SIN

2.5K 181 7
                                    




NoMin GS oneshoot!

Percayalah, ini cuma draft-an sisa tahun lalu yang masih kesimpen di note. Karena kepikiran akhirnya publish saja sembari ngitung hari kapan draf lumière ama stygian bisa aku up.

VOTEMENT jangan lupa xixixi











"Karena jika itu adalah kau, maka aku rela melakukan apapun itu untuk mendapatkanmu. Walau harus melakukan dosa besar sekalipun, aku akan melakukannya."









Seoul, South Korea.

Langit perlahan mengubah auranya, dengan jelas teramal di pagi hari bahwa hari ini tak akan turun hujan. Namun, lihatlah kini keadaan Seoul yang tengah dihujamkan dengan tetesan air yang perlahan mulai membasahi permukaan tanah.

Aroma petrichor menyeruak memasuki penciuman, membuahkan ketenangan tersendiri bagi beberapa orang termasuk kepada salah satu sosok pria yang tengah memandang datar kearah gundukan tanah yang terlihat masih baru di tempat ini.

Seulas seringaian tajam dengan kurang ajarnya terlihat dari sudut bibirnya. Pria itu sedang menertawakan nasib seseorang yang kini sudah tak ada lagi di dunia fana ini.

"Sudah kubilang bukan?, jangan pernah mencampuri urusanku..

"—ayah."

Sekali lagi, ia memandang kearah nisan sang ayah yang terlihat mewah. Pria itu berdecih pelan. "Bahkan para pengikutmu masih saja memberlakukan mu layaknya seorang raja. Raja yang sayangnya terbunuh di tangan anaknya sendiri."

Seringainya perlahan luntur, kini digantikan dengan kedua manik tajam yang memandang datar kerah nisan yang terbuat dari bebatuan mahal didepannya.

"Kau mencoba memisahkan kedua takdir yang seharusnya sudah bersatu sejak awal.." memang benar adanya. Ketika seseorang terbiasa dengan sikap 'apapun bisa ia lakukan dengan kekuasaan' maka disanalah akal sehat akan selalu diuji. Kesadaran bisa saja tak kunjung didapatkan ketika emosi mulai mengambil alih pikiran.

Membunuh adalah salah satu tindak kejahatan, tapi baginya hal itu merupakan sesuatu yang biasa.

Didikan kejam dari sang ayah sedari kecil, membuatnya menjadi sesosok monster yang bersembunyi dibalik wajah tampan yang selalu dipuja oleh banyak kaum hawa di seluruh penjuru negeri ini.

"Kau tenang saja ayah, aku akan menjaga puterimu dengan baik. Karena dia adalah adik tersayangku—"






"—dan sebentar lagi akan menjadi milikku untuk selamanya."

*****

Astrakhan, Russia.

Mansion megah yang berdiri kokoh di pinggiran kota Astrakhan, sebuah kota pelabuhan di kawasan selatan Rusia, terlihat sudah menampakkan kesibukan di pagi hari. Puluhan pelayan berjalan kesana-kemari, saling memberi komando satu sama lain—entah untuk membersihkan kawasan dalam maupun kawasan luar mansion.

Pukul tujuh tepat, sang tuan akan turun untuk menyantap sarapan dan memulai kegiatan. Maka, semuanya harus terlihat sempurna sebelum jam besar di sudut ruangan berbunyi—mendakan bahwa sebentar lagi sang tuan akan segera turun dari lantai empat.

Lantai empat di mansion ini hanya diisi oleh dua kamar yang membuat kedua kamar tersebut menjadi titik ruangan terluas yang berada di dalam mansion. Sebuah kamar tidur luas dan sebuah ruangan kerja.

SIN [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang