Chapter 11. Bloodless "BOND"

368 33 5
                                    

Pagi pun telah tiba. Tepat jam 7 pagi, kami berempat sudah berkumpul didepan kamar kami masing-masing. Kami pun turun ke restoran di lantai satu penginapan untuk sarapan pagi sebagai persiapan menjelajahi <Hill of Memories> di Lantai 47.

Setelah kami mengisi persediaan potion serta berbagai peralatan yang diperlukan di sebuah toko disebelah penginapan, kami berjalan menuju Teleport Gate di pusat kota. Untungnya, kami berhasil sampai kemari tanpa bertemu dengan player yang mencoba untuk merekrut Silica maupun Wanita bernama Rosalia yang merupakan seorang pemimpin dari sebuah Orange Guild bernama <Titan's Hand>.

Menggunakan Teleport Gate tersebut, kami terbang menuju sebuah desa di Lantai 47 yang bernama <Floria>.

" Uwa... "

" Indahnya... "

Itulah yang dikatakan Silica dan Sachi begitu kita tiba di Teleport Gate Lantai 47 yang permukaannya dibanjiri oleh bunga-bunga. Sepertinya para gadis sangat menyukai tempat ini.

" Lantai ini juga disebut 'Taman Bunga', karena bukan hanya desanya tapi juga seluruh lantainya dilimpahi bunga-bunga. " Jelas Kirito.

" Ini seperti dunia mimpi! "

Tanpa sadar, Silica bersorak gembira. Dia pun mulai berlari kesana kemari menyusuri sejumlah petak bunga dan menghirup aromanya satu persatu. 

Silica tampak seperti berada didunianya sendiri, dia sangat tergila-gila dengan berbagai jenis bunga yang belum pernah ia temui sebelumnya.

" ...Hei hei, Kirito! bunga ini terlihat seperti bunga jagung biru! indah bukan? " Sachi memanggil Kirito.

Kirito kemudian membungkuk disebelah Sachi yang mendekatkan wajahnya kesebuah petak bunga. Dia pun membalas.

" ...Hm? Wah! kau benar. Detailnya juga mengagumkan! mulai dari kelima kelopaknya, benang sarinya yang putih, bahkan sampai tangkainya yang hijau! seperti yang kuharapkan dari SAO.. "

Haah... mereka berdua mulai bermesraan. Bagus...kini mereka meninggalkanku ke dunia mereka masing-masing..

Mengabaikan Kirito dan Sachi yang sedang memuji bunga-bunga, aku pun melihat sekelilingku.

Sebagian besar sosok yang berjalan disepanjang jalan diantara bunga-bunga itu adalah pasangan pria dan wanita. Mereka semua saling bercakap-cakap dengan senang, entah berpegangan tangan atau sambil bergandengan lengan. 

Sejenak mataku terbelalak ketika aku kembali melihat Kirito dan Sachi yang saling tertawa satu sama lain. Aku pun mulai menyadari bahwa sepertinya tempat ini sudah menjadi tempat-tempat untuk hal semacam itu.

Mereka terlihat sangat bahagia ya...Yah Mau bagaimana lagi. Mana ada orang yang ingin melewatkan tempat indah seperti ini..

Aku pun mengangkat pandanganku menuju langit-langit.

--Suatu hari nanti apa aku bisa mengajak seseorang kesini..?

Selagi aku melamun memikirkan perkataan itu, tiba-tiba sebuah delusi terukir didalam kepalaku yang membayangkan wajah dari seseorang dan juga reaksinya.

Selagi aku melamun memikirkan perkataan itu, tiba-tiba sebuah delusi terukir didalam kepalaku yang membayangkan wajah dari seseorang dan juga reaksinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sword Art EX-AID : AincradTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang