[4]

38K 2.9K 131
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA VOTE NYA YAA

Lia, Dio dan Gilang masih tidak percaya atas apa yang baru saja Sheren ceritakan. Ketiga nya masih melongo saat mengetahui Albert yang jauh lebih tua dari mereka ternyata menyukai Sheren.

"Lo harus terima pak Albert." ucap Gilang.

"Enak aja lo ngomong!! Lo kira gue cewek apaan mau sama om-om." ketus Sheren.

"Menurut gue nggak ada salah nya lo terima Pak Albert. Zaman sekarang mana ada cowok yang mau deketin anak orang tapi bilang dulu sama orang tua nya. Lagian kalau diliat-liat, Pak Albert belum keliatan tua dehh." gumam Lia yang membuat Sheren kembali berfikir.

"Menurut lo gimana?" tanya Lia sambil menatap Dio yang sedari tadi hanya diam.

"Kalau dia mah nggak usah ditanya pasti jawaban nya jangan." jawab Sheren sambil menepuk pundak Dio.

"Kenapa lo bisa tahu?" tanya Dio pada Sheren.

"Lo kan cinta sama gue dan pasti lo akan ngelarang gue kan? Udah ketebak isi hati sama isi otak lo mahh." ucap Sheren lalu tertawa kecil.

Sedangkan Dio langsung pergi begitu saja, meninggalkan Sheren, Lia dan juga Gilang. Tidak berselang lama, Lia pun pergi dan sekarang hanya ada Sheren dan juga Gilang.

"Apa lo liat-liat!!" ketus Sheren saat Gilang terus saja menatap nya.

"Galak banget sih calon bini Pak Albert." ucap Gilang yang membuat Sheren langsung melempar botol minuman yang sedari tadi ia pegang.

Gilang pun langsung pergi karena tidak mau menjadi bahan amukan Sheren. Selang beberapa menit, Sheren memilih untuk menuju kelas karena sepuluh menit lagi jam istirahat akan berakhir.

Selama menyusuri koridor, Sheren tidak hentinya di sapa atau bahkan digoda oleh adik kelas bahkan kakak kelasnya sekalipun. Melihat wajah yang sangat cantik dan sifat yang ramah membuat Sheren banyaknya disukai oleh para siswa.

Sheren mendengus kesal saat melihat Albert berdiri tidak jauh darinya.

"Mau ikut saya?" tanya Albert.

"Kemana?" tanya Sheren.

"Kemana pun yang kamu mau." jawab Albert.

"Males." ucap Sheren lalu kembali melangkah kaki nya menuju kelas.

Albert tentu tidak tinggal diam, lelaki tampan itu terus mengikuti langkah Sheren bahkan juga ikut masuk dan duduk di samping Sheren. Sheren pun menatap kesal pada Albert karenanya terus saja mengikuti nya ditambah lagi sekarang ia manjadi pusat perhatian di kelas.

"Lo mau ngapain sihh om? Jangan buat gue jadi bahan gosip deh." ucap Sheren pelan sambil menatap Albert.

Albert tersenyum sambil mengusap pelan pucuk kepala Sheren, perlahan Albert mendekatkan diri nya pada tubuh Sheren dan itu membuat para siswa dan siswi yang berada di kelas semakin terkejut.

"Tenanglah sayang, kita tidak akan berciuman di depan umum lagi. Lebih baik ikut dengan saya sekarang hmm." gumam Albert lalu meraih tangan Sheren berjalan keluar kelas.

JODOHKU OM-OMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang