.
.
÷
Haesica Short Story
Part 19
÷
.
.
Jessica duduk, memandang datar pada berbagai macam makanan yang tersaji di atas meja makan. Sejujurnya, aroma dari masakan itu benar-benar menggugah selera. Namun entah kenapa, Jessica malah merasa tidak berselera untuk makan pagi ini.
Jessica menyunggingkan senyum tipis pada setiap orang yang menyapanya dengan manis. Sayangnya, tidak ada yang tahu apa yang sedang ia rasakan saat ini. Jessica merasa kepalanya sangat berat, dan seluruh tubuhnya terasa pegal. Tak hanya itu, pikirannya pun tengah kacau sehingga kualitas tidurnya semalam begitu buruk. Jessica bahkan berkali-kali terbangun, mengecek jam, dan anehnya tadi malam terasa lebih panjang daripada malam-malam sebelumnya.
“Dimana Donghae? Apa dia masih tidur?” tanya seorang wanita baya yang memiliki rambut pendek. Ia memegang bahu Jessica, dan memberikannya senyuman manis.
“Eum... Do–Donghae...” Belum selesai Jessica menjawab, seseorang tiba-tiba datang menarik kursi di sebelah Jessica dan mendudukinya. Hal itu membuat percakapan antara Jessica dan wanita baya itu pun berakhir.
“Kau terlihat lesu.. Apa karena pesta kemarin kau jadi kelelahan?” tanya seorang wanita baya yang tiba-tiba datang dan mencium pipi Jessica dengan gemas. Wanita itu juga berambut pendek, namun lebih panjang daripada wanita yang sebelumnya.
“Ti–tidak. Aku baik-baik saja eomma..” jawab Jessica pada wanita yang disebutnya yang ‘eomma’ itu.
“Ya sudah, sekarang kalian makan saja yang banyak. Kalian berdua pasti sangat lelah karena kemarin. Eomma juga pernah merasakan, menjadi pengantin itu sangat melelahkan...” ujar Seoyul, wanita berambut pendek yang pertama kali menyapa Jessica.
Jessica hanya tersenyum menanggapi perkataan wanita yang sejak kemarin resmi menjadi ibu mertuanya itu. Benar apa yang dikatakan Seoyul, menjadi pengantin memang sangat melelahkan. Tapi menurut Jessica, ada yang lebih melelahkan dari pada itu.
“Ayo makan. Kenapa kalian hanya melamun?” tanya Da Eun, wanita berambut pendek yang merupakan ibu Jessica. Wanita itu tersenyum manis menatap anak dan menantunya yang terlihat begitu canggung. Maklum saja, ia tahu betul bahwa Jessica dan Donghae memang belum terlalu mengenal satu sama lain meski keduanya kini sudah resmi menjadi suami istri. Meski begitu, Da Eun yakin bahwa situasi seperti ini tidak akan berlangsung lama. Sedikit demi sedikit, pasti kecanggungan mereka akan menghilang dan digantikan oleh rasa cinta dan kasih sayang. Da Eun yakin, karena dulu ia juga mengalami hal yang serupa.
Semua orang yang duduk memutari meja makan terlihat begitu menikmati sarapan yang sejujurnya begitu menggugah selera ini. Jessica lihat, kedua orang tuanya tak berhenti bercakap-cakap saling bercanda tawa bersama dengan kedua orang tua Donghae. Mereka terlihat begitu bahagia setelah berhasil menjodohkannya dengan Donghae. Tanpa memikirkan apa yang tengah dirasakan oleh Jessica saat ini.
Jessica hanya mengambil selembar roti dengan selai cokelat untuk sarapannya. Suasana hati dan pikiran Jessica benar-benar sedang kacau saat ini, sehingga ia kehilangan selera makannya.