20. kecewa

6.2K 283 76
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Nggak terasa bentar lagi udah lebaran.

Minal aidzin wal faizin

Mohon maaf lahir dan batin🙏🙏

Oke kali ini aku up sebelum jadwal biasanya. Soalnya besok mau UTS dulu takut reader pada nungkuin.

Ck. PD Bentar boleh lah. Hehehe..

Oh iya ada nggak nih yang mau aku double up?

Semoga ada sih.

Ya udah baca aja dulu

🥀🥀🥀

Tahan emosi dulu.

Soalnya masih banyak part yang bikin kalian kesel hehehe..

🥀🥀🥀


Malam ini, keluarga kecil itu sedang menikmati makan malam yang dibuat mbak untuk mereka. Aira sudah tak diizinkan lagi untuk masuk dapur atau ruang penyimpanan alat kebersihan.

Wahyu benar-benar mewanti-wanti Aira agar tidak lagi melakukan tugas rumah tangga apapun lagi. Cukup duduk dan melakukan olahraga ringan yang dibantu Wahyu di kamar. Atau berjalan-jalan saja mengelilingi rumah tiap pagi dan sore.

Kandungannya sudah menginjak delapan bulan. Tinggal sebentar lagi dan anak keduanya akan lahir.

"Bi,boleh umi bicara sebentar?"tanya Syara setelah mereka selesai makan.

"Di meja makan ini. Lebih baik kita ke ruang tengah saja."

"Tidak apa bi. Disini saja,toh kasian Aira jika terlalu banyak gerak."

"Baiklah. Ada apa?"

"Izinkan umi mengadopsi Kayla."pintanya.

"Maksudnya?"

"Umi jatuh cinta pada Kayla bi. Dia gadis kecil yang baik dan tulus. Umi ingin membahagiakan dia."

Wahyu menatap Aira sekilas. Dan di balas anggukan.

"Baiklah. Saya izinkan. Tapi,maaf saya tidak bisa ikut mengurus hak itu dalam waktu dekat ini."

"Tidak apa-apa bi. Umi yang akan mengurus segalanya. Kebetulan,papa sudah memberikan hakku sepenuhnya. Beliau sudah memaafkan kemarin."

"Alhamdulillah."ucap Aira juga Wahyu.

Iya. Papa Syara sudah mengetahui segalanya. Tanpa di beritahu Syara, laki-laki paruh baya itu sudah menyewa detektif yang setiap saat mengikuti gerak-gerik Syara.

Tangisan sang papa pecah saat tahu bagaimana kondisi putrinya. Ia memaafkan Syara dan siap membiayai pengobatannya. Namun,Syara menolak. Dia hanya ingin papanya membantu merawat anak angkatnya nanti.

"Kapan umi akan membawanya kesini?"

"Besok siang bi. Insha Allah semua surat sudah umi urus."

"Okey..abi setuju. Tapi ingat jaga dia. Jangan sakiti dia. Dia itu masih polos dan rapuh hatinya."

"Iya bi,insha Allah."

"Aira tunggu anggota baru keluarga kita mbak."ucap Aira mengelus punggung tangan Syara.

Istri Kedua Suamiku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang