Happy reading!!!
Bang Jo(mblo)
|Ji, sibuk gak?
Knp bang? Mau ngajak gue jalan? ;) |
|Iya, yok jalan² ke kebun binatang
|Ketemu sodara lo-_- |
|Gue serius, sibuk gak?
|Orng kyk lo mana ada kesibukan sih
|Pasti free lahSialan |
|Tmnin Ansel gih dirmhnya
|Lo nginep aja sanaKnp mang nya? |
Bisa aja sih gue ||Abangnya gk pulang
|Tkt dia kesepianOke sip|
Otw naik kuda|
Yihaaa||Muka lo mirip kuda
Lo tuh kudanil! |
Setelahnya, Jidan bersiap untuk menuju rumah sahabatnya itu.
Tak sampai seperkian detik, Jidan sudah sampai di depan rumah Ansel.
"RANSEL!"
"ANYBODY HOME?!"
"YUHU!"
"RANSEL!"
"RANSEL!"
"RANㅡAwh!"
"Berisik!"
"Ya tapi gak usah getok kepala gue juga kali!" Kesal Jidan seraya mengusap jidat keramatnya yang sakit akibat dipukul dengan ujung sapu.
"Lagian, bukannya salam malah berisik gak jelas!"
"Suka-suka gue kali!"
"NyenyenyeㅡEH, GUE BELUM NYURUH MASUK YA!" Ansel menyusul Jidan yang sudah masuk duluan.
"Nyemil apa ya hari ini?"
"Ngapain lo di depan lemari es gue?!"
Jidan beralih duduk di ruang makan setelah mengambil beberapa makanan serta minuman dari lemari es disana, mengabaikan tatapan tajam dari Ansel. "Anggep aja rumah sendiri."
"Emang rumah gue, sukinem!" Sebenernya yang tuan rumah siapa sih? Ansel jadi bingung sendiri.
"Daripada diem aja disitu, mending sapuin bagian sini. Masih berdebu." Suruh Jidan seraya memengangkat kakinya ke atas meja.
Ck, ck, tak patut dicontoh ya kawan-kawan.
"Sembarangan! Muka lo sini yang gue sapu!"
"Lagian, ngapain bawa-bawa sapu? Tumbenan rajin."
"Gue mah emang rajin! Gak kayak lo!"
"Gue juga rajin ya!"
"Rajin apaan? Kerjaannya rebahan mulu!"
"Rajin bermalas-malasan."
Ansel memutar bola mata malas, "Daripada banyak bacot, mending Anda bantu saya bersihin rumah."
"Emang si Bibi kemana? Suruh dia aja kali."
"Ck, gak usah berlagak jadi tuan rumah lo! Bibi lagi pulang ke rumahnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Abang || Jihoon & Junkyu ✔
Fanfiction[ C o m p l e t e ] Darren benar-benar sudah kehilangan semuanya. Darren menyesal karena tidak sempat menjadi abang yang baik untuk adiknya. Darren menyesal selalu mengabaikan Ansel. Darren menyesal sudah menyimpan dendam terlalu lama. Tak ada ke...