18-SMA Bhayangkara

691 63 60
                                    

18-SMA Bhayangkara

Kalau gue sampah, lalu lo apa?
_A.K.D_

Di pagi hari zia sudah lengkap dengan seragam sekolahnya yang rapi dan tidak ketat bedanya ia tidak memakai rok sekolah dan malah memakai celana panjang. Ia berjalan keluar dari kamar dan bergegas ke meja makan.

Ia mendudukkan dirinya di kursi dan mengambil roti yang diolesi selai coklat, ia makan mengdahului yang lain.

Setelah selesai ia meminum air putih dan berdiri mengambil buah apel lalu berjalan keluar gerbang rumah menunggu orang yang mengantar motor sport nya.

Dilihat dari belakang shaka berjalan mendekatinya dan bertanya dengan datar "lagi nungguin siapa?" Dia memperhatikan penampilan zia yang memakai celana tapi ia mencoba untuk tidak bertanya tentang itu.

"Orang"

Jawaban yang diberikan zia membuatnya geram "iya tahu, tapi siapa? Daripada kelamaan nunggu mending kakak anterin mau?"

Zia berbalik memperhatikan shaka yang dengan pedenya menawari tumpangan untuknya. Tiba-tiba pertanyaan terlintas dari pikirannya. 'sejak kapan manusia tuli dan buta ini menjadi peduli dan memperhatikan zia?'

Brum brum

Suara motor terdengar memecahkan pikiran zia. Ah ternyata itu adalah orang suruhan sean yang mengantar motor barunya.

Kemudian salah seorang yang mengendarai motornya turun berjalan kearahnya.
"Ini kuncinya nona" Sahut orang yang membawa motornya itu.

Zia mengangguk "sudah? Makasih" Balasnya.

Mereka mengangguk dan pergi. "Motor siapa?" Tanya shaka. Zia mengacuhkan pertanyaan shaka dan memilih memakai helm lalu menaiki motornya. "Mine" Ucapnya sebelum pergi.

Dahinya berkerut setelah menyadari zia mengendarai motor meninggalkan nya yang melihat zia sudah jauh dari kawasan rumah. 'Miliknya? Bukannya selama ini dia tidak pernah mengendarai motor?' tanyanya heran.

'Ah mungkin aku saja yang tidak mengetahui' lanjutnya.

• • •

Brum brum

Suara kenalpot motor memasuki SMA Bhayangkara, semua orang mengalihkan pandangan nya menuju kearah si pengendara motor.

Banyak orang-orang yang mulai berbisik dan berteriak histeris menunggu pengendara membuka helmnya.

"Aaa itu cogan bukan? "

"Uwaa siapa tuh? Murid baru bukan ya."

"Yes cogan SMA Bhayangkara bertambah"

"Dia milikku!"

Ucap beberapa siswi yang merasa si pengendara adalah murid baru. Dalam gerakan slow motion pengendara membuka helmnya dan terpampang lah wajah... Cantik namun terkesan sangat datar.

Beberapa orang tidak hanya siswi tapi seorang siswa juga ikut berbisik membicarakan gadis yang mengendarai motor tadi.

"Eh ternyata itu si murahan"

"Yang bener lo, itu mah cantik gak ada kek cabe-cabean nya"

"Ih tuh orang napa gak mati aja sih"

"Wah sekarang queen bullying udah comeback, Hati-hati ya nay" Ucap salah satu siswi memperingati naya yang baru saja turun dari motor fathan.

Zia, yeah orang yang mengendarai motor dan membuat orang heboh itu adalah zia. Dia berjalan pada orang yang tidak rela bahwa ia tidak mati.

"Lo ingin gue mati?" Tanya nya dingin.

Dengan berani nya siswi itu mengangguk seolah tidak takut pada zia, padahal kakinya bergetar dan siap mengompol.

Zia tersenyum miring "tapi sebelum itu lo duluan yang harus mati" Bisiknya tepat ditelinga siswi tersebut.

Siswi tersebut semakin menantang "Enak aja lo duluan yang harus mati! Karena lo itu cuman sampah menjijikkan, yang selalu nempelin fathan yang udah jelas jadi milik naya sepupu lo!. "

Semua orang heran melihat Keterdiaman nya, mereka kira zia akan melakukan kekerasan lagi seperti dulu disaat ada orang yang menghinanya.

Untung saja alter egonya tidak baperan hanya karena perkataan siswi dihadapannya yang bahkan lebih dari sekedar sampah.

Zia memiringkan kepalanya dan menyimpan tangannya di dagu seolah sedang berpikir "sampah?" Beo zia

"Kalau gue sampah, lalu lo apa? Bangkai Atau kotoran cicak?" Lanjut ya.

Semua orang semakin heran dengan pertanyaan yang meluncur dari bibirnya disisi lain ada juga yang merasa lucu akibat tingkahnya. Setelahnya ia berdiri tegak dan menyimpan tangannya di pundak siswi tadi dan tertawa "hahaha lo kira gue bakal emosi dan lakuin kekerasan gitu? Ah lo salah Hinaya itu bukan sepupu gue!"

"Satu lagi yang nentuin gue mati atau enggak, itu cuman yang diatas tapi kalau lo mau mempercepat ajal lo, gue bisa bantu kok" Lanjutnya dengan berbisik sehingga sisanya tidak dapat didengar orang lain.

Setelah mengucapkan itu ia langsung pergi dengan menguncir rambutnya sambil berjalan.

Semua orang terpukau melihat tindakan zia yang tidak main fisik tapi malah meladeni orang dengan bacot lagi.

Wah sekarang ia semakin terkenal atas perubahan nya sampai tak sadar jika ada orang yang tak suka akan hal itu.

• • •

Zia berjalan santai melewati orang-orang yang melihat nya sambil berbisik, uh sekolah aja bagus tapi tetap aja isinya pasti ada orang yang suka ghibah, gak dimana-mana ghibah teros sampai mampos.

Brakk


























T
B
C
• • • • •

Hallo reader's ku trsyang, maaf ya karna slalu lma up hehe.
Jangan lupa vote and comment.
Sekalian klo bleh fllow ig @/drkv._ & @/cilokkanj._
Makasih-! ♡'・ᴗ・'♡.
See you!

22 Desember 2021
Dark.

Aya or Zia (?) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang