24. General Pause

255 25 2
                                    

Dengan senyum lebar, semua orang yang ada dimeja resepsionis itu menyambut keluarga Joo itu begitu Seok Kyung dan Seok Hoon dengan kepayahan meletakan beberapa kotak ketempat mereka diikuti Dantae dan Do Ki yang melakukan hal sama.

"Suster ini ada kue. Memang nggak seberapa tapi tolong dibagi kesemuanya ya." Ujar Seok Kyung memamerkan senyumannya yang indah.

Perawat yang menerima pemberian tersebut mengangguk senang. "Pasti, Seok Kyung. Terima kasih nyonya dan tuan Joo." Beberapa perawat itu menunduk sekilas sebagai ungkapan terima kasih mereka kepada keluarga Joo.

"Kita pisah disini bunda. Nanti kalo udah selesai, hubungin ayah. Biar ayah jemput." Ujar Dantae lalu menggiring Seok Hoon dan Seok Kyung untuk ikut pergi. Sebelum benar-benar berpisah mereka menyempatkan untuk saling melambaikan tangan.

"Hati-hati." Pesan Suryeon begitu mereka terpisah lumayan jauh.

Merasa sudah tidak melihat Dantae dan si kembar, Suryeon kembali mendorong kursi roda Song Ah untuk dibawa ketempat Yoon Chul untuk menjalani check up pagi ini.

Sesampainya disana, Suryeon dan Song Ah langsung disambut oleh Yoon Chul dan seorang perawat, dengan perawat tersebut yang langsung mengambil alih kursi roda Song Ah untuk dibawa masuk kedalam ruangan diikuti Yoon Chul dibelakang.

Sebelum memulai pemeriksaannya, Yoon Chul terlebih dahulu membantu Song Ah untuk berpindah ke brankar dan mendudukan anak itu disana.

"Om, pakai alat berat lagi."

Yoon Chul berdecak, lalu terkekeh pelan. "Ck, kamu emang nggak punya kapok apa gimana? Nggak lupa kan kenapa waktu itu kakimu hampir nggak bisa jalan sama sekali?"

"Ini kan nggak terlalu bengkak." Ujarnya membela diri, kakinya yang mengantung diayunkan lumayan cepat.

Tidak menghiraukan, Yoon Chul menidurkan Song Ah yang menekuk wajahnya karena tidak digubris secara perlahan dan langsung meletakan stetoskop ditubuh Song Ah. Bersamaan itu di memerintah Song Ah untuk menarik nafas dalam-dalam lalu menekan perutnya perlahan.

Song Ah memejamkan matanya sejenak saat tekanan tangan Yoon Chul cukup dalam, sesekali dia juga meringis.

"Sakit?"

Gadis itu terdiam sejenak. "Malah geli."

"Gimana, dadamu masih sering sesak dan sakit? Atau perutmu yang sering mual?" tanya Yoon Chul begitu menarik setetoskopnya dan memasukannya kedalam saku.

"Enggak."

"Yakin?" tanya Yoon Chul memastikan. Menanyakan keseriusan anak itu.

Song Ah meneguk salivanya susah payah, entah kenapa melihat wajah Yoon Chul yang serius dari biasanya begini dia jadi gugup. "Iya." Jawabnya akhirnya dengan mantap.

Yoon Chul percaya saja dan mengangguk. Pria itu menoleh pada seorang perawat yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksi keduanya dalam diam. "Sus, tolong lakukan CT scan pada bagian dada dan perutnya."

Song Ah segera menarik tubuhnya untuk mengganti posisi menjadi duduk. Kepalanya dimiringkan kesamping dengan matanya yang menatap dokter itu heran. Tidak biasanya.

"Kamu ada keluhan lain?" pertanyaan itu berhasil menarik Song Ah yang sempat melamun. Anak itu bahkan sampai gelagapan.

"Ya om?"

"Kamu ada keluhan lain?" ulang Yoon Chul.

Wajah Song Ah sedikit menegang mendengar pertanyaan tersebut. Ia memalingkan wajahnya, memandang ke arah Suryeon yang ada diluar sambil memperhatikannya didepan jendela dengan menampilkan senyuman yang sangat teduh.

"Nggak ada."

Ini belum saatnya.


💕💕💕


"Kenapa malah dijinin pake alat berat lagi?" tanya Suryeon. Dia menatap pria didepannya sinis. Merasa kesal karena Yoon Chul memberi izin Song Ah menggunakan alat itu tanpa minta persetujuannya lebih dulu.

"Aku nggak bakalan ngijinin dia pake diluar pengawasanku, Suryeon. Sebelum pulang nanti alat itu udah dilepas." Balas Yoon Chul sedikit terkekeh diakhir. Berusaha menenangkan dan menyakinkan ibu tiga anak itu yang wajahnya sudah sedikit memerah.

Pasrah, Suryeon menghembuskan nafasnya untuk berusaha tenang. Dia mengerjapkan matanya singkat sebelum bersuara. "Jadi hari ini gimana?"

Bukannya menjawab Yoon Chul justru mendorong sebuah kartu nama kehadapannya. Suryeon sedikit menunduk, matanya tak lepas pada sehelai kertas berbentuk persegi panjang yang berukuran tak seberapa itu dengan lekat. Dalam detik berikutnya, tangannya tergerak untuk mengambil kertas tersebut.

Masih belum mengerti apa yang dimaksud Yoon Chul, kenapa pria itu tiba-tiba memberikannya sebuah kartu nama. Suryeon berujar. "Ini maksudnya apa?"

"Bukan bermaksud meragukanmu atau Dantae. Tolong bawa Song Ah ke Rusia."

Masih belum mengerti apa yang dikatakan oleh Yoon Chul, Suryeon mengerutkan keningnya sangat dalam. "Aku masih belum paham arah pembicaraanmu. Kenapa Song Ah harus dibawa ke Rusia?"

"Vladimir Karol, dokter spesialis Arterioklerosis terkemuka dari Rusia. Lebih baiknya kalian berdua juga berkonsultasi dengannya, mungkin dia bisa memberi solusi atau jalan keluar untukmu dan Dantae. Aku sudah memberikan surat pengantar kesana, dan katanya dia mau. Aku juga sudah mengirimkan hasil CT scan tadi dan sebelum-sebelumnya."

"Kenapa? Kamu sudah ragu dengan dirimu sendiri sampai merekomondasikan hal seperti ini?" Suryeon sedikit tersenyum remeh kepada Yoon Chul yang sudah menundukan kepalanya. Tidak percaya pada temannya itu, padahal selama ini dia selalu mengandalkan Yoon Chul.

Meskipun sebenarnya dia dan Dantae dulu juga ingin mencari dokter lain untuk berkonsultasi. Namun karena tidak mau meragukan kepercayaan Yoon Chul yang sudah bertahun-tahun menemani Song Ah berjuang, jadi mereka berdua urungkan.

Tapi sekarang, kenapa malah seperti ini?

Yoon Chul menaikan pandagannya kembali, terlihat sekali wajah gusar nan lelah pria itu. "Maaf Suryeon. Sebelumnya aku benar-benar minta maaf yang sebesar-besarnya. Aku hampir menyerah." Bahkan suaranya yang tadinya biasa saja, lama-kelamaan semakin bergetar.

"Sekarang gejalanya semakin bertambah buruk. Lambungnya sudah mulai bekerja tidak baik."

Tidak terduga, Suryeon membulatkan matanya dan tubuhnya dibuat menegang ditempat begitu melihat Yoon Chul menitikan air matanya.

"Maaf Suryeon. Aku sudah gagal menjalankan amanah dari kalian." Nadanya sangat menampar dan menyayat hati Suryeon. Yoon Chul saja jatuh seperti ini sekarang. Lalu apa kabar dengan dirinya nanti?

Berusaha agar tidak ikut terlarut, Suryeon bersuara dengan tegas. "Yaa, Ha Yoon Chul! Apakah pantas seorang dokter mengatakan hal seperti itu?!"



| WELCOME TO OUR LIFE |





Bunny's Mom and Daughter

Bunny's Mom and Daughter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcome To Our Life  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang