganti baju sana... kamu mau jadi bahan gosipan ibu- ibu komplek?". Nayla memang kebalikan dari Naura, Naura selalu berpakaian rapih baik dirumah maupun di tempat kerjanya, sedangkan Nayla selalu mengikuti trend anak seusianya. Diusianya yang baru menginjak remaja, alat make up nya bahkan melebihi milik Naura yang hanya punya bedak dan lipstik.

" Ishh..kakak mah ketinggalan zaman... ini tuh fashion kak..fashion..". Nayla berputar- putar seperti model papan atas.

" Terus... kamu kesambet apa hari ini? Tumbenan ikut joging ..biasanya jam segini kamu masih ngorok..". Nayla nyengir seperti kuda tetangga sebelah.

" Aku mau lihat calon imam aku dong...". Calon imam? Emang gila nih anak.

" Calon imam kepalamu..". Naura menjitak kepala Nayla gemas. Nayla mengusap kepalanya , meringis kesakitan.

" Kakak udah tahu belum,, kata Mira di komplek kita ada penghuni baru, mukanya blasteran gitu kak.. udah gitu ganteng nya gak ketulungan, Mira aja sampe pingsan ngeliatnya ". Bukannya tertarik mendengar cerita Nayla, Naura malah tertawa geli.

" Itu orang apa genderuwo Nay... kok si Mira sampe pingsan gitu ngeliatnya...".

" Isshh... serius kak. Aku udah liat fhotonya...kepoin instagram nya juga.. ya Allah kak..keren bangeett deh pokonya... ini versi indonesia nya Nick Batteman  ..".

" Bodo amat.. ". Naura berlari kecil meninggalkan Nayla dibelakangnya. Tiba- tiba langkah Naura terhenti saat pintu gerbang di sebelah rumahnya terbuka, dan detik berikutnya muncul laki- laki berwajah blasteran hanya memakai kaos polo pas badan dan celana pendek. Badannya tinggi diatas rata- rata, rambutnya agak pirang kecoklatan. Dan matanya..matanya berwarna biru gelap. Nayla berpegangan erat pada Naura, melihat laki- laki ganteng memang kelemahan Nayla.

" Ilernya netes tuh...". Nayla terkesiap saat Naura menyenggol lengannya. Laki- laki itu tersenyum saat melihat Nayla meringis akibat senggolan Naura yang lumayan kuat.

" Halo.... perkenalkan, nama saya Kaisar Pratama Dirgantara..". Ucap laki- laki itu ramah, dia mengulurkan tangannya pada Naura yang langsung ditarik oleh Nayla.

" Nama aku Nayla kak... kebetulan rumah kita tetanggaan". Nayla terus menggenggam tangan Kaisar, tanpa ada niatan melepasnya. Naura tentu saja kesal melihat tingkah adiknya. Secepat kilat dia melepaskan pegangan adiknya pada Kaisar. Kaisar tersenyum geli, matanya mengunci Naura yang terlihat cantik dan segar.

" Maaf kalo adik saya kurang sopan, dia emang lemah kalo ngeliat orang ganteng..". Ucap Naura dingin.

" Kalo kamu?? ". Mata Naura membulat sempurna, kebencian yang entah datang dari mana keluar begitu saja. Dia memang alergi dengan laki- laki sempurna dan bajingan tentunya... baru pertama ketemu aja udah gatel, umpat Naura dalam hati. Dia memutuskan untuk mengabaikan Kaisar dan berlari meninggalkan Kaisar .

" Nayla... uang saku kamu kakak potong ya..". Naura memanggil Nayla saat menyadari Nayla tidak mengikutinya. Merasa tidak enak dengan Kaisar yang dicuekin kakak nya, Naura melambaikan tangannya pada Kaisar sambil tersenyum genit.

My Sexy NeighbourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang