1 Minggu Kemudian,,,
Tak terasa, hari demi hari cepat sekali berlalu. Miu menyukai kesibukkan yang ia lakukan saat ini seperti mengantarkan minuman ke meja, membuat minuman, hingga menyapu dan mengepel lantai yang bahkan bukan pekerjaannya. Teman-teman nya pun sangat menyayangi dan menjaganya dengan baik.
Waktu menunjukkan pukul 22:00. Waktunya kedai ditutup. Teman kerjanya satu persatu sudah pulang kerumahnya masing-masing sejak 10 menit yang lalu, menyisakan Miu dan Sean yang masih ada di kedai tersebut.
"Miu,, Phi pulang ya. Cepat kunci pintu kedainya. Phi khawatir karena kamu sendirian disini" Menenteng tas selempang nya.
"Oke, Phi. Habis ini langsung aku kunci kok. Hati-hati dijalan" Melambaikan tangan sambil tersenyum.
Sean mengangguk sebagai jawaban lalu keluar dari kedai. Sedangkan Miu, masih melanjutkan acara mengelap nya yang tersisa sedikit lagi.
15 menit kemudian,,,
"Fiuuhh,, selesai juga. Kan enak dilihatnya kalau bersih seperti ini" Mengelap keringatnya lalu berkacak pinggang dengan bangganya.
"Oh iya,, pintunya belum dikunci" Menepuk jidat lalu berjalan ke arah pintu kedai. Saat tangannya akan menyentuh knop, seseorang terlebih dulu menarik pintunya, membuat Miu langsung terdiam. Mereka pun saling bertatapan mata beberapa detik.
Mengedipkan mata, "Maaf, Tuan. Kedai kami sudah tutup""Oh,, benarkah?" Menautkan alisnya. Miu mengangguk sebagai jawaban.
"Tapi aku datang dari jauh. Boleh buatkan satu minuman saja untukku? Aku haus sekali dan di sepanjang jalan, hanya menemukan kedai ini yang belum bertuliskan 'TUTUP' di pintu" Mengeluarkan ekspresi lelahnya.Miu melihat keringat yang berceceran dan ekspresi yang terlihat lelah, membuatnya sedikit kasihan. "Baiklah, Tuan. Silahkan masuk" Menunduk hormat sambil mempersilahkan masuk dengan sopannya. Pria itu pun masuk dan duduk di salah satu kursi.
"Untuk saat ini, hanya ice chocolate yang bisa saya sajikan untuk anda, sebab yang lainnya sudah dibereskan oleh rekan saya""Apapun tidak masalah" Menatap wajah Miu sambil tersenyum.
"Baiklah. Mohon ditunggu sebentar" Berlalu ke bagian dapur.
Sepanjang Miu berjalan ke arah dapur, pria itu terus memperhatikan lekuk tubuh ramping Miu sambil terus menjilat bibirnya atas dan bawah. Melihat dengan intens bagian tubuh seperti lekukan pinggangnya yang indah, bokongnya yang padat, dan kulit putih mulusnya yang terlihat sangat cerah.
Miu masih tidak sadar bahwa dirinya sedang ditatap dengan tidak senonoh, mata dan tangannya fokus mencampur adukkan chocolate didepannya. Hingga beberapa saat kemudian, Miu merasakan seseorang menyentuh lekukan pinggangnya dari belakang, membuat Miu sangat terkejut hingga chocolate yang dipegangnya tumpah ke lantai. Langsung berbalik ke belakang dan mendapati pelanggannya yang tadi ia persilahkan masuk menatap mesum ke arah dadanya.
Miu langsung panik dan mendorong-dorong tubuh pria tersebut. "APA YANG ANDA LAKUKAN?!"
"Jangan takut. Aku tidak akan melukaimu. Aku sudah lama memperhatikanmu dan baru hari ini aku berhasil untuk mendekatimu. Hargai usahaku dan tidur denganku. Aku akan membayarmu berapapun yang kau minta sebagai gantinya" Menjilat bibir bawahnya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Miu.
Seketika Miu gemetar ketakutan.
Tangan kanan terus mendorong-dorong dada pria tersebut agar menjauh darinya dan tangan kiri berusaha meraih sebuah panci yang tak jauh dari tempatnya berdiri. Setelah dapat, panci tersebut langsung dipukulkan dengan kuat ke kepala pria mesum tersebut.
.
PPPRRAANNGG
.
"AAAKKHH!!" Reflek memegang kepalanya, membuat pegangan pada Miu terlepas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legend Of The Sea || GULFMEW {END}
Fantasía🔞 AREA ♦ BXB ♦ 21+ Mature Content . . Mew Suppasit seorang Duyung & bertemu dengan Gulf yang seorang pemain dunia gelap. Bagaimana jadinya?