1.

2.7K 144 4
                                    

Hai, ini cerita pertama ku 🥰
Lumayan gugup sih, takut nggak ada yang baca, tapi karena ada yang support jadi saya mulai dari sini.

Kalo ada typo, boleh di kasih saran. Nanti saya revisi ulang.

Happy reading 🌻

_______________

Pagi hari angin berhembus melewati jendela menerpa rambut gadis yang masih terlelap dalam mimpi, ia adalah Agatha Putri Mahendra, seorang mahasiswi universitas milik Ayahnya, sekarang dia berumur 19 tahun.

Selang beberapa detik kemudian, seorang wanita paruh baya menghampiri Agatha yang masih terlelap dalam tidurnya.

"Atha, bangun, Nak. Masa anak gadis bangunnya siang," ujar Stevia Bundanya Agatha.

Atha adalah nama panggilan dari keluarga nya.

"Hm, 5 menit lagi, Bun," pinta Agatha kepada bunda.

"Udah cepet bangun,  ditungguin Ayah tuh," desak Stevia kepada Agatha yang masih terlelap tidur.

"HAH, udah ditungguin Ayah?" Ujar Agatha yang langsung bangkit dari tidurnya, dan berlari kecil menuju toilet.

Jika kalian bertanya, kenapa Agatha langsung bangun ketika mendengar nama Ayahnya? Ya karena Ayah Agatha itu sangat disiplin.
[Waktu adalah uang] begitu kata Ayahnya Agatha.

Beberapa menit kemudian, Agatha sedang menuruni tangga menuju ke ruang makan, sudah terlihat jelas bahwa 3 orang sedang menunggu dirinya.

"Maaf semuanya, Atha telat," ucap Agatha sambil menundukkan kepalanya.

"Gak pa-pa sayang," jawab Ayah Agatha sambil mengelus rambut Agatha.

Agatha pun langsung menatap Ayahnya dengan memasang senyuman manisnya.

"Udah ah, ayo sarapan nya dimakan, nanti keburu dingin," ucap Bunda kepada semuanya.

Sudah beberapa menit kemudian, mereka pamit kepada Bunda untuk pergi ke tujuan masing masing.

"Bun, Ayah berangkat, ya," ucap Ayah sambil mencium kening istrinya.

Dan disisi lain ...

"Berasa nyamuk kita disini," ungkap Agatha kepada adik laki lakinya yang bernama Leo, sekarang Leo menginjak kelas 11 SMA.

"Udah biasa, kak," ucap Leo yang sudah terbiasa melihat pemandangan tersebut.

Mereka pun sampai di tujuan masing masing.

"AGATHA!" Teriak seorang gadis yang ternyata temannya Agatha, ia bernama Hana, teman Agatha yang sangat cerewet sekaligus pengagum yang bening bening, contohnya oppa Cha Eun woo.

"Weh, berisik," sahut gadis kedua yang menjitak kepala Hana, ia juga teman Agatha yang bernama Elena, dia gadis yang sangat bar-bar.

"Udah biasa dia," ucap gadis ketiga, yang masih teman Agatha, ia bernama Lily, ia gadis yang kalem tapi bisa juga biasa disebut macan tidur, bila ada yang mengusik dia, dan temannya maka rawrr kalian bisa dimakan olehnya.

Mereka pun menghampiri Agatha yang berada di hadapannya.

"Tha, ke kelas, yuk," ucap Hana menggandeng tangan Agatha.

Agatha pun hanya mengangguk, mengiyakan permintaan Hana.

Setiba mereka di kelas, mereka pun duduk di bangku masing-masing.

"Weh, katanya bakal ada dosen baru yang ngeganti Pak Iwan," ungkap Elena, yang tidak sengaja menguping pembicaraan dosen saat melewati ruang dosen.

"Dosen nya cakep gak tuh," ucap Hana berbinar menatap Elena.

"Gak tau juga sih," ujar Elena sambil mengendikan bahunya.

"Paling juga tua, kek gini nih," ucap Lily menunjukan sebuah poto di hp nya.

Dan tak lama kemudian, seorang rektor pun memasuki kelas Agatha yang didampingi oleh laki laki disampingnya.

Semua mahasiswi pun cengo melihat pemandangan yang ada didepannya itu.

"Ihh, ganteng banget."

"Apaan sih, itu gebetan gua tau."

"Itu suami dari anak anak gua tau."

Agatha yang mendengar ocehan ciwi ciwi itu, merasa mual untuk mendengarnya.

"Anak-anak, ini dosen baru yang akan menggantikan posisi Pak Iwan, silahkan, pak," ucap Pak rektor atau Ayahnya Agatha, mempersilakan kepada laki-laki tersebut.

"Terimakasih," ucap laki laki tersebut.

"Halo, Nama saya Azka Adinata, kalian boleh panggil saya Pak Azka, umur saya 24 tahun, saya mohon kerjasama nya," ucap laki laki tersebut sambil tersenyum.

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya pak rektor.

"Pak, bapak udah nikah belum?" tanya seorang mahasiswi.

Pak Azka hanya tersenyum, dan langsung menjawab. "Saya belum menikah."

"Bapak makan gula berapa kilo sih, kok manis banget," ucap mahasiswi menggombali Pak Azka, tanpa memperdulikan pak rektor yang sedang menggeleng gelengan kepala nya.

Pak Azka hanya terkekeh mendengar gombalan tersebut.

"Yasudah, pak Azka nya bapak pinjam dulu, nanti dilanjut lagi perkenalannya," ujar pak rektor sambil keluar dengan diikuti oleh pak Azka dibelakangnya.
.
.
.

Minta dukungannya 🙂, vote dan follow aja. Yang 1 sih pendek, lama-lama juga nanti panjang.
Bosan bacanya? Cerita ini udah sampe 33 loh.

#Indonesiamembaca
#Vote_and_Follow
#Jodohku_Seorang_Dosen
#Romance_Komedi

Dosen Vs CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang