°••[Maaf]••°
Alisha duduk di kursi kelasnya. Manik coklatnya tampak menatap tajam ke arah luar jendela. Bibir yang memanyun hampir menyentuh angka lima senti membuat Kirana dan Indria tahu betul, jikalau gadis itu sedang marah.
Indria yang turut masih sebal dengan Alisha, membuatnya berinisiatif untuk tidak menegur sang sahabat.
Kirana bingung. Bagaimana caranya membuat kedua sahabatnya itu berbaikan?
"Udah dong marahannya. Baikan, gih," kata Kevin yang juga duduk di salah satu kursi kosong kelas. "Sahabatan, tapi kok marahan?"
"Diamlah, Vin. Aku sedang malas," ketus Indria kemudian keluar dari kelas.
Manik kelam Kirana dan Kevin mengikuti arah keluar Indria. Kevin memberi kode agar Kirana mengikuti Indria yang pergi ntah ke mana. Lalu sebaliknya, Kevin akan mencoba membujuk Alisha.
Kirana mengangguk, langkah kakinya cepat dengan berlari-lari kecil menyusul Indria.
Alisha yang merasa diperhatikan, melirik dari sudut matanya. Kevin tampak menunggunya angkat suara.
"Marah kenapa?" tanya Kevin.
Alisha masih diam seraya menatap langit yang sepertinya hendak hujan.
"Mau gue bantu bikin tugas?"
"…."
"Atau jalan-jalan?"
"…."
"Mau ke atap?"
"…."
"Jadian sama gue?"
Lirikan tajam Alisha membuat bulu kuduk Kevin meremang.
"Em … te-terus mau lo apa?"
"…."
"Mau seblak?"
"…."
"Bakso?"
"…."
"Ya udah deh, ikut gue ke atap, ntar gue beliin susu cimory. Serah lo mau berap-"
"Lima," ketus Alisha cepat.
Bajing-
¥
¥
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Brengsek✔
Teen Fiction"Eh katanya anak itu sok banget loh dengan nolak semua cowok yang nembak dia?" ucap seorang siswa menatap sinis gadis di seberang. "Bukan sok lagi, tpi beneran ngejengkelin. Yah sih cantik, tapi sifatnya buruk banget." "Hm, cepat atau lambat dia pa...