KOMA I

3 0 0
                                    


"Sayang!"

"Sayang, bangun hey!"

Tubuhnya terasa di guncangkan, kening terasa hangat dari sentuhan tangan pria nya. "Bangun"

Matanya perlahan terbuka, meneliti setiap sudut ruangan yang terasa asing tapi dia merasa nyaman disini. "Pagii" Satu kecupan mendarat di bibirnya.

"Emh, kok-" Suaranya perlahan keluar.

"Kenapa?" Perempuannya masih tidak mengerti situasi ini, tapi perasaannya menerima.

Renatta Danila , Kylan Affandra  sepasang suami istri yang belum dikaruniai anak tapi mereka termasuk dalam keluarga kecil yang harmonis. Tidak jarang banyak pelakor yang menggoda.

"Badannya udah enakan?" Tanya Kylan dengan nada lembut.

"Udah" Sahut Renatta dengan suara seraknya.

"Kamu udah sarapan?" Kylan menggeleng. "Aku buatin" Renatta turun dari kasurnya.

"Gak usah, nanti aku sarapan di rumah sakit aja" Ucap Kylan sambil memeluk Renatta dari belakang.

"Sebentar doang kok"

Cup

Kylan mengecup tengkuk Renatta, "Siapa nama aku?" Tanya Kylan yang membuat Renatta mengerutkan alisnya.

"Dokter Kylan Affandra, masa iya aku gak kenal" Renatta melepaskan pelukan Kylan.

"Mending kamu mandi, aku beli sarapan" Usul Kylan.

"Emang aku bau ya?" Renatta mengendus-endus bajunya.

"Bukan gitu, kan kalo udah mandi mau ngapa-ngapain jadi enak" Jelas Kylan dengan hati-hati.

"Iya iya aku mandi" Renatta berjalan kearah kamar mandi.

Renatta ingin menutup pintu kamar mandi tapi ditahan oleh Kylan. "K-kenapa?" Tanya Renatta dengan muka tegangnya.

"Kamu mau sarapan apa?" Tanya Kylan sambil tersenyum jahil. "Kenapa tegang banget si?"

"Issh, terserah kamu" Renatta langsung mengunci pintu kamar mandi.

"Nanti malam kamu gak bisa menghindar!" Teriak Kylan.

"Aku gak denger!!" Suara keran air terdengar dari dalam, Kylan hanya geleng-geleng dan memutuskan untuk membeli sarapan di depan komplek rumahnya.

Kylan menyalakan motornya, "Ehh dokter Kylan tumben pake motor?" Tanya tetangganya.

"Iya cuma mau beli sarapan didepan"

"Emang istrinya gak bikin sarapan?"

"Engga, so-" Ucapan Kylan terpotong.

"Loh kenapa? Kalo gitu sarapan dirumah saya aja, tuh anak saya udah bangun pagi pagi cuma buat bikin  sarapan buat keluarga nya" Jelas panjang lebar ibu Trisno.

"Istri saya lagi gak enak badan jadi gak bikin sarapan dulu" Kylan ingin jalan tapi ketahan karna omongan tetangga nya itu.

"Lohh anak saya walaupun lagi tidak enak badan dia tetap bikin sarapan" Kylan mematikan motornya karna sudah panas, motornya saja panas apalagi Kylan.

"Maaf, tapi saya tidak menjadikan istri saya sebagai pembantu" Jelas Kylan dengan singkat dan jelas.

"Kalau gitu saya permisi" Kylan langsung menggas  motornya.

Sampai lah Kylan didepan komplek dan ketemu tukang bubur yang sudah biasa mangkal di situ. "Pak dua porsi, kaya biasa" Pesan Kylan.

"Baik mas Kylan" Dengan cekatan tukan bubur itu menyendokan bubur dan menaburkan bumbunya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang